Hari minggu tiba. Kami berkumpul di rumah putri
"ehh mau kemana aja hari ini" ucap putri
"aku udah ada rencana" jawab una sambil mengeluarkan sebuah note
"apaan tuh " tanya putri
"ini daftar tempat yang harus kita datengin"
"prepare banget" ucapku
Una tersenyum, kemudian kamipun berangkat
"billy bisa nyetir gak? "
"aku gak bisa"
"hah payah masa cowo gak bisa nyetir "
"ya gimana put, mau maksa aku nyetir ntar nabrak mauu? "
"auto mati aing di rumah kena marah mama papa"
Kami tertawa
"eh kalian suka yang horor gitu gak?"
"aku sih suka suka aja" jawab putri
"aku gak terlalu sih" aku juga menjawab
"nonton rumah gurita ya, kayaknya serem"
"waduhhh, aku mau tengah tapi kalo horor"ujar putri
"boleh boleh"
Kamipun sampai dibioskop..
"aduhh merinding, na mau nyender" putri merasa takut dan bersandar pada una
Sepanjang film putri hanya berpelukan kadang menutup mata sampai film selesai
"ahh seremm sumpah" ucap putri sambil menarik nafas
"apa an yang serem biasa aja"
"iya nih putri lebay"
Kami pergi makan sebentar disebuah tempat makan yang tak jauh dari bioskop
"btw abis ini kemana? "tanyaku
"ehh ke rumah gurita yuk" ajak una dengan penuh semangat
"HAH" teriak ku dan putri bersama
"iya kan dibandung lagian sesekali experience horor"
"ah nah yang bener aja takut nihh"
"tapi boleh juga" ujarku
"habis makan kita pergi" sambung una sambil melanjutkan makannya
"wah pendapatku tidak di pedulikan disini" sahut putri
"kamu kalah suara 2 lawan 1, pokoknya kita pergi"
Putri hanya bisa mengalah, setelah makan kami pergi ke rumah gurita
Setelah melewati perjalanan yang lumayan jauh kamipun sampaiBulu kuduk ku sampai merinding ketika sampai di depan rumah itu, kami tidak turun, namun hanya mengamati dari kaca mobil
"ihh kok aslinya lebih serem ya" kata putri sambil menggosok gosok badannya karena takut
"beneran ada gurita nya, kukira itu bohong sama persis sama filmnya yang tadi" ucapku
"kalian tau rumor yang beradar" tiba tiba una berbicara dengan nada yang agak menyeramkan.
"apaaa" jawab putri sambil gemetaran
"katanya rumah ini, dijadikan tempat ritual seks bebas"
Aku dan putri yang duduk di depan benar benar ketakutan setelah mendengar itu,
"mana ada hal gituan, kalo ada pasti polisi tau" jawabku dengan gagap
"sekte itu tidak bisa dilihat sembarang orang, kalian liat gurita disana, katanya itu bukan cuman hiasan tapi itu tempat sesajian untuk para iblis" sambungnya
"yaudah kita pulang sekarang" ucap putri
"engga, kita liat duluu" jawab una
"na jangan gila dehh kita udah experience jauh jauh dan aku sekarang mau kencing" kata putri
"yaudah kalo gak mau, aku sendirian aja" jawab una
"ya ampun una kamu ini gadis macam apa sih" aku berkata
"gadis iblis" jawabnya sambil tersenyum dan keluar dari mobil
Aku menyusul nya, sepertinya putri ketakutan dan langsung menyusul una. Putri langsung memegang lengannya
Una melihat sekeliling."wah coba aja bisa masuk" kata una
"ahh na cukup deh gak usah macam macam, manusia macam apa kamu ini. Na pulang yuk, aku udah ketakutan setengah mati nih" pinta putri
"tunggu, suara apa itu? " ucap una
Dia melihat sekeling dengan tatapan tajam dan itu membuatku dan putri semakin takut, suasananya hening namun mencekam. Tiba tiba
"hantuuuuuuuuuuu" katanya sambil berlari
Aku dan putripun berteriak kemudian berlari menuju mobil menyusul una, saat sampai dimobil
"hahhhhhhhhhh, percaya lagi" dia tertawa dan ternyata dia mengerjai kami
"gak lucu na sumpah" kata putri hampir menangis
"iya maaf maaf"
Kami menarik nafas dalam dalam karena masih shock
"sumpah, becandanya gak lucu" kata putri sambil cemberut
"hahahahahaahha uuu sayang maafin akuu ya"
"sumpah na sesaaat aku kira kita bisa kayak difilm horor gitu" kataku sambil menarik nafas
"gak lah, kalian mikir aja mana ada hantu siang bolong gini"
"jadi semua yang kamu bilang tadi bohong? " tanyaku padanya
"engga kok, emang yang aku bilang tadi bener, tapi itu menurut kepercayaan orang sih"
Kami terdiam beberapa saat, dan putri memutuskan untuk langsung pergi. Setelah jauh dari rumah itu rasanya menyenangkan ini perasaan yang belum pernah aku rasakan sebelumnya.
"dari takut kok jadi agak happy ya" kata putri
"makanya jangan jadi penakut, tadi hormon adrenalin mu bekerja"
"bener, rasanya lumayan menyenangkan ya"
"yaudah ntar aku cerita horor"
Kami tertawa dan melihat jam
"gila udah sore, tempat yang lain belum kita datengin" ujar putri
"gpp kok, tadi rasanya kita menikmati kesenangan yang beda " jawabku
"iya menyenangkan juga experience horor wkwkwkwk walau tadi rasanya aku kencing sedikit gara gara gemetar " kata putri
Aku dan una tertawa benar benar lepas sampai perutku sakit
"apa sih, kalo memang serem gimana, ntar kita kayak di film film itu lagi gara gara penasaran jadi masuk ke dunia gaib" jelasnya
"yang bener aja khayalanmu jauh" ucap una sambil memegang perutnya karena sakit tertawa
Kamipun menikmati perjalanan pulang sambil mendengar cerita, musik joget jogetan
Pengalaman yang benar benar menyenangkan aku tidak akan pernah melupakan hari itu,
Dan kurasa itu adalah hari terbaik dalam hidupku
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent
Teen FictionPernah gak 1. Suka sama seseorang tapi malu mau bilang? 2. Ngerasa gak cukup baik buat si dia? 3. Suka sama orang tapi dianya udah ada yang punya? Cerita ini bukan cerita biasa ini bukan tentang kisah cinta atau kisah kasmaran dimasa muda Tapi leb...