chapter 13: Support

31 3 0
                                    

Saat sampai di rumah....

Tik tik tik...

Tiba tiba telpon ku berdering, ternyata itu dari grup chat

Una :
thanks for today gays

Aku belum membalasnya karena sudah malam aku langsung mandi dan membersihkan diri
Saat aku ingin membalas pesan tiba tiba
Kak andi menelpon.

"apa" ucapku dengan nada yang lesu

"kamu ikut olimpiade matematika ya? " tanya nya

"iya"

"ya baguslah rajin lagi belajarnya, usahain kamu menang, ntar sertifikat olimpiade berpengaruh kalo masuk universitas "

"iya doain"

"kalo butuh apa apa bilang sama kakak"

"iya ntar di kasih tau"

Telponnya di tutup tanpa ada sepatah kata lagi, kak andi memang kadang menyebalkan tapi kali ini dia sungguh mendukungku dan begitu memperhatikan apa yang aku butuhkan, aku bahkan sempat berpikir tentang apa saja perkataanku dulu yang mungkin bisa membuatnya marah atau sakit hati. Kami memang jarang bicara namun melihatnya mendukung ku seperti itu membuatku senang

Baru teringat aku ingin membalas pesan digrup chat. Ternyata begitu ku buka ternyata isi dari grup chat itu adalah semangat dan dukungan dari una dan putri

Putri :
einstain seminggu lagi kamu olimpiade semangat ya

Una :
billy semangat kamu pasti bisa

Tiba tiba melihat mereka mengatakan itu membuatku benar benar termotivasi.

Putri :
bill ntar belajar bareng ya seminggu full biar kamu bisa menang

Una:
billy gak belajarpun aku yakin pasti dia menang

                                           makasih putri una

Putri :
una kita bantu billy belajar ya

Una :
billy gak usah di bantu juga bisa kali, nanti mungkin bukannya kita yang membantu dia tapi malah dia yang bantu kita hahahahah

           gak kok aku lebih seneng kalo ada.      kalian

Putri :
besok kita mulai ya abis pulang sekolah

Una :
oke

Tiba tiba ada pesan masuk

Una :
billy semangat ya, aku tau kamu bisa, lakuin yang terbaik, kami selalu ada untukmu ❤

Melihatnya begitu menyemangati membuatku benar benar membuatku senang bukan main dan tercambuk untuk berusaha semaksimal mungkin seakan aku tidak ingin mengecewakan dirinya.

Hari esokpun tiba, kami pulang sekolah dan belajar dirumah putri, mereka memang hanya melihat lihat apa yang ku kerjakan dan tidak membantu aku belajar namun dengan mereka menemaniku belajar membuat ku benar benar bersemangat hari demi hari berlalu mereka terus menemani aku belajar terkadang aku menjadi tidak fokus dengan tingkah konyol mereka, namun disamping itu itu suatu kebahagiaan kecil yang benar benar tidak bisa ku deskripsi kan dengan kata kata. Aku belajar dan terus seperti orang gila.

Akhirnya hari olimpiade pun tiba...
Aku fokus mengerjakan nya, sesekali aku menulis nama una di dalam kertas coretan ku dan itu membuatku sadar aku harus berusaha agar dia tidak kecewa
Aku ngerahkan semua yang ku tau untuk menjawab soal demi soal sampai tak ku sadari aku mimisan. Panitia sempat mengira aku sakit dan harus berhenti namun aku tidak mauu, aku cukup sehat untuk melakukan ini aku bisa melakukan sampai akhir.

SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang