"ngapain"
"liat tuh bensin kamu udah mau abis"
"terus, kan masih bisa jalan"
"stop aja duluuu"
Putri pun berhenti aku mengajaknya keluar mobil.
"telpon ayah mu bilang mobil abis bensin ntar suruh orang dirumah kamu buat bawa, kita naik mobil si alif"
"cerdasss, tau aja uang sekarat, berarti bensin di isi papa"
Putri mengeluarkan telponnya
"otak diputer makanya"
Tak lama dari itu mobil yng dipakai una dan alif menepi dan mereka menghampiri kami
"kenapa? Mogok ya" tanya una
"bukan mogok abis bensin" jawab putri
"terus gimana" tanya una lagi
"kami ikut mobil kalian aja" kataku
"hah mobil ini mau di apain masa di tinggal" kata alif dengan ekspresi terkejutnya
"aku udah nelpon orang rumah mereka yang bakal ambil, mending kita duluan aja" jawab putri
Mau tidak mau alif harus menerima kami, bisa kulihat dari mata alif dia keganggu sama aku dan putri, aku bukan hanya menebak nebak tapi dari tadi dia dan una hanya diam dan juga ngebutt, tapi aku tidak peduli aku lebih merasa aman bila mereka seperti ini
"kenapa tadi gak isi" kata alif tiba tiba
"lupa" putri menjawab
"udah gpp, kan lebih enak kalo satu mobil begini bisa sekalian ngobrol" kata una
"iya" jawab alif dengan nada lesu
Aku hanya senyum senyum sendiri melihatnya
"kalian gak ke ganggu kan" kataku
"ngapain keganggu" jawab una
"baguslah" aku menjawab
Aku melihat mata alif sepertinya dia sangat tidak menyukaiku
Setelah beberapa lama kamipun sampai"alif gak masuk dulu" kata putri
"gak aku ada urusan" alif menjawab
"urusan apa? " sambung una
"urusan sayang, ntar aku kabarin ya kalo pulang" katanya sambil mencubit pipi una
Benar benar membuat muntah saja ni orang, udah deh pergi aja gak usah pake pamit pamitan segala.
Kamipun masuk ke dalam dan terlihat mama putri yang tengah menyiapkan cemilan dan makanan yang menjadi kesenangan kami setiap berkunjung
"wahhh makasih tante tau aja" kata una
"kok pacranyanya una gak ada gak ada" tanya tante rike mamanya putri
"ada urusan tante" jawab una
"pacar una ganteng ya, kapan putri juga dapet pacar yang ganteng kayak gitu"
"mama" teriak putri
"hhaah yaudah tante ke belakang ya"
Kamipun tidur tiduran di sofa sambil makan dan istirahat tiba tiba....
"bill kok kamu kayak gitu banget sih sama alif" tanya una
"apanya"
"padahal dia berusaha buat jadi temen kamu"
"aku gak suka na sama dia, mulai dari liat tampangnya aja aku gak suka"
"kerena? "
"feeling"
"kok main feeling feeling an sih, coba kenal dulu lah biar jelas"
"dan juga kamu mau tau gak, apa yang bikin aku risih dan gak seneng sama dia"
"apa"
"kamu sadar gak sih kalo dia kayak mau nyentuh kamu terus? "
"itu wajar gak sih"
"bukan masalah wajarnya, kalian tu baru pacaran"
Una terdiam
"cowo juga harus ada malunya kali, masa baru pacaran udah main cium cium tangan, kalo udah lama ya gak masalah juga, tapi ini baru pertama jalan setelah jadian, kebanyakan cowo megang tangan aja takut"
"ya gimana, orang pacaran emang gitu gak sih, lagian billy kenapa kamu jadi sok tau gini"
"bukan sok tau, feeling sebagai cowo"
"jadi maksud kamu, dia jadian sama aku karena nafsu? "
"gak tau juga"
"ihh kok kamu jahat banget sih sama alif, nuduh yang engga engga"
"maksud billy bukan gitu nah, cuman menurut kita berdua alif berekspresi secara berlebihan " kata putri
Una terdiam
"kami juga belum tau apa apa soal dia na, mungkin dia baik sama kamu tapi kita harus pastiin dia gak brengsek" sambung putri
"coba kamu ceritain soal dia biar kami tau, maksudku lebih rinci"
"kenal sama dia udah deket satu dua bulanan"
Jelas una"terus"
" dia kemarin baru putus sama mantannya, dan aku cuman jadi temen curhatnya tapi lama lama kami makin deket karena sering ketemu di les an juga jadi tambah deket"
"cepet banget yah dia move on" kataku sinis
"ya gitu, dia bilang semenjak kenal aku, dia udah lupa sama mantannya" sambung una
"ahhh bullshit cowo emang gitu" ucapku
"ihh kok gitu sihh, alif itu beda sama abel dia tulis" bella una
"emang berapa lama dia pacaran sama mantannya yang kemarin? " putri bertanya
"udah 2 tahun kalo gak salah"
"na kamu mikir gak sih sebelum deket sama dia, mana mungkin dia lupain kenangan nya selama 2 tahun hanya dalam waktu 1 bulan" ujarku
"hati orang mana ada yang tau"
"pasti omongannya manis manis kan, udah hapal banget tuh tipe tipe cowo kayak gitu mudah berpaling, hati hati aja ntar kamu di selingkuh in"
"billy" una berdiri dan sepertinya dia marah
"udah na, billy cuman takut kamu sama orang yang salah" putri mencoba menenangkan una
"jangan berprasangka buruk sama alif, aku gak suka"
Una keluar rumah meninggalkan aku dan putri
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent
Teen FictionPernah gak 1. Suka sama seseorang tapi malu mau bilang? 2. Ngerasa gak cukup baik buat si dia? 3. Suka sama orang tapi dianya udah ada yang punya? Cerita ini bukan cerita biasa ini bukan tentang kisah cinta atau kisah kasmaran dimasa muda Tapi leb...