Salah paham😥

99 13 0
                                    

"Jangan pernah mencari tau tentang diri ku dari mulut orang lain,karna pandangan orang tak pernah baik tentang hidup ku"

*Intan Mairiza putri*

______________________________________

Sarah baru sampai di sekolah nya, namun saat melewati koridor kelas-kelas banyak sekali pasang mata melirik sarah,sarah Sebenarnya sudah biasa ditatap seperti itu,tapi sarah merasa tatapan mata saat ini sangat penuh kebencian dan tak ada mata yang kagum dengan sarah meski sarah tak pernah berharap untuk dikagumi..

Sarah yang penasaran langsung bergegas memasuki kelasnya,namun teman-teman sekelas sarah juga menatap sarah sinis,begitu juga dengan deva yang kemarin sangat manis namun saat ini kembali memasang wajah dingin..

"Eh,pakaian nya aja yang sok alim,taunya mah murahan"

"Bener banget, munafik banget jadi orang ya"

"Mending kita ya kan,gak semunafik itu"

"Gak malu apa sama hijab lebar kek gitu"

Itulah bisik-bisik teman sekelas sarah saat sarah masuk ke dalam kelas,sarah tidak mengerti mengapa semua orang menatap nya sinis dan menghinanya,,sarah benar-benar tidak paham apa yang membuat mereka berbicara seperti itu..
Tanpa pikir panjang sarah pun mempercepat langkahnya ke tempat duduk syifa..

"Syif,mereka semua kenapa jadi sinis gitu sama aku? Aku ada salah ya?"Tanya sarah pada sarah..

"Kamu bener-bener gak tau?"tanya Syifa dan sarah pun mengangguk..

"Kamu lihat foto ini dulu nih"ujar syifa memberikan ponsel nya pada sarah..

"Haaa?? Iniii..Ini bukan akuu syif, sungguh ini bukan aku"ujar sarah yang kaget..

"Aku juga yakin ini bukan kamu,kamu tenang aja ya,kamu gak sendiri kok,ada Allah,aku ollin dan laras"ujar syifa menenangkan sarah dan mengusap-usap lengan sarah..

Pelajaran dimulai seperti biasa,namun saat tau informasi itu sarah tak konsen belajar,untung saja hari ini hanya melanjutkan catatan yang tertinggal,karna 3 hari setelah pensi akan mengadakan Ujian kenaikan kelas..

****

Bel istirahat sudah berbunyi 5 menit yang lalu,tapi sarah dan sahabat-sahabat nya masih didalam kelas,ollin,syifa dan laras membujuk sarah untuk mau ke kantin, tapi sarah menolak,akhirnya ollin dan laras pergi berdua ke kantin untuk membeli 4 bungkus makanan yang akan mereka makan di dalam kelas..

Di kantin semua orang ikut-ikutan menghina sahabat sarah yang tak bersalah apapun,tapi ollin dan laras hanya mengabaikan ocehan-ocehan yang tak bermutu itu,mereka fokus untuk membeli makanan yang akan dibawa ke kelas..
Saat ollin dan laras membawa empat bungkus makanan mereka semakin di ejek..

"Selain murahan dan munafik ternyata mereka juga berprofesi sebagai pembantu ya"ujar salah seorang siswi dan membuat banyak orang tertawa..

"Eh kemana temen lo yang paling munafik itu,kata nya mau hijrah tapi tetap aja lakuin maksiat"

"Percuma jilbab lebar kalau gada akhlak,mending kayak kita ya kan"
Hinaan mereka yang saling bersautan..

Ollin akhirnya angkat bicara
"Eh lo pada,bisa gak sih gak usah salahin hijrah dan jilbabnya,oh masalah akhlak itu berbeda dengan kewajiban ya,kalau lo bangga dengan baju terbuka lo gitu siap-siap aja bakalan hangus karna api neraka,dan satu lagi masalah murahan yang kata lo semua,sarah gak murahan ya,dia difitnah,coba kalian cek ulang foto yang tersebar itu,apakah didalam foto itu terlihat wajah sarah haa? Jangan menyebarkan dan mudah percaya sama berita yang belum jelas, nanti jatuh fitnah mampus lo semua"Jelas ollin pada orang dikantin..
Setalah menjelaskan ollin menarik tangan laras agar segera pergi dari kantin itu..

Dan orang-orang dikantin hanya diam seribu bahasa dan mulai mencerna perkataan ollin begitu juga dengan sahabat-sahabat deva yang menyaksikan hal itu,namun deva tak menyaksikan karna deva sedang di lapangan basket..

"Bener juga kata ollin,lagian foto pelukan itu gak ngeliatin wajah sarah kan? Bisa aja itu fitnah"ujar Rian pada sahabat-sahabat nya..

"Lo bener yan,gue gak percaya sama berita hoax itu,gue yang pernah pacaran sama sarah aja gak pernah tuh pelukan sama sarah"Ujar gino setuju..

"Kalau gitu kita harus selidikin"Ujar Deon..

"Kita cari harzen,karna yang dalam foto itu harzen kan"ujar Alvi dan mereka segera meninggalkan kantin dan mencari Harzen kakak kelasnya..

Mereka menelusuri area sekolah,namun harzen tak ditemukan juga,tapi ada satu tempat yang belum mereka kunjungi yaitu taman belakang sekolah..

Mereka semua bergegas berjalan ke taman belakang sekolah,dan benar saja di taman itu ada harzen yang sedang duduk sambil menelfon dengan seseorang..

"...Misi kita berhasil,lo siapin gue uang sekarang juga"ujar harzen dengan orang di seberang sana,harzen pun mematikan sambungan telepon nya..

Setelah harzen mematikan sambungan telpon,Alvi deon rian dan gino langsung menghampiri harzen..

"Ehh,lo beneran pelukan sama sarah?"Tanya Alvi tanpa basa basi..

"Iya,emang lo gak liat fotonya?"ujar harzen ketus..

"Gak usah boong lo,kita tau siapa sarah"sambung gino..

"Kalau lo gak percaya itu gak penting buat gue,gue cabut dulu"ujar harzen yang segera meninggalkan Alvi dan teman-teman nya..

Setelah harzen menjauh dari taman itu mereka pun berbincang-bincang..

"Kita gak bisa tinggal diam,kita harus cari buktinya"Ujar gino..

"Gue setuju,gue kasian lihat deva murung kayak orang galau gitu"sambung rian melihat ke arah teman-teman nya..

"Kita susun rencana,tapi kita gak ajak deva dulu,biar misi ini urusan kita sebagai sahabat"Ujar alvi yang diangguki oleh rian,gino dan deon..

****

Ollin dan laras sudah sampai di dalam kelas dan memberikan makanan kepada sarah,namun sarah sangat tampak murung tak seperti sarah biasanya..

Ollin,syifa dan laras sangat paham perasaan Sarah saat ini,ia di hina dicaci maki dan orang-orang selalu menyalahkan hijab yang dia kenakan, padahal mereka tak tau perjuangan sarah untuk hijrah,mereka menghina tanpa tau proses hijrah sarah saat meyakinkan hatinya..

"Sar,gue paham perasaan lo,lo yang sabar ya..lo gak sendirian ada kita disini"ujar laras membujuk sarah

"Iya sar,kamu gak sendirian,disini ada kita yang bakal jagain kamu"lanjut syifa..

"Lo tenang aja,kita bakal cari bukti bahwa lo gak bersalah"Ujar ollin sambil mengusap-usap lengan tangan sarah..

"Makasih ya kalian udah percaya sama gue,kalau gak ada kalian gue gak tau lagi mau buat apa,gue sayang kalian"Ujar sarah dengan air mata yang sudah mulai turun tanpa aba-aba..

"Iihh saraahh,gak usah nangiss,kita kan BFF"ujar ollin memeluk sarah yang diikuti oleh syifa dan laras..

Sarah sangat bersyukur bisa bersahabat dengan orang sebaik Laras,syifa dan ollin,mereka yang selalu ada saat suka dan duka sarah, Sarah tak pernah merasakan memiliki sahabat sebaik ini,palingan jika dia ada sahabat itupun menghilang saat sarah kesusahan..

______________________________________

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 😊

Jangan lupa Vote dan komen ya Sahabat fillah 😊🙏
Karna itu merupakan semangat buat aku lanjutin partnya...

Khadijah Asyarah [SUDAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang