chapter 19: Marah

28 2 0
                                    

Setelah mengatakan itu raka pun pergi meninggalkan ku sendiri.
Raut wajahnya seperti geram padaku
Kemudian bell pun berbunyi dan kami belajar seperti biasa.

"bill, ntar main ke rumah una yuk, dia mau masak lagi"

"lagi gak selera"

Putri memandangku dengan wajahnya yang kebingungan, aku sama sekali tidak memperdulikannya

"kamu kenapa sih, dari kemarin kayak gitu terus, hari ini aneh banget"

"siapa yang aneh, aku memang selalu aneh"

"berhenti menakutiku katakan ada apa"

"mungkin aku harus jadi laki laki normal ya"

"hei kamu ni kenapa sih, aku nanya serius"

"harusnya kamu tidak menyembunyikan sesuatu dariku" 

"kamu ini ngomong apa sih, ngomong yang jelas, aku bukan peramal yang tau isi hati"

"una memintamu untuk memberi tau ku"

"memberi tau soal apa"

"hebat sekali sekarang kalian sudah memiliki rahasia sendiri"

"jika maksudmu soal alif, apa masalahnya denganmu? " dia mulai marah

"kalian bahkan tidak menanyakan pendapatku mengenai laki laki itu, apa sekarang aku bukan bagian dari kalian"

"astaga bukan begitu"

"bagaimana jika dia bukan laki laki yang baik, kalian harusnya memberi tauku"

"lantas untuk apa"

"aku hanya ingin menjaga kalian, aku tidak ingin ada yang terluka lagi karena laki laki brengsek"

"oh ya"

"hanya karena aku bukan laki laki kekar, tampan dan jago berkelahi bukan berarti aku tidak bisa menjaga kalian"

"KAU BAHKAN TIDAK BISA MENJAGA DIRI SENDIRI TAPI KAU SELALU BERUSAHA MEMBELA ORANG LAIN" kata putri sambil beranjak dari tempat duduk dan melemparkan pena nya

Semua orang memandang kami, bu Lia yang dikenal guru paling humble sekalipun tidak bisa mentoleransi apa yang kami lakukan, sehingga dia mengeluarkan kami dari kelas

Itu kali pertama dalam sejarah hidupku, aku terkena hukuman, aku sudah terlalu marah hingga semua yang mengajakku bicara aku jadikan pelampiasan

Waktu terasa sangat lambat keheningan menyelimuti lorong tidak ada siapapun kecuali aku dan putri, tak ada sepatah katapun keluar, walau hati berniat untuk meminta maaf.

Putri seperti ingin menangis namun aku rasanya belum mampu untuk mengajaknya bicara.

Bell istirahat berbunyi itu artinya hukuman kami telah usai, namun keheningan yang ada antara aku dan putri belum usai sampai salah satu dari kami meminta maaf

Aku hanya duduk di atas pohon rindang tempat biasanya kami bertiga makan dan mengobrol, tapi bila dilihat sekarang aku duduk sendiri membuatku merasa sangat kehilangan

" hei billy ngapain sendirian "

Tiba tiba pak amin datang menhampiriku

"eh bapak"

"biasanya kamu dengan dua bidadari cantik?, kemana mereka"

"ee...... Ntahlah pak" jawabku

"bapak perhatikan temanmu cuman mereka berdua"

Akupun terdiam, dan Pak amin duduk didekatku

"Dulu bapak juga punya teman perempuan, dia cantik sekaliii sampai bapak  naksir padanya"

Aku mendengarkan cerita pak amin

"kami teman yang sangat dekat, dekat sekali sampai orang mengira kami pacaran"

Pak amin terdiam sesaat

"setelah itu apa yang terjadi pak? "

" bapak merasa semakin bapak lama bapak berteman dengannya bapak bisa melupakan rasa cinta padanya.
Namun tidak saat itu bapak melihatnya bersama dengan pria lain membuat hati bapak sangat sakit"

Aku bisa merasakan apa yang dirasakan pak amin

" bapak sempat marah dan kesal padanya walau sebenarnya bapak tidak punya hak untuk itu, dia tidak tau alasannya apa dan hal itu membuatnya menjauhi bapak
Karena kami tidak mau mengalah untuk minta maaf duluan itu menghancurkan persahabatan kami" sambungnya

Aku hanya diam dan aku merasa kalau saat ini aku sedang diposisi pak amin.

"sekarang dia bagaimana pak? " aku bertanya

"dia sudah menikah, bahkan bapak tidak diundang ke pernikahan nya"

Kami sama sama memandang langit

"kamu menyukai salah satu dari mereka" tanya pak amin tiba tiba hal itu membuatku terkejut

Aku diam beberapa saat kemudian mengangguk.

"siapa dia? " tanya nya lagi

"viona" aku menjawab

Dia tersenyum

"cinta itu menakutkan, bahkan ia bisa menghancurkan pertemanan dalam waktu semalam"

"memangnya salah mencintai sahabat sendiri"

"tidak salah"

"terus apa"

"ada dua jenis tipe cinta yang muncul dalam persahabatan
1. Cintanya berbalas
2. Cintanya bertepuk sebelah tangan
Cinta berbalas, mereka bisa saling bersama bukan hanya sekedar teman biasa tapi juga bisa sebagai teman hidup.

"cinta tak berbalas apa maksudnya pak"

"cinta ini hanya tumbuh diantara salah satu dari sahabat ini, inilah yang terjadi pada bapak mungkin akan lebih baik jika perasaan ini disimpan, dan biarkan dia bahagia dengan laki laki pilihannya kau bahkan masih bisa tetep mencintainya"

"bagaimana mungkin aku mencintainya sementara dia milik orang lain"

"cinta sepihak punya kekuatan nya sendiri, kau bahkan tidak membutuhkan viona, untuk sangat mencintainya, cukup melihatnya bahagia dengan orang yang tepat, rasanya kau akan puas sekali melihatnya"

Aku terdiam dan berusaha mencerna apa yang dikatakan pak amin

"aku tidak sengaja meluapkan emosiku pada putri karena aku marah padanya sampai hampir membuat nya menangis"

"belum terlambat untuk minta maaf"

"akuuuuu"

"katakan kau menyesal dan perbaiki hubunganmu sebelum hancur"

SilentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang