Part 23

1.3K 150 16
                                    

Jimin dan Jungkook masih duduk di depan Jennie dan Taeyong menuntut penjelasan dari Jennie. Sebelumnya saat mereka ingin meminta penjelasan pada jennie, mereka malah disuruh makan. Ya mereka gak nolak lah, kan mereka lapar.

Setelah selesai makan Jimin dan Jungkook kembali menatap Jennie meminta penjelasan.
"Jen, jelasin donk gue kepo nih" ucap jimin tak sabar sambil menghentakkan kaki nya di bawah meja. "Taeyong aja, gue males ngomong" ucap Jennie sambil menunjuk Taeyong disebelahnya menggunakan lirikkan matanya.

Jimin dan Jungkook beralih menatap Taeyong. Mereka menatap taeyong tajam dan lama membuat Taeyong bergidik ngeri.

"Hufh... jadi gue sama jennie di jodohin orang tua kita berdua. Karena orang tua kita rekan bisnis. Tapi gue sama jennie juga memutuskan buat membatalkan perjodohan ini" Jelas Taeyong pada Jimin dan Jungkook.

Tanpa sadar, Jungkook menghela nafasnya lega. Jimin yang melihatnya pun tersenyum tipis.
.
.
.
.
Keesokkan harinya mereka kembali sekolah seperti biasa. Jennie hari ini berangkat sekolah diantar oleh Taeyong.

Jennie berjalan dikoridor kelas dengan wajah datarnya. Saat sampai dikelas ia melihat ke dua temannya. Rose, dan Lisa. "Jen" Panggil Rose dan Lisa. Tapi ada yang beda dengan mereka. Mereka tak terlihat bersemangat seperti biasanya.

Jennie menaikkan sebelah alisnya. "Kenapa?" Tanya jennie sambil mendudukkan bokongnya dikursi sebelah Rose. " lu.. gak papa kan?" Tanya Rose hati hati. "Emang kenapa?" Tanya jennie bingung. "Tadi Jisoo berangkat sama t..." belom selesai Lisa ngomong tapi mulutnya sudah ditutup sama Rose. "Ah nggak, gak papa kok" ucap Rose sambil nyengir.

Jennie hanya mengangguk singkat. Tapi ia tau ini pasti ada hubungan nya dengan Taehyung dan Jisoo. Ditambah lagi tatapan prihatin kedua sahabatnya itu.

Tak lama kemudian Jisoo masuk kekelas. Entah perasaan Jennie atau apa. Tapi suasana disekitarnya menjadi berbeda. Jadi sangat canggung. Lisa, Rose, dan Jisoo yang selalu ngoceh pun hanya saling diam. Dan kelas yang biasanya ribut kini sangat sunyi sambil menatap kemeja mereka.

Terlebih tatapan mereka ke jennie. Seperti tatapan kasihan? Jennie benci ditatap seperti itu.

Tak lama kemudian guru datang dan pelajaran dimulai. Jennie menatap kedepan memperhatikan guru. Tetapi ditengah pelajaran ia merasa aneh dengan dirinya.

Kepalanya sangat sakit ditambah lagi seperti ada sesuatu yang ingin keluar dari hidungnya. Dan saat jennie menundukkan kepala.

Tes!

Darah jatuh ke tangannya. Jennie langsung meraba hidungnya. Dan sekali lagi ia melihat darah keluar 'sial'. Dia mimisan

"Kenapa jen?" Tanya Rose yang berada disebelahnya setelah melihat gelagat Jennie. "Gak papa. Gue mau ke uks dulu" ucap Jennie pelan sambil menutup hidung dan mulutnya dengan telapak tangan nya.

Jennie langsung ijin pada guru yang mengajar dan berjalan di koridor menuju uks sambil memegang dinding disamping nya. Karena memang ia merasa sangat pusing sekarang.

Saat sampai di uks ia langsung berusaha memberhentikan pendarahan dihidungnya dan setelahnya membaringkan badannya dengan berharap semoga pusingnya cepat hilang.

Saat istirahat tiba. Taehyung langsung menghampiri ke kelas Jennie. Bukan buat mencari Jennie tapi lebih tepatnya Jisoo.

Taehyung sedikit bingung saat tak melihat Jennie dibangku sebelah Rose. "Tae, ayo kita kekantin" ucap Jisoo sambil tersenyum dan memegang tangan Taehyung. Tapi Taehyung tidak memperdulikannya.

"Mana Jennie?" Taehyung malah menanyakan keberadaan Jennie kepada Rose yang emang duduk disebelah Jennie. "Uks" ucap Rose pendek sambil terus menulis di buku nya.

"Ngapain dikasih tau si Rose. Dia juga mana peduli. Dia malah sibuk selingkuh sama sahabat pacarnya sendiri" ucap Lisa sarkas tanpa menatap Taehyung. Taehyung terdiam.

"Maksud kalian apa sih. Aku sama Tae saling suka! Tae juga bilang ia bakal putusin Jennie. Jennie cuman bahan taruhan Tae! Kalian sahabat atau bukan sih. Sahabatnya lagi senang kok kalian malah kayak gini. Kalian sahabat macam apa ha?!" Ucap jisoo dengan ber api api.

Rose dan Lisa yang mendengarnya langsung mengalihkan perhatiannya dari bukunya. Mereka awalnya hanya akan diam saja dan membiarkan Jennie dan Jisoo menyelesaikan masalah mereka. Tapi setelah mendengar bahwa Jennie bahan taruhan, emosi nya langsung naik.

"APA LU BILANG? JENNIE BAHAN TARUHAN? DAN LU HANYA DIAM SAAT TAU SAHABAT LU SENDIRI DIJADIKAN BAHAN TARUHAN?" Ucap rose sambil mengepalkan tangannya. "Seharus pertanyaan lu tadi dibalikkan ke lu! Lu sahabat macam apa? Bagaimana mungkin lu diam aja saat tau sahabat lu jadi bahan taruhan? Dan lu malah pacaran sama pacarnya sahabat lu sendiri?" Ucap Lisa yang juga sama marahnya dengan Rose.

Jisoo terdiam.
"Seharusnya hati lu terbuka. Bagaimana mungkin lu tetap menyukai orang yang telah melukai sahabat lu?" Ucap rose.

"Kalian gak tau rasanya orang yang kalian sukai dari lama malah menyukai sahabat kalian sendiri" ucao jisoo sambil setengan berteriak.

"GUE TAU!" Teriak lisa. "Gue suka sama Jungkook! Tapi gue tau kalau Jungkook suka sama Jennie. Gue bisa lihat dari matanya. Tapi gue lebih memilih move on karena gue tau. Jungkook lebih pantas buat Jennie daripada Taehyung" ucap lisa dengan mata yang sudah berkaca kaca.

"Jika itu terjadi pada gue, gua juga bakal sama kayak lisa. Jika lu sahabat nya Jennie lu pasti tau. Dibalik diamnya Jennie dia menyimpan banyak hal menyedihkan. Secara diam diam, Jennie melakukan banyak hal untuk kita. Jennie kelihatan gak perduli tapi dia adalah orang yang paling peduli sama kita. Ini bukan lagi tentang seorang sahabat yang mengambil pacar sahabatnya. Tapi ini tentang seorang sahabat yang tetap diam dan juga terlibat atas kesedihan sahabatnya" ucap Rose lalu menarik Lisa ke taman belakang.

Taehyung dan Jisoo terdiam sebentar. Lalu setelahnya mereka melangkahkan kaki keluar kelas menuju kantin. Mereka saling diam memikirkan perkataan Rose dan Lisa tadi.

"Lu duluan aja kekantin. Aku ke wc sebentar" ucap Taehyung lalu melangkah meninggalkan Jisoo.

Jisoo menatap kepergian Taehyung penuh arti. Itu bukan arah ke wc, tapi uks.
.
.
.
Ya, taehyung melangkahkan kaki nya menuju uks. Sebelumnya Rose mengatakan jika Jennie di uks. 'Aku tidak khahwatir, ini hanya agar aku terlihat sebagai pacar yang baik' itu lah kata kata yang terus taehyung ulang ulang dalam hati.

Saat sampai uks, taehyung memberhentikan langkahnya. Disana ada kekasihnya, Jennie. Tapi ia tidak sendiri. Ada... Jungkook

Taehyung mengepalkan tangannya. 'Jungkook lebih pantas buat Jennie daripada Taehyung' kata kata Lisa membali terputar diotaknya. Dan setelahnya ia memilih pergi dengan hati yang memanas.

TBC

REMORSE (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang