Extra part

2.1K 201 19
                                    

8 bulan kemudian.
Saat ini Jennie sedang hamil 7 bulan.
Dan Selama hamil, tingkah Jennie semakin menjadi jadi.

Waktu itu, Jimin pernah diminta buat datang kerumah mereka jam 2 malam hanya agar Jennie bisa menguncir ekor kuda rambut Jimin. Dan saat Jennie tidak bisa menguncir rambut Jimin karena pendek (ya iya lah, laki laki) ia langsung akan menangis kencang sampai tetangga depan rumah datang kerumah mereka.

Pernah juga saat acara keluarga, Jennie meminta agar dirinya mendandani papa nya, papa mertuanya, dan papanya Jimin. Awalnya ditolak sampai Jennie kembali menangis dan akhirnya di turuti. Jennie mendandani dengan ceria, dia juga meminta Jungkook membeli baju princess dan wig untuk dipakaikan kepada korban.

Dan pernah juga. Jennie meminta agar Jungkook jadi tukang bakso berjalan keliling kompleng sembari mendorong gerobak dan teriak 'bakso bakso'. Ngadi Ngadi banget, mana ada CEO jualan bakso.

Dan banyak lagi permintaan ngidam Jennie yang bikin geleng geleng kepala.

Saat ini jam makan siang. Jennie akan ke kantor Jungkook bersama supir. Bukan membawa makanan seperti istri pada umum nya. Lebih tepatnya numpang makan. Ya, Jennie kekantor Jungkook hanya untuk makan.

Jennie keluar mobil dengan sendal lepek putih, eit tapi jangan salah, mereknya chanel, daster warna navy, rambut di Cepol berantakan, masker yang sudah mengering di wajahnya. Dan permen gulali di tangannya. Dan jangan lupa perutnya yang sudah membesar.

Jennie memasuki kantor dengan santai, para karyawan hanya melongo hingga terkekeh geli melihat kelakuan ajaib istri bosnya itu.

Jennie memencet lift lantai 13 dimana ruangan Jungkook berada. Di pertengahan, pintu lift terbuka dan masuk wanita yang berpakaian sangat seksi. "Wow ada jal*ng" ucap Jennie polos sambil bertepuk tangan.

Wanita itu melotot melihat Jennie. Lalu melihat Jennie dari atas kebawah lalu keatas lagi dengan pandangan sinis. Sedangkan Jennie tengah asyik mencomot gulalinya.

"Maaf Bu, tapi ini kantor bukan tempat orang gila" ucap wanita itu sambil menatap sinis Jennie. Jennie pun menatap wanita didepannya ini. Hm Jennie belum pernah melihatnya, mungkin karyawan baru.

Jennie pun hanya mengidikan bahu tak peduli. Saat pintu lift terbuka, Jennie langsung melangkahkan kakinya keruangan suami nya.

"Lu! Cepat keluar dari sini" ucap wanita itu gak selow sambil menarik Jennie keras. Jennie bahkan hampir jatuh jika ia tidak menjaga keseimbangannya.

"Jangan sentuh gue!" Jennie segera menarik tangan nya. Lalu mencium aroma tangannya dan berlagak muntah. "Eww, tangan gue jadi bau sampah!"

"Duh ini satpamnya mana sih. Kenapa orang gila bisa masuk" ucap orang itu sambil melihat sekitar.

Jennie melotot mendengarnya. "Heh jal*ng, dari pada lu pakaian kekecilan dipake. Kagak mampu beli lu? Kecian banget, terlahir miskin ya" ucap Jennie dengan wajah ngeselin.

"Oh iya, gue kasih tau sama lu. Gue Jeon Jennie, istri dari Jeon Jungkook" ucap Jennie lantang.

"Heh, gak usah ngaku ngaku lu ya! Pak Jeon yang tampan itu gak mungkin punya istri yang lecek kayak lu, gue yang cocok jadi istrinya pak Jeon. Dasar orang gila" ucap wanita itu sambil mendorong Jennie keras. Jennie hampir saja terjatuh jika tidak ada orang yang menahan nya. Jennie menoleh. Ia Soobin , sekretaris Jungkook.

"Pak lihat nih orang gila masuk sembarangan ke kantor" ucap wanita itu.

"Wah ngajak berantem lu ye" ucap Jennie sambil menggulung lengan dasternya ala preman. Lalu segera menarik rambut wanita itu keras sampai ia jatuh kelantai.

Sedangkan Soobin bingung harus bagaimana, apalagi Bu bos nya ini sedang hamil besar. Ia sampai meringis melihat Bu bos nya itu menjambak rambut orang dengan perut besar nya.

Soobin pun segera keruangan Jungkook untuk memanggil bos nya itu.

"Lu mau mencoba jadi pelakor dihubungan keluarga gue ha?! Habis lu sama gue!" Teriakkan Jennie terdengar jelas saat Jungkook berlari menghampiri istrinya itu.

"Jen" Jungkook memanggil Jennie tetapi langsung dihentikan Jennie. "Diem disitu, jangan coba ikut campur" ucap Jennie galak dan refleks membuat Jungkook dan Soobin yang ada disana berhenti.

Jungkook hanya terdiam menyaksikan perbuatan anarkis istrinya itu sambil berjaga jaga jika Jennie akan jatuh atau terpleset.

Jungkook hanya terkekeh. Istrinya benar-benar menggemaskan. (Heh mengemaskan kau cakap? Bucin memang!)

"Pak tolongin saya dari wanita gila ini pak" ucap wanita itu dengan nada manja. Dan itu membuat Jennie memelototkan matanya.

"Heh sudah gue bilang Jungkook suami gue" ucap Jennie ngegas lalu menambah tarikan nya di rambut wanita itu. Jennie tak berhenti bicara dan terus mengomel sambil menjambak rambut wanita didepannya ini.

Wanita itu berusaha melepaskan tarikan Jennie di rambutnya tapi tak berhasil. Dan dua pria itu hanya asyik menonton.

Hingga akhirnya Jennie menghempaskan kepalanya Kedinding yang sudah dipastikan, jidat nya akan benjol.

"Huh, gak tau apa gue mantan cool girl" ucap Jennie sambil menepuk tangan nya seakan membersihkan debu dari tangannya.

"Sayang" Jungkook memanggil Jennie dan manarik Jennie pelan tetapi Jennie menghempaskan tangan Jungkook.

"Apa hah?! Kamu nih ya, cari karyawan model gini dimana sih? Kayak mana bisa di terima? Pakaiannya aja ukuran anak SD bla bla bla bla bla bla bla" Jennie terus mengoceh panjang lebar sembari menggerak gerak kan tangan nya di udara hingga menghentak hentakan kaki nya.

Sedangkan Jungkook hanya memperhatikan Jennie, bersender di dinding sebelahnya, sambil melipat tangan didepan dada, dengan senyuman manis yang selalu melekat di bibirnya.

Hingga sebuah pukulan mendarat di dadanya. "Ih, kamu ya, aku udah ngomong panjang lebar dari tadi kamu nya malah senyum senyum" ucap Jennie kesel.

Jungkook hanya terkekeh renyah lalu mengusap rambut Jennie. "Maaf sayang, yaudah mending kamu masuk ke ruang an aku" ucap Jungkook.

"Huh, gitu kek dari tadi. Gak tau apa aku kepanasan" ucap Jennie sambil mengibarkan rambut berantakan nya yang sudah lepas dari cepolan nya karena berkelahi tadi. Lalu melenggang santai memasuki ruangan ber AC Jungkook.

Jungkook hanya terkekeh lucu lalu berubah datar menatap wanita yang masih terduduk dilantai dengan menunduk.

"Saya tau anda pasti membuat sesuatu yang membuat istri saya marah. Saya kasih 1 kesempatan. Jika anda membuat 1 saja kesalahan, anda akan langsung saya pecat" ucap Jungkook yang langsung melangkah menuju ruangannya.

Sedangkan wanita itu masih shock dan menunduk. Ia tidak menyangka, wanita gila itu adalah istri bos nya.

Jungkook memasuki ruangan nya dan mendapati Jennie yang duduk di kursi kebesarannya dengan gaya bossy nya. Tapi dengan wajah cemberut.

Ia segera menarik kursi yang berada didepan meja nya ke samping Jennie. "Cemberut aja manis" ucap Jungkook sambil mencolek pipi tembem Jennie yang tambah mengembang semenjak kehamilannya.

"Aku laper tau" ucap Jennie kesel. Jungkook terkekeh lalu mengambil ponselnya diatas meja dan memesan makanan lalu mereka makan dengan lahap.

Setelah makan, Jungkook kembali bekerja dengan Jennie yang berada di pangkuannya sambil memeluk lehernya.

"Tumben manja Hem" ucap Jungkook sambil mengusap lembut punggung Jennie.

"Gak tau, lagi pengen manja" ucap Jennie seadanya.

"Hiks... Hiks" tiba tiba Isak tangis Jennie terdengar. Jungkook panik dan langsung menatap Jennie.

"Hey kenapa?" Tanya Jungkook lembut sambil mengusap pipi Jennie.

Jennie menatap Jungkook dengan wajah polosnya lalu menggeleng pelan. "Gak tau, tiba tiba pengen nangis" ucap Jennie lalu setelahnya kembali menangis dengan jauh lebih keras. Untungnya ruangan Jungkook kedap suara.

Dan Jungkook yang melihat tingkah istri nya itu hanya bisa terkekeh sambil menggaruk belakang lehernya.






SELESAI

REMORSE (END)√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang