" bill duluan ya" kata kak abel
Dia pergi mengejar una, hati ini berniat mencegahnya namun tak bisa, jadi saat itu juga aku pergi dari sana menuju kelas, ketika tiba di kelas ternyata una ada disana, dia duduk di kursiku sedang mengobrol bersama putri, ketika melihatku dia beranjak dari kursi dan menarikku keluar.
"kamu liat apa tadi? " tanyanya
"Una dan kak abel" kataku
"aku gak mau ini menyebar ke anak anak, aku minta kamu diam, dan lupain apa yang kamu liat tadi"
"iya"
Diapun pergi ke kelasnya, saat itu aku benar benar bingung kenapa sikapnya begitu dingin ketika mengatakan itu.
Tek tek tek......
Bel berbunyi tanda masuk kelas
"lama banget dari toilet"
"una ngomong apa tadi"
"engga kok dia cuman pengen belajar bareng ntar pas ujian"
"belajar bareng? "
"iya dia ngajak kita buat bikin kayak kelompok belajar gitu, kita bertiga"
"ohh"
"mau ga? "
" ya terserah "
"ehh ntar temenin ke toko buku"
"ngapain?"
"nyari novel"
" iya, btw una gak di ajak"
"tadi udah ku ajak tapi katanya dia ada urusan"
"oh gitu"
Selepas pulang sekolah aku dan putri pergi ke toko buku, saat diperjalanan aku hanya melamun memikirkan apa kejadian di belakang toilet tadi, apa benar una suka pada seseorang, kalau bukan kak abel siapa, apa itu aku?
"aduhhhh"
Ternyata aku menabrak rak buku
"liat liat jalan woy mikirin apa sih"
"engga cuman mikirin es buah ku dirumah ntar dimakan padahal udah ku simpen"
"hahahhh yaellah beli lagi aja kalo di makan"
"ehh putt"
"emmm" gumamnya sambil melihat buku
"kalo cewe tau kita gak sengaja liat dia ciuman gimana"
"hah kalo aku sih pasti malu, aku gak mau tuh ketemu si pengintip"
"jadi dia gak bakal mau ngeliat kita lagi? "
"bisa jadi, lagian kenapa sih mau ngintip orang ciuman kayak kurang kerjaan aja"
"aduhh apa minta maaf aja ya" kataku keceplosan
"hah kamu ngintip siapa"
"bukan itu"
"jujur aja dehh, dari kemarin kamu nanya yang aneh aneh, cerita gak, kalo engga aku tinggalin nih"
"ehh kok kepo banget sih put"
"maneh bikin aing penasaran" katanya dalam bahasa sunda
"itu kakak ku put"
"kakak kamu kenapa? "
"aku gak sengaja liat" kataku
Maaf kak aku harus bohong, tapi sumpah aku gak pernah ngintip kakakku berciuman
"hahahahhha maluu banget tuh pasti your brother"
"udah deh putt, cepetan nyari bukunya"
"yaudah, sebagai gantinya aku traktir makan dehh
Putri mengajakku makan di restoran dekat toko buku, kami makan namun saat sedang makan tiba tiba tiara teman sekelas una lewat
"tiara" panggil putri
Tiara menoleh dan mendekat ke meja kami
"ehh kalian lagi makan? " kata tiara
"iya, kamu makan disini juga gabung aja" ujar putri
"emm boleh dehh"
Tiara memesan makanan dan duduk dimeja bersama kami
"ehh una kemana katanya dia mau kerja kelompok bareng kamu? "tanya putri pada tiara
"kalian manggil vio una juga, kupikir hanya aku yang memanggilnya una" kata tiara
"eheh kami udah berteman dengannya jadi dia minta kami memanggilnya una" ujar putri
"ohh gitu"
"oh iya unanya mana?" kata putri
"hah, jelas dia tadi pulang sama kak abel"
"Uhhukkkk" aku tersedak karena mendengar itu dari tiara
"minum bill, tau kok kamu laper jangan kayak gitu juga" kata putri
"una sama kak abel?" tanyaku pada tiara
"iya, awalnya una mau pulang dengan ku, tapi kak abel datang dan menarik tangannya dia awalnya nolak tapi ntah apa yang di bicarakan kak abel dia jadi ikut" jelas tiara
"jangan jangan mereka bertengkar dan putus?" kata putri
"mereka gak pacaran" kataku
"dimana kamu tau, bisa aja mereka pacaran lalu bertengkar, itu kan lumrah dilakukan pasangan" ujar putri
Kamipun melanjutkan makan namun pikiran ku hanya satu yaitu una, aku khawatir dengannya apalagi melihat sepertinya kak abel sangat terobsesi dengannya, aku berniat menelponnya, namun aku tidak berani.
" ra bisa telpon una? " kataku
"hah buat apa?" tanya tiara
"aku ingat ada yang ingin kuberikan, tapi telponku baterainya sekarat"
"oh iya" tiara mengeluarkan telponnya dan berniat menelpon una
"kenapa gak besok aja sih" tiba tiba putri bicara
"iya besok aja deh" sahut tiara yang kembali memasukan telponnya ke kantong
Heh aku benar benar kesal pada putri, padahal harusnya aku sudah tau bagaimana keadaan una sekarang, tapi karena kebodohan putri aku sekarang makin gelisah.
"putt ayo pulang, aku ada urusan"
"bentar lagi aku mau beli cemilan untuk dirumah"
Putri benar benar membuatku kesal dia berjanji hanya membeli buku.
Mau tidak mau aku harus terus menemaninya.Setelah itu kami kerumah putri, aku mengambil motorku yang kutitipkan disana dan pulang.
Saat dirumah aku langsung berbaring aku benar benar bingung harus berbuat apa
Aku akhirnya aku nelpon kak abelPip pip pip............ Nomor yang anda tuju tidak menjawab cobalah beberapa saat lagi
The number youre calling is not answering please try later...Ternyata dia tidak menjawab telponnya aku pun tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent
Teen FictionPernah gak 1. Suka sama seseorang tapi malu mau bilang? 2. Ngerasa gak cukup baik buat si dia? 3. Suka sama orang tapi dianya udah ada yang punya? Cerita ini bukan cerita biasa ini bukan tentang kisah cinta atau kisah kasmaran dimasa muda Tapi leb...