Bel pulang sekolah sudah berbunyi 5 menit yang lalu, dikelas hanya tinggal jennie Jisoo Rose dan Lisa. Tapi yang bikin Jennie heran adalah, jisoo yang lebih pendiam sejak tadi pagi. Ada apa dengan dia?.
"Lu kenapa jis?" Tanya Jennie. "Gapapa" jawab jisoo singkat lalu keluar kelas untuk pulang. "Dia kenapa?" Tanya Jennie pada rose dan Lisa tapi mereka juga hanya mengangkat bahunya. "Daritadi juga gue ajak ngomong tapi dia diam aja" jawab Lisa.
"Yaudah, gue pulang ya" ucap Jennie pamit kepada kedua temannya. "Jen" panggil rose sebelum Jennie pergi. "Hm?" Gumam jennie sambil mengangkat sebelah alisnya. "Lu sejak kapan dekat sama Jimin Jungkook. Lu ada hubungan sama mereka berdua?" Tanya rose. "Gak ada. Kami cuman temenan. Emang kenapa?" Tanya jennie lagi. "Gak papa, cuman kepo hehehe" ucap rose sambil nyengir. Jennie hanya menggelengkan kepalanya pelan dan pamit pulang.
Rose dan Lisa pun keluar kelas bareng setelah Jennie. "Gue kira Jennie punya hubungan spesial sama Jimin Jungkook. Ternyata cuma teman" kata Lisa membuka suara. "Iya. Tapikan nggak mungkin juga. Jennie sudah pacaran sama Tae" ucap rose. "Iya sih, untunglah gue bisa dekatin Jungkook" ucap Lisa santai. "Hah, apa? Lu suka Jungkook?" Pekik rose terkejut. 'mampus keceplosan' batin Lisa.
"Hehehe iya, tapi jangan kasih tau siapa siapa ya" punya Lisa dengan puppy eyes nya. "Cieee Lisa cieee" ejek rose dengan wajah menyebalkannya. "Iiiiihhhh, rose" Lisa memajukan bibirnya, ia jadi kesal karena di ejek Rose. "Hahaha tenang, gue juga lagi suka sama jimin. Jadi kita punya rahasia masing masing" ucap rose. "Cieee rosee" ejek Lisa. "Apaan sih, udahlah yuk pulang" ajak rose.
.
.
.
.
.
.
.
Jennie sudah sampai rumah, saat dia ingin turun dari mobil, handphone nya berbunyi.Taelien
Jen, besok jangan bawa mobil ya
Knp
Gue mau jemput
Mulai besok sampai seterusnya, lu gue antar jemput
Gk usah
Gak ada penolakkan
Besok pagi gue jemput
Bye
Jennie senyum sendiri melihat handphone nya, ah sepertinya dia benar benar gila. Jennie pun memasuki rumahnya ingin ke kamar. "Jennie" panggil seseorang. Ah orang tua nya, mereka sudah balik. "Nanti malam kita akan kerumah keluarga Lee untuk membahas pertunangan kalian" ucap mamanya tanpa melihat Jennie sekalipun. "Tap-" baru saja Jennie ingin protes, ayahnya memotong pembicaraannya. "Gak ada penolakkan" jawab ayahnya dengan nada tegas.
Jennie langsung berlari menuju kamarnya, mengunci kamarnya dan lagi lagi dia menangis. Tak bisa kah dia menghabiskan sisa hidupnya dengan orang yang ia cinta? Tak bisa kah ia menikah dengan orang yang ia cinta dan bahagia? Sepertinya tidak. Jennie tak akan pernah bahagia sepanjang hidupnya. Dia sungguh merutuki kehidupannya. Jennie hanya ingin bahagia, hanya itu. Kenapa sangat sulit?
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
REMORSE (END)√
RomanceKisah Jennie dengan berbagai masalah di kehidupannya. Sahabat, pacar, bahkan keluarga. Semua masalah datang tanpa henti, seakan akan dunia melarang jennie untuk bahagia "Kenapa aku terlahir jika aku tak pernah bisa merasa bahagia!" -Jennie . . . [T...