16. Kelepasan

14 4 4
                                    

Sesuatu yang sederhana itu
lebih terasa nyaman dari pada
sesuatu yang mewah.

-CAbiiS.

øøø

And yapp! sekarang mereka sedang bingung harus makan apa, karna terlalu banyak lauk pauk yang bik Rani masak hari ini.

"Gimana gini aja, aku ngambil makan ku sendiri trus kamu ngambil makan kamu sendiri?" ucap Kelvin polos, wajahnya memancarkan raut kebahagiaan dan kepintaran. Seperti anak kecil yang mempunyai ide yang sangat cemerlang.

Abii sedang berusaha menahan tawanya karena melihat tingkah Kelvin barusan. Baru kali ini ia dipertemukan sosok manusia seperti Kelvin setelah 16 tahun hidup di dunia.

"Lho kenapa ketawa?" tanya Kelvin saat melihat Abii menahan tawa.

"Gak kok, kamu lucu aja" jawab Abii di sertai senyum manisnya.

"Iyaa aku tau kok aku lucu, jangan di puji jadi malu kan aku" Kelvin sekarang udah gila?! Narsisnya sudah mulai tidak ketolongan saat ini dan dengan gaya tangan seperti perempuan. Menjijikkan tapi juga menggelikan.

Abii hanya mendengus kesal untuk kesekian kalinya dengan prilaku Kelvin.

"Nyesel deh muji ni anak manusia" lirih Abii.

"Aku masih bisa denger lohhh" lirik Kelvin dengan tampang yang sudah menggerutu atas ucapan Abii tadi.

"Iyakan soalnya my darling masih ada telinga" Abii menjawab dengan mencubit pipi Kelvin.

Sebenarnya Kelvin kesakitan tapi melihat Abii bahagia seperti ini, itu semua tak masalah. Perlahan Kelvin mulai meng-'aduh' kesakitan karena cubitan Abii kian mengeras. Berulang kali Kelvin memohon pada Abii untuk melepas cubitannya, namun Abii tak menghiraukan.

"Aawww!" teriak Kelvin yang tak tahan saat jari jemari Abii memelintir pipinya.

Abii melepas cubitannya dan menatap Kelvin khawatir. Pipi Kelvin sekarang sudah memerah.

"Aduhh duhh sakit yaa, maap ya kelepasan. Bentar deh aku ambilin es batu dulu" ucap Abii dengan watados.

Kelvin mengelus pipinya yang terasa perih. Tak lama Abii datang dengan kain yang berisi es batu, mendudukkan diri di sebelah Kelvin lalu menempelkannya dengan lembut. Abii melakukannya dengan telaten bahkan ia tak menyadari saat ini Kelvin tengah memandang wajahnya. Sedangkan yang menatap sudah mulai senyum senyum sendiri saat ini. Entah apa yang ia pikiran, tapi doa'kan saja semoga itu adalah hal yang positif.

"Udah agak mendingan?" tanya Abii saat pipi Kelvin tak lagi merah dan normal seperti biasa, namun tangannya tak berhenti untuk mengompres pipi Kelvin.

Kelvin tak kunjung menjawab pertanyaan Abii. Dengan cepat Abii mengalihkan tatapannya menatap Kelvin. Tatapan mereka bertemu. Abii jatuh pada tatapan Kelvin. Damai, nyaman, dan sejuk itulah yang Abii rasakan saat menatap Kelvin. Tatapan yang tak pernah orang lain tunjukkan kepadanya.

'Kkkrrrryyykkkk!'

Suara perut Abii memecah keheningan di antara mereka. Sedetik kemudian Abii tersadar dan pipinya memerah. Tapi Kelvin tak kunjung sadar, ia masih menatap wajah Abii dengan lekat. Tiba tiba bik Rani datang kembali dengan tergesa gesa.

"Kenapa bik?" tanya Abii melihat bibik yang lari ke arah kompor.

Saat itu pula Kelvin tersadar, dan tatapannya beralih menatap bik Rani yang sedang memindahkan sesuatu ke dalam wadah. Yaampun bik! bibik datang timingnya gak pas nih!

"Ini non sayurnya lupa di taroh di atas meja" jawab bibik yang sedang berjalan menuju meja makan.

"Sayur apa bik?" tanya Abii lagi saat bibik menaruh wadah tadi di atas meja. Dirinya penasaran apa yang bibik masak.

"Sayur oseng non, bibik tinggal yaa" jawab bibik dan langsung berlalu pergi meninggalkan.

Bibik ingin cepat cepat pergi menemui suaminya kembali dan juga ia tidak ingin merusak suasana diantara dua insan yang sedang jatuh cinta saat ini.

Abii yang melihat sayur oseng tadi seketika menatap sayur itu dengan wajah yang berbinar.

"Aku mau ituu" tiba tiba tangan Abii mengambil sayur oseng dan menaruhnya di atas piringnya.

Bahkan di atas meja makan banyak lauk pauk yang kelihatan lebih enak dari pada sayur oseng itu. Tapi nyatanya Abii hanya mengambil sayur oseng dan nasi secukupnya, lauk pauknya saja tidak ia ambil.

"Yakin cuman makan itu aja?" tanya Kelvin heran saat melihat piring Abii yang hanya di isi nasi dan sayur.

Abii hanya mengangguk mantap dan mulai memakannya dengan sirat kebahagiaan. Ohh mungkin jika Abii di perhatikan sekarang ia terlihat seperti anak kecil yang mendapatkan permen dari orang tuanya.

Kelvin tak menghiraukan wanita di sampingnya ini. Ia sibuk memilih menu makan apa yang akan ia santap sekarang.

Kelvin mengambil ayam goreng, sambal kentang dan daging gulai kesukaannya. Lalu mulai melahapnya dengan rakus tapi santai.

Abii menatap Kelvin secara intens. Ada satu hal yang baru ia ketahui ternyata cara makan Kelvin dengan bang Satya tidak jauh berbeda. Rakus dan lahap namun terlihat elegant.

Kelvin merasa di perhatikan oleh lawan makannya sekarang, akhirnya menatapnya seolah bertanya 'apa?'.

"Gak mau make sayur?" tanya Abii mengelak agar tidak terlalu ketahuan jika ia sedang mencari titik istimewa Kelvin.

"Gak suka" Kelvin menggeleng.

"Cobaa sini aaaa..." tawar Abii menyodorkan sayur yang berada pada sendoknya. Kelvin tetap keukeuh menutup erat mulutnya.

"Ishh cepet buka mulutnya, capek nii" jawab Abii menatap Kelvin kesal.

Kelvin yang di tatap seperti itu pun mau tak mau membuka mulutnya.

"Enak?" tanya Abii saat Kelvin mulai mengunyah sayur yang berada dalam mulutnya.

"Sayur apa?" tanya Kelvin dengan tangan yang mengambil sayur dan menaruhnya di atas piringnya.

Sebenarnya perut Kelvin terbuat dari apa sih? Makanannya yang tadi saja belum habis tapi sekarang dia menambah sayur di atas piringnya, tapi anehnya badannya tetap terlihat atletis.

"Sayur oseng jagung, buncis, wortel sama brokoli. Gak kebanyakan kamu ngambil makan?" tanya Abii saat melihat piring Kelvin yang penuh, bahkan terlihat seperti gunung saking banyaknya.

"Gak, bahkan ini bisa kurang tau" jawab Kelvin sebelum memasukkan makanannya ke dalam mulut.

Abii hanya menggelengkan kepala dengan porsi yang di makan Kelvin dan melanjutkan makannya.

-----------------------------
-----------------------------------

@ulpisang._ // "paus-theblue.

Oohhayyooo! gimana ceritanya? gajel yak? wkwkk maap.

Thanks buat yang udah baca, jadi zheyenk deh. Ayo dong voment voment, tinggalkan jejak kalian ya!^^

--------------------------------------

Strong Girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang