"sebenarnya gue...... Pengen ice cream" ucap Jennie. "Ha? Cuma itu?" Tanya Tae. Jennie mengangguk. "Yaudah nanti pulang sekolah gue beliin ice cream" ucap Tae sambil menjalankan kembali mobilnya. sejujurnya Tae gak percaya kalau cuma itu. Pasti ada hal lain yang buat Jennie sedih, tapi Tae nggak berhak maksa Jennie buat cerita. "Seriusan traktir? Sepuasnya kan?" Tanya Jennie memastikan. "Iya sayang".
Nggak kok, Jennie nggak ngeblus kayak yang biasa di wattpad2 hanya aja jantung nya langsung loncat noh.Mereka pun sampai sekolah, taehyung langsung keluar dari mobil. 'jahat banget sih, bukannya tungguin malah langsung pergi aja' gerutu Jennie dalam hati
Cklek!
Pintu mobil samping Jennie terbuka, terlihatlah Tae yang sedang memegang pintu mobil. "Ayo kekelas bareng" ajak Tae sambil menjulurkan tangan kanannya.Kurang ajar! Lagi lagi taehyung membuat jantung gue kabur! Berpacaran dengan Tae itu sebuah masalah besar bagi jantungnya!
Jennie mengambil tangan kanan Tae, dan berjalan di koridor dengan berpegangan tangan dengan taehyung. Mereka berdua menjadi bahan tontonan satu sekolah. Mereka semua tau kalau Taehyung dan Jennie pacaran, tapi tetap aja mereka terkejut saat melihat Tae dan jennie berjalan berdua sambil gandengan tangan.Mereka udah sampai di kelas Jennie. "Belajar yang rajin pacar, gue mau calon ibu dari anak anak gue pintar" ujar Tae santai.
Blush!Arrrgghh! Bahkan mereka masih menjadi tontonan, gak cuma Jennie aja yang baper tapi semua orang yang mendengarnya juga baper. Bahkan ada yang loncat loncat bahkan jatuh ke lantai.
"Ck, apaan sih. Balik kekelas lu sana" ucap Jennie sambil mendorong Tae. "Oke oke. Bye" ucap Tae dengan terkekeh kecil sambil mengusap puncak kepala Jennie lalu jalan menuju kelasnya sendiri.
Setelah Tae beranjak pergi, Jennie gak langsung masuk kelas. Dia malah ke WC dekat kelasnya. Wajahnya tetap datar, tapi wajahnya merah.
Jennie masuk kedalam WC dan mengunci nya, ia memandangi dirinya di cermin.
"Huaaaa,, muka gue merah banget. Kim taehyung monyet" semua sumpah serapah Jennie tujukan pada Tae.Jennie pun membasuh wajahnya dengan air. Dan berusaha tenang dan baik baik aja. Lalu ia kembali kekelas nya.
Disana udah ada ketiga sahabatnya. "Jennieeeeeee" teriak rose dan Lisa. Tumben jisoo hanya diam.Jennie pun duduk di bangkunya dan rose serta Lisa langsung mengoceh dengan suara cempreng mereka tentang betapa sweet nya Tae tadi. Tapi disini ada yang bikin Jennie bingung.
Jisoo.
Ia hanya diam daritadi. "Jisoo kenapa? Tumben diem" tanya Jennie. "Gatau, dia diem diem bae dari pagi" ucap Lisa. Baru saja Jennie ingin bertanya lebih dengan jisoo, guru sudah datang kekelas.'jisoo kenapa ya'
.
.
.
.
.
.
.
Ini sudah 3 Minggu sejak taehyung jadian sama jennie. Istirahat kedua sedang berlangsung. Jennie sedang di perpus buat nyelesain tugas nya. Biasa anak rajin. Sedangkan jisoo saat kelas selesai ia langsung keluar kelas entah kemana. Rose dan Lisa sudah pasti kekantin. Dua orang itu seperti anak kembar yang sangat cintai makanan.Di sebuah rooftop sekolah elite itu. Terdapat seorang gadis yang duduk di kursi rooftop sambil menatap kosong kedepan. Dia sedang patah hati sekarang. Cowo yang dia suka jadian dengan sahabatnya sendiri. Ya salahnya juga sih, ia tak pernah cerita siapa cowo yang dia suka kepada sahabatnya.
"Jisoo" panggil seseorang dari arah belakang gadis itu. Ya, dia jisoo. Sahabat bobrok Jennie. Orang yang menjadi pendiam belakangan ini karena cowok yang dia suka jadian sama sahabatnya. Ya, jisoo menyukai taehyung sejak lama. Dan tak ada yang mengetahui hal itu.
"Tae?" Ujar jisoo terkejut. Dan Ya, yang memanggilnya tadi adalah Kim taehyung. Pacar dari sahabatnya tersebut. "Lu ngapain sendirian disini" ucap Tae buka suara sambil duduk disebelah jisoo. "Gak, gak papa" ucap jisoo sambil berusaha menetralkan jantungnya.
"Nanti pulas sekolah bareng gue mau?" Tanya taehyung sambil menatap jisoo. Jisoo refleks menoleh karena terkejut dengan ucapan taehyung. "Tapi Jennie?" Tanya jisoo. "Jennie bisa pulang sendiri, dia sudah dewasa" ucap Tae acuh. Walau dalam hatinya ada rasa, Khawatir?
"Apa?" Sungguh jisoo tak mengerti. Bagaimana bisa seorang pacar membiarkan gadis nya pulang sendiri. "Mau tau fakta? Gue cuman jadiin Jennie bahan taruhan" ujar Tae santai. Jisoo membelalakkan matanya. Taehyung kurang ajar, berani beraninya dia jadiin sahabat gue bahan taruhan?.
"Lu-" belum selesai jisoo berbicara, Tae sudah memotongnya. "Gue gak suka sama Jennie, Jennie hanya bahan taruhan gue. Gue sukanya sama lu" ucap taehyung sambil menatap mata jisoo. Jisoo sudah salting sendiri karena ditatap doi. "lu mau kan jadi pacar gue?" Ucap Tae to the point. "Tapi jennie-" kembali sebelum jisoo berbicara, Tae sudah memotongnya. "Gue akan segera putusin Jennie dalam beberapa hari kedepan" ujar Tae sambil menggenggam tangan jisoo.
"Lu mau kan jadi pacar gue? Gue tau lu juga suka sama gue" Ucap Tae kembali menanyakan pertanyaan yang sama. Jisoo mengangguk sambil senyum malu malu. Taehyung tersenyum dan langsung memeluk jisoo. Tapi ia merasa aneh dengan perasaannya. Ia tak sebahagia saat Jennie menerima nya waktu itu. 'gue kenapa? Seharusnya gue bahagia kan?' batin Tae.
jujur jisoo merasa bersalah pada jennie. Tapi dia juga menyukai tae. 'maafin gue Jennie. Gue pengen egois, gue suka sama Tae. Kami saling suka. Maaf gue ambil kebahagiaan lu'
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
REMORSE (END)√
RomanceKisah Jennie dengan berbagai masalah di kehidupannya. Sahabat, pacar, bahkan keluarga. Semua masalah datang tanpa henti, seakan akan dunia melarang jennie untuk bahagia "Kenapa aku terlahir jika aku tak pernah bisa merasa bahagia!" -Jennie . . . [T...