Raina menghampiri Rendra di depan Osteria. Terlihat cowok itu hendak beranjak mengayuh sepedanya.
"Rendra" panggilnya.
Rendra menoleh dan mendapati Raina.
"Gue ketahuan saat gantiin lo di kelas. Kita disuruh menulis argumen permintaan maaf minimal 2 halaman sebagai hukuman"
Rendra hanya berdecak membuat Raina semakin sebal.
"Sudah gue bilang itu aneh jika gue gantiin lo"
"Saat lo menulis argumen tuliskan punya gue juga"
"Hahh? Alamat putus tangan gue" keluh Raina.
"Dasar budak ga berguna" Rendra beranjak meninggalkan Raina di tempat.
"Apaa?" Raina tak terima "Gue doain ban lo kempes di jalan" kutuknya.
"Ish" Raina menghentakkan kakinya ke tanah dengan geram.
***
Keesokan harinya Raina dan Rendra menghadap Pak Meru selaku dosen waktu itu.
"Saya minta maaf pak untuk yang kemaren" ucap Raina.
"Saya juga minta maaf pak" tambah Rendra.
"Apa kalian Couple Date?" tanya Pak Meru.
"Hahh?" Raina tak percaya dengan yang didengarnya.
"Apa kalian pacaran?"
"Tentu tidak pak" elak Raina.
"Standar saya tinggi pak" tambah Rendra.
"Kalian tidak berpacaran tapi sampai saling menggantikan kelas"
"Apa ini cinta sepihak" goda Pak Meru.
"Bapaaak" rengek Raina agar Pak Meru menghentikan candaannya.
"Sekarang hukuman kalian saya tambah. Bersihkan ruang teater dan jangan kembali sampai bersih"
Raina dan Rendra saling berhadapan dan memberikan tatapan tajam.
"Mengerti?"
"Iya pak" ucap Raina dan Rendra bersamaan.
Mereka beranjak ke ruang teater setelah mendapatkan kunci dari subbag perlengkapan kampus. Rendra membuka pintu ruang teater yang tampak gelap dan berdebu. Ia menyalakan lampu dan yang benar saja ia melihat ruang teater yang berantakan seperti gudang. Beberapa kostum dan properti tidak diletakkan dengan rapi.
"Gimana kita ngebersihinnya cepat kalo begini" keluh Raina."
"Benar banget. Pasti lama jika lo yang ngebersihin sendiri"
"Lo ngomong apa? Kenapa harus gue sendirian?"
"Lo lupa? Lo kan budak gue"
"Gue akan mengawasi saja" tambah Rendra.
"Lo gila, gimana bisa gue ngebersihinnya sendiri?"
"Mangkanya cepet kerjain sebelum lo pulang malem"
"Rendra" rengek Raina.
"Hmm jadi ini ruang teater. Baru pertama kali gue masuk sini" uca Rendra sembali melihat-lihat kostum.
"Ishh Rendra bodoh" umpat Raina.
Raina memulai merapikan kostum yang berserakan dan menaruhnya pada gantungan baju. Ia menemukan topi hitam yang biasa digunakan oleh nenek sihir. Ia mencobanya dan bercermin. Raina kembali mencoba flower crown dan kembali bercermin. Ia bergaya seperti putri yang berputar-putar menari-nari dengan indah. Hingga sepasang memperhatikannya dengan senyuman.

KAMU SEDANG MEMBACA
HUMMING LOVE
Genç KurguSebuah kesalahan besar bagi Raina karena telah menerima tantangan cowok dingin, songong, dan menyebalkan seperti Rendra. Ia secara tidak langsung berurusan dengan kehidupan Rendra. Bahkan tentang perasaan cowok itu. Semakin dalam ia mencari tau sema...