chapter 26: Kampus Impian

25 2 0
                                    

Aku hanya memandangnya dan mencoret coret buku mencari jawaban dari pertanyaannya sedangkan dia malah senyum senyum sambil telponan

"maaf bill tadi alif nelpon" ucapnya

"gpp"

"oh ya car....... "

Dia melihat bukunya yang sudah terisi dengan jawaban lengkap dengan penjelasan detailnya

"udah kamu jawab ya" katanya

"iya"

"tumben, biasanya kamu suruh aku nyari sendiri "

"udah sore, lama kalo cuman nungguin kamu telponan" ucapku santai

"maaf bill, alif mau jemput soalnya"

"iya gpp" jawabku

Sungguh menyebalkan, kenapa dia harus membahas alif setiap harii telinga ku benar benar panas mendengarnya

"ini ada cemilan" mama putri menyuguhi makanan dan minuman dingin

"wahh makasih tante" kata una

"putri beruntung dapet temen kayak kalian, rajin belajar" katanya

"ahh ini masih belum seberapa tante, kami belajar juga banyakan cerita dari pada belajar" kataku

"udah kelas 3 mau lanjut kemana? " tanya nya pada kami

"aku mau masuk UI tante" jawab una dengan semangat

"aku juga mau UI" sambung putri

"wahh bagus dong kalo sekampus lagi"ujar una sambil memeluk putri

"billy mau ambil apa" mama putri bertanya lagi

"belum tau tante" jawabku

"padahal kamu paling pinter ambil kedokteran aja" sarannya

"iya bill, sayang kalo di sia sia in ambil UI juga biar kita sekampus" ucap putri

"gimana ya, belum tau juga" jawabku

"heh payah masa otak pinter di sia sia in sih" sambung putri

"heh putri mulut kamu ini, suka suka billy mau ambil apa" kata mama putri sambil mencubit tangannya

"sakit ma"

"una mau ambil apa? " dia bertanya lagi

"hukum tante"

Kami semua terdiam mendengar jawabnnya

"lohh kan ipa masa ngambil hukum sih"ucap mama putri

"iya na coba dulu aja kedoktera kek yang lain, sayang kalo pelajaran sma nya gak di pake" kata putri

"kalian tau kan aku payah banget pelajaran yang ada itung itungannya, dan kayaknya kemarin pas tes aku salah masuk jurusan, agak gak ngerti sama sekali yang gituan, jadi ya aku pengen masuk Fh UI" kata una

Yang dipikiran ku cuman satu, agar bisa terus bersama una apa aku harus juga masuk ui? Apa dengan masuk ui aku bisa terus disampingnya?

"oh ya bentar lagi kan ujian semester terus kalian libur, ada rencana mau liburan gak? " kata mama putri

"aku sih kayaknya gak pulang kampung tante" jawab una

"aku juga cuman dirumah aja tante"

"kenapa mama nanya nanya" ucap putri smbil minum air dingin

"gimana kalo kita ajak mereka ke desa kakek? " saran mama putri

"hah gak usah jelek semuanya penuh pohon alis hutan"

"bagus dong put kan masih asli" jawab una

"disana suasana bener bener masih asli bagus banyak sawah sungainya juga masih jernih" tegasnya

"bagus juga tante" kataku

"ntar kalian ku ajak mandi sungai hhhhhahahaha" kata putri sambil tertawa

"tapi kita gak bisa janji tante soalnya belum izin" ucap una

"iya gpp, kalo boleh sekalian refreshing sebelum ujian"

"iya tante" aku menjawab

"ya udah tante ke belakang dulu ya, lanjut belajarnya"

Mama putri meninggalkan kami lagi dan kami mulai memikirkan soal usulan mamanya putri

"put emang desanya dimana? " kataku

"agak jauh si, disana bener bener dingin adem lagi gunung juga banyak, indah sih cuman ya itu masih agak kuno" jawabnya

"pasti seru tuh kalo kita liburan bareng" ujar una

"kamu yakin mau masuk hukum?" tiba tiba aku bertanya karena aku terpikir hal itu

"ya aku ingin"

"begitu ya"

"jangan pikirin universitas dulu dong deg deg an nih takut gak lulus" ucap putri

"makanya belajar yang rajin jangan pacaran mulu" kataku

"ehh nyinder aku ya" kata una dengan tatapan sinis

"ya yang ngerasa aja" jawabku

Kami tertawa, banyak yang kami bicarakan sampai tak terasa hari sudah semakin sore

Tiba tiba terdengar suara klakson mobil, dan ya kalian tau itu pasti si buaya pacarnya una

"alif udah dateng, duluan ya" katanya

" iya mati mati di jalan" kataku

"hah " dia bertanya karena takut salah dengar

"hati hati di jalan" aku menjawab

"ohh, yaudah duluan"

Dia pergi.........


SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang