PROLOG Strong Girl.

100 19 12
                                    

Tak semua orang dapat
merasakan yang namanya
kasih sayang'...

-CAbiiS.

×××


AbiiPov.

Disini lah aku sekarang di sekolah yang bisa di bilang elite bahkan sangat elite. Couis High School, memulai hari yang selalu membosankan. Mengawali hidup dengan bernapas secara lancar, walaupun pundak terasa penuh beban. Sengaja berangkat lebih awal, dengan berjalan kaki. Menatap dingin orang orang yang suka mencibir hidup orang lain. Bagiku mereka hanyalah parasit, mereka hanya ingin mengetahui secara lebih kehidupan orang lain. Menceritakan sisi buruk seseorang pada orang lain dengan di lebih lebihkan dan memandang remeh sisi baik orang itu. Seperti benalu yang selalu menyusahkan induknya.

'ihh apaan sih, sok banget'

'ew berasa paling cantik deh'

'yaampun cewek gua makin cantik aja'

'neng jadi pacar abang yuk'

'pen gua pacarin sumpah'

'bitch kok sekolah disini'

Enggan rasanya mendengar cemooh mereka terhadap ku, berjalan dan terus berjalan seperti orang tanpa arah. Tanpa ku sadari kaki ku seperti melangkah sendiri, malas rasanya untuk masuk kelas sekarang ini. Mood ku sudah terlanjur hancur karena kejadian tadi. Ku lihat sekitar ku aku sudah berada di taman belakang sekolah.

Ternyata taman sekolah ini tidak terlalu buruk bagi ku, terdapat sebuah pohon besar dan tanaman hias lainnya, taman ini sepi karena gosip siswa siswi tentang taman ini yang konon katanya angker. Namanya juga manusia, sekali membuat mereka menarik pasti akan selalu mereka bahas.

Masa bodoh dengan gosipan mereka. Ku duduk kan diri ku di salah satu bangku taman, berniat untuk istirahat sebentar demi mengembalikan mood ku yang rusak tadi dan aku berharap semoga nanti saat aku menutup mata sejenak aku akan mendapatkan ketenangan. Ku pejamkan mata ku dan ku sumpal telinga ku dengan headset tak lupa ku nyalakan lagu dengan volume yang  keras. Ku ingat lagi kejadian tadi pagi pasca hendak berangkat sekolah.

FlashbackOn - AuthorPov

"Dek nanti abang antar yaa" kata bang Hilmy sambil makan sarapannya.

"Gak usah deh keknya bang, aku berangkat sama Abii atau berangkat sendiri aja gak papa kok" jawab Cantika.

"Kenapa kamu berangkat sama anak gak tau sopan santun itu Can?! nanti kamu malah ketularan sama dia. Udah sama bang Hilmy atau bang Satya aja yaaa, sekalian mereka berangkat kantor sama kuliah atau kamu mau berangkat bareng sama momdad?" jawab Mawar memperingati- sang ibu.

"Sama momdad aja ya Can kalo gak mau sama abang abang mu, dari pada capek capek berangkat sendiri atau sama 'anak itu'" ujar Panji menambahkan dan mengucap ketus pada kalimat 'anak itu'- sang ayah.

Satya hanya diam mendengarkan, dia yang merasa sedang di awasi oleh seseorang di atas tangga langsung menoleh. Tatapan mereka saling bertemu.

Abii yang sedang manahan tangisnya namun tetap dengan pandangan datar dan dingin, sedangkan Satya merasa sakit di bagian hatinya.

'Kenapa ngeliat tatapan Abii rasanya sakit?' batin Satya membalas tatapan Abii.

Sepertinya Abii tak mampu lagi untuk menahan tangisnya. Dia segera turun dari tangga dan langsung berlalu meninggalkan keluarga yang harmonis itu, hahhahha iya harmonis jika tak ada dirinya. Dirinya hanyalah penghancur keluarga dan perusak suasana!

"Abii apakah kamu tidak punya sopan santun?!" kata Panji yang berhasil meneteskan air mata Abii tanpa keluarganya sadari.

"Maaf tapi sepertinya saya tidak punya orang tua, mereka tak pernah mengajari saya sopan santun, saya permisii" jawab Abii dengan ucapan yang datar dan dingin tanpa membalikkan badan berlalu pergi.

"Dasar anak kurang ajar!" ujar Mawar, tidak keras tapi berhasil Abii dengar dan itu adalah kata terakhir yang ia dengar sebelum akhirnya ia pergi meninggalkan rumah menuju halte ke sekolah untuk menenangkan hati nya, ia menangis tak deras dan tak bersuara tapi percayalah menangis tanpa suara itu terasa lebih menyakitkan.

Cantika sendiri merasa dirinya sakit hati atas penuturan kakk dan kembaran tak seirasnya barusan.

Apakah ia egois? Mendapatkan kasih sayang dari semua orang, tapi tidak dengan kakaknya.

Abii menangis di halte untung saja halte dalam keadaan sepi, tidak! bahkan bisa di katakan sangat sepi, ia melihat arloji di pergelangan tangannya ternyata masih jam 06.10 pantas saja sepi.

Abii akhirnya memutuskan untuk berjalan kaki saja, karna jarak antara rumah dan sekolah nya bisa di bilang cukup dekat.

Sesampainya di sekolah ia merasa heran kenapa sekolah masih sepi, ia melihat kembali arlojinya ternyata masih jam 06.35 sedangkan jam masuk saja jam 07.20.

'Dasar para manusia pemalas!' batin Abii.

Abii berjalan menuju halaman sekolahnya sambil melamun, tapi tiba tiba ia melihat sebuah mobil yang tak asing lagi baginya 'kayak kenal deh sama mobilnya, tapi masa sih...' batinnya bermonolog.

Ternyata benar saja itu adalah mobil momdad nya, dari jauh ia dapat melihat kening Cantika di cium momdad dengan penuh kasih sayang.

'ck! penghancur keluarga ini masih belum sadar juga' batin Abii meremehkan dirinya sendiri dengan tersenyum sinis.

Terus terang sebenarnya ia juga ingin merasakan kecupan hangat dan penuh kasih sayang itu dari momdad, tapi ia cukup sadar diri bahwa itu semua hanyalah angan angan saja. Ia segera melangkahkan kakinya masuk ke dalam sekolah agar tidak melihat kejadian yang dapat membuat hatinya sakit dan merusak keharmonisan mereka.

Ia berjalan seperti biasa tatapan datar, dingin dan intemidasi yang ia lontarkan pada semua orang dapat membuat mereka mengalihkan perhatiannya.

Untung saja mata nya tidak sembab karena ia sempat mengompresnya dengan es batu yang ia beli di warung jajan anak sd saat di perjalanan tadi, setidaknya ia tidak ketahuan jika ia habis menangis.

Saat melewati momdad nya mereka hanya memasang mata yang menatapnya sinis tidak suka. Namun tidak ia hiraukan tatapan kedua orang tuanya, ia terus berjalan.

Tapi ternyata semua manusia itu ternyata sama saja, baru memasuki lobby sekolah mereka langsung memandang rendah dirinya dan mencemooh tanpa tau beban apa yang sedang di tanggungnya.

Mood nya sudah terlanjur hancur pagi ini ia terus berjalan dan berjalan sampai akhirnya ia sampai di taman belakang sekolah. 'Gue harus kuat' batin Abii untuk kesekian kalinya menyemangati diri.

FlashbackOff - AuthorOff.

-------------------------
----------------------------------

25//04// 20
@ulpisang._ // "paus-theblue.

Oohhayyooo! gimana ceritanya? gajel yak? whehehhe ye maap ini baru pertama kali bikin sih. otodidak juga...

-----------------------------------

Strong Girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang