Satu, dua, dan tiga...
tidak ada yang berubah
semua masih sama
seperti biasanya.-CTikaS.
###
Saat ini kedua orang tuanya sedang berada di seberang bianglala Abii dengan menampilkan ekspresi marah. Bahkan mungkin sangat marah.
Abii segera berjongkok di dalam bianglala. Bagaimana nasibnya nanti?! Mungkin dia akan mendapatkan hukuman lebih dari biasanya.
Kelvin melihat sikap Abii yang aneh. Ia membalikkan badan dan terlihat sepasang kekasih yang terlihat sudah berumur menatapnya kesal dan benci.
'Apakah itu orang tua Abii?! Aduhh mampuz gue. Belum juga kenalan sama besan udah berani noyor aja ni bibir. Ntar kalo gue gak di restuin mampuz udah. Mana tadi natapnya tajem lagi' batin Kelvin kesal pada dirinya sendiri.
Kelvin mengajak Abii duduk kembali saat orang tuanya sudah tak terlihat di matanya.
Kelvin menenangkan Abii, membisikan kalimat yang membuatnya tenang. Seolah tak akan terjadi apa apa nantinya.
Waktu berlalu begitu cepat, sekarang mereka sedang dalam perjalanan pulang. Kelvin merasa bersalah atas kejadian tadi.
Kelvin melirik dan menatap Abii sekilas jika jalanan sedang lenggang. Di ambilnya tangan kanan Abii dan menggenggam erat. Abii tak membalas, seperti tak berjiwa.
Raganya memang berada disini tapi jiwanya sedang melayang entah kemana. Kelvin menghela nafas pasrah.
"Abii ayo turun, udah sampe" panggil Kelvin setelah membukakan pintu mobil Abii.
Bahkan jika Kelvin tak memanggil dan tak membukakan pintu mobil yang di dudukinya, mungkin Abii akan terus terusan melamun. Menatap kosong pistol gelembung yang ia mainkan tadi.
Abii menoleh mendengar pernyataan Kelvin. Ternyata ia sudah sampai di mansion milik Kelvin.
Kelvin berjalan ke arah pintu lebih dulu, namun tangannya tetap menggenggam jari jemari Abii. Kelvin mengantarkan Abii ke kamarnya, dan mendudukkannya di pinggiran kasur. Sampai saat ini pun Abii masih saja lesu, jiwanya entah melayang kemana.
"Jangan dipikirkan, ada aku disini" Kelvin menenangkan Abii dan mengecup lembut punggung tangannya.
Abii menatap Kelvin, dan tersenyum tipis. Senyum yang membuat hati Kelvin merasa seperti teriris.
"Tidur yaa, udah malam pasti kamu capekkan?" suara lembut Kelvin membuat hati Abii menghangat.
Abii hanya mengangguk. Setidaknya masih ada yang memberinya perhatian saat ini.
Setelah itu Kelvin meninggalkan Abii sendiri di kamar. Abii kembali melamun. Ia sedang memikirkan hukuman apa yang akan ayah nya berikan nanti? Saat ia pulang.
Sedetik kemudian kepalanya terasa berdenyut, nafasnya memburu. Dadanya seperti tertindih barang yang berat. Terlebih lagi hidungnya sedikit demi sedikit mengeluarkan darah segar.
Dengan langkah tertatih ia berjalan memasuki kamar mandi. Perutnya seketika bergejolak dan mengeluarkan makanan yang ia makan tadi. Darah yang keluar dari hidungnya perlahan mulai berhenti, tapi tidak dengan denyutan di kepalanya.
'Abii lo harus kuat, setidaknya jangan pingsan atau mati di rumah orang lain!' batin Abii menguatkan.
Setelah membersihkan hidungnya. Ia berjalan kembali menuju nakas yang terdapat di samping kasur. Di ambilnya obat di dalam tasnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl.
Novela JuvenilCassandra Abiitrosh Sajidan adalah wanita dengan segudang impian, harapan dan kekuatan. Terabaikan oleh keluarga dan orang sekitar sudah biasa baginya. Ia di kenal dengan sebutan 'Bee', Lebah. Ia tak akan mengusik hidup orang lain jika mereka tak me...