"billy aku nyariin kamu dari tadi, ayo pulang" ucap putri sambil menarikku keluar kelas una
"una pergi kemana put" aku bertanya dengan lesu
"gak usah ikut ikutan bill, lagian kamu gak bakal ngerti masalah cewe"
"dia ada masalah"
"engga"
"terus apa"
"entar aja deh jelasinnya"
Setelah pulang aku langsung berbaring diatas kasurku dengan perasaan ya kalian tau lah gimana rasanya galau, gak enak kan, itulah yang aku rasain saat itu, sesaat aku memikirkan apa yang dikatakan raka padaku, mungkin ini saatnya aku berusaha untuk merebut hati una, namun ketika aku memikirkan bila dia akan menjauh karena tau perasaan ku padanya benar benar membuatku frustasi.
Besoknya sebelum masuk ke kelas aku datang menghampiri una.
"eh bill, putri mana" dia bertanya
Aku memberikan kotak kue padanya
"apa ini? " tanya nya lagi
"eh itu.. Itu kue" aku menjawab dengan perasaan yang sangat gugup
"tau kok, cuman dalam rangka apa kamu memberiku kue?"
"ehh itu....."
Aku terdiam memikirkan sebuah alasan
"ibuku membuat kue dan katanya dia mau kamu mencicipinya"
"oh makasih ya"
Una memakan kue itu, tiba tiba
"wah ada kue" ucap putri yang tiba tiba datang entah dari mana
"emm mau put, nih ambil"
"beli di mana? "
"ini di kasih billy"
"tunggu tunggu, kok aku gak di kasih sih bill"
Mendengar putri mengatakan aku benar benar tidak enak hati padanya
"itu, ibuku buat cuman dikit put " akupun menjawab
Sebenarnya kue itu aku beli dari toko namun karena aku sudah mengatakan pada una itu buatan ibuku, ya jadi aku berbohong pada mereka
"gak adil banget sih, emang sekarang teman kamu cuman una ya" katanya sambil pergi meninggalkan kami berdua dengan wajah penuh kekesalan
" ya ampun bill harusnya kamu berikan juga untuk putri kalo gini kan gak enak, aku susul putri dulu ya" kata una sambil pergi mengejar putri
Dia meninggalkan kuenya di atas meja, itu membuatku sedikit kecewa, begitu sulit bagiku melakukan ini semua ini untuknya, namun begitu mudah dia mengacuhkan dan menganggap remeh perasaanku.
Ditambah aku telah membuat putri marah padaku, bagaimana aku membuatnya mengerti kalau disahabat terbaik yang kumiliki namun hal yang kulakukan untuk una bukan karena aku membeda bedakan antara mereka berdua, mereka sama berharganya bagiku, tapi aku punya perasaan yang lebih dari sekedar teman pada una dan semata yang kulakukan hanya ingin merebut hatinya.
Saat itu aku melihat putri dan una sedang duduk, aku mendekati mereka namun sepertinya putri terlalu kesal dan ingin pergi menjauh namun una menahannya
"put dengarin billy mau ngomong apa"
"aku sibuk banyak pr" dia berjalan pergi namun aku menahannya
"put maafin aku, kamu salah paham"
"apa maksud mu salah paham, jelas jelas kamu membeda bedakan antara aku dan una"
"put dengerin aku bisa gak" aku langsung membentaknya hingga dia terdiam
"aku bukan laki laki yang pandai bicara put jadi dengerin aku dulu"
Aku melepaskan tanganku dari lengannya dia hanya diam, unapun hanya membisu melihatku begitu
"kamu dan una orang paling penting bagiku, jangan pikir aku melupakanmu"
Aku mengeluarkan sebatang coklatUna dan putri terkejut melihatnya
"aku memberi una kue, dan aku baru ingin memberikan mu coklat karena aku tau kamu suka coklat"
Putri kelihatan seperti ingin menangis sambil mengambil coklat yang aku berikan
"tolong jangan salah paham put, bagiku kamu sama dengan una, kalian berdua spesial"
"disekolah ini cuman kalian yang aku miliki, aku tidak tahan jika kamu marah padaku" sambungku dengan nada yang tinggi
"jadi kumohon tolong maafkan aku"
Tiba tiba tanpa ada pengeringatan apapun dia memeluki sambil menangis
"billy maaf, aku salah paham"
Tak lama kemudian una juga memeluk kami berdua
"billy kenapa tiba tiba jadi romantis gini"
"eh itu, hanya iseng saja,tapi kamu malah marah duluan, ngerusak aja"
"ulululu billy romantis makin sayang deh" ujar putri sambil mencubit pipiku
"ihh apaan sihh"
Kami tertawa
"yaudah lain kali kita jangan sampai bertengkar lagi ya, kalau ada masalah selesai dengan kepala dingin" ujar una
"iya jangan sampai hal kecil merusak persahabatan kita" jawab putri
Kami bersandar di bawah pohon rindang dan menikmati kesejukan angin
"ntar belajar ya" kata una
"iya, dirumah billy ya"
"oh iya ada yang ingin aku beri tau pada kalian nanti" sambung una
"hah apa?"
"nanti kamu juga tau"
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent
Teen FictionPernah gak 1. Suka sama seseorang tapi malu mau bilang? 2. Ngerasa gak cukup baik buat si dia? 3. Suka sama orang tapi dianya udah ada yang punya? Cerita ini bukan cerita biasa ini bukan tentang kisah cinta atau kisah kasmaran dimasa muda Tapi leb...