22. Agresif

21 4 11
                                    

Pada nyatanya...
kepercayaan hanya akan
menyisakan sebuah
penghianatan.

-CAbiiS.

øøø

Tidak! Bukan... bukan ini yang Cantika harapkan sekarang! Sorot matanya yang tadi berbinar sekarang meredup menjadi sorot mata yang hampa.

Terdapat dua orang laki laki yang berperawakan gagah nan wibawa. Mereka adalah Panji- sang ayah, dan Dr. Damares- dokter yang menangani Cantika.

Sebelumnya Cantika berharap jika yang membuka pintu tadi adalah Abii. Seseorang yang mengisi lamunannya dan juga seseorang yang sangat ia rindukan saat ini. Bahkan ia lupa jika ia mempunyai dua orang kakak selain Abii, yaa mereka adalah Satya dan Hilmy.

"Jadi Cantika hari ini sudah boleh pulang, tapi jam setengah satu atau setelah ia mendapatkan jadwal makan siang" tutur dokter tersenyum ke arah Cantika.

Dari sekian lama mereka berbincang bincang di depan Cantika, hanya kalimat itu yang dapat ia dengar. Seolah olah pendengarannya tuli mendengar percapakapan mereka saat membahas yang lain. Hingga akhirnya sang dokter berlalu pergi meninggalkan Cantika dan Panji.

"Sayang, dengarkan apa yang dokter katakan tadi?" tanya Panji dengan sorot bahagia yang tak dapat ia bendung lagi.

"Iya dad" jawab Cantika senang saat melihat raut wajah Panji yang amat bahagia.

Setelah itu mereka tertawa bersama, melempar lelucon satu sama lain. Hingga akhirnya pintu terbuka kembali dan terpampanglah Mawar membawa mini bag yang sering ia bawa jika sedang membawa makanan atau cemilan.

Mawar ikut bergabung di obrolan kecil mereka, dan sekali kali melempar lelucon hingga membuat Cantika juga Panji tertawa terbahak bahak dengan tangan yang memegang brownis kacang kesukaan Cantika. Bahkan mungkin jika ada pengunjung yang tak sengaja lewat dan melihat mereka tertawa bersama akan merasa iri, keluarga yang harmonis. Itulah yang pengunjung pikirkan jika tak sengaja melihat mereka.

¤...StrongGirl.

Kkkriinnggg!

Waktu pergantian jam sudah berbunyi menandakan waktu jam istirahat.

Para siswa dan siswi berebut dan saling menyelip untuk keluar kelas, tak peduli walaupun di depan kelas masih ada guru yang sedang merapikan buku bukunya. Entah menuju ke kantin, perpustakaan, atau bahkan membolos.

Tapi tidak dengan Abii, ia masih setia duduk di tempatnya dengan mata yang masih fokus membaca novel horor kesukaannya. Terlebih lagi jika menceritakan tentang konspirasi dunia yang tak mungkin ada habisnya dan di luar nalar manusia.

Merasa kelas sudah mulai sunyi, ia menandai lalu menutup novelnya dan menaruhnya di laci. Itulah kebiasaannya, menunggu para benalu berlalu meninggalkan kelas tanpa perlu berdesak desakkan dengan mereka yang hanya ingin keluar kelas lebih cepat.

Berjalan dan terus berjalan, tanpa memperdulikan tatapan yang setiap orang berikan kepadanya.

Setiap keluar kelas di jam istirahat, tempat pertama yang harus ia kunjungi adalah kantin. Bukan karena ia ingin membeli dan memakan sesuatu di sana. Tapi ia hanya ingin memastikan jika kembar tak seirasnya- Cantika dalam kondisi baik baik saja.

Selama ini tidak ada yang mengira jika seorang Cantika yang terkesan cantik, ramah dan baik hati itu mempunyai seorang kembaran yang bertolak belakang dengannya.

Yang hanya mengetahui hal ini hanyalah dua sahabat Cantika yang sudah berteman lama sejak bangku sd kelas 5. Lita dan Sena? Ahh entahlah Abii lupa siapa nama mereka. Yang jelas Cantika mempunyai teman yang bisa ia andalkan dan bisa Abii percaya.

Saat sampai di kantin, Abii mengerutkan dahinya saat tak mendapati Cantika disana.

Hanya sahabat Cantika yang berada disana, biasanya mereka selalu bertiga jika ke kantin. Kemana Cantika? Apakah ia tidak masuk? batin Abii mulai khawatir saat tak melihat Cantika tak kunjung datang dalam waktu tiga menit.

Tanpa pikir panjang ia menghampiri meja yang di duduki oleh kedua sahabat Cantika. Banyak sorot mata yang melihat ke arahnya.

Bagaimana tidak?! Biasanya saja Abii hanya diam di pintu kantin selama lima menit, tidak kurang dan tidak lebih setelah itu ia akan pergi berlalu begitu saja. Itu sudah kebiasaan rutin Abii di kantin, entah apa yang ia lakukan tapi baru kali ini mereka melihatnya memasuki kantin yang terlihat seperti lautan manusia.

"Dimana Cantika?" tanya Abii datar saat telah sampai di meja yang di duduki oleh kedua sahabat Cantika.

Sang empu yang sedang duduk disitu pun terkejut hingga membuatnya tersedak bakso yang sedang ia kunyah. Dengan cepat gadis bername tag Selena memberikan segelas es jeruk kepada gadis di depannya yang bername tag Lolita.

"Uhukk... hukk... uhukkkkk" Lita terbatuk saat tiba tiba Abii datang kepadanya.

Ini pertama kali Abii mengajaknya bicara, bahkan sudah 7 tahun lebih dia bersahabat dengan Cantika tapi ia tak pernah disapa sama sekali hanya mendapatkan tatapan tajam mengintemidasi dirinya.

Dari kejauhan Kelvin melihat Abii saat tiba tiba suasana kantin yang awalnya riuh seperti pasar kini sunyi seperti pemakaman.

Seluruh penjuru mata menatap ke arah Abii, seperti menanti akan ada drama apa yang selanjutnya terjadi.

"Eemmm... ituuu... diaaa" Lita tergagap saat ingin menjawab pertanyaan Abii.

Seolah kerongkongannya tersumbat dan pita suaranya putus. Bahkan di sekolah Lolita di cap 'gadis cempreng'. Suaranya yang nyaring dapat membuat siapapun menutup gendang telinganya agar tidak pecah, tapi sekarang di hadapan Abii ia diam kikuk.

Lolita 'gadis cempreng' yang selama ini mereka kenal sekarang hilang begitu saja hanya karena seorang wanita di depannya, guru killer saja tidak sanggup meredakan 'suara maut' milik Lita.

Lolita yang tak kunjung menjawab pertanyaan Abii pun akhirnya di buat geram.

"Sekali lagi, dimana 'dia'?" tekan Abii di setiap kata terlebih lagi pada kata 'dia' yang menujukan kepada kembar tak seirasnya. Inilah Abii yang tak mereka kenal, ia akan agresif jika terjadi sesuatu kepada Adik kesayangannya itu.

Lolita tak kunjung menjawab pertanyaannya, ia hanya diam menunduk, badannya gemetar tak berani menatap Abii yang tengah menahan emosi. Hingga akhiirnya...

Tttuukkkk!

-----------------------------
-----------------------------------

@ulpisang._ // "paus-theblue.

Oohhayyooo! gimana ceritanya? gajel yak? wkwkk maap.

Ada yang bingung? Jadi sebenarnya Selena itu si Sena, karena teman temannya itu memanggilnya dengan nama yang lebih pendek. Begitu juga dengan Lolita di panggil Lita.

Thanks buat yang udah baca, jadi zheyenk deh. Ayo dong voment voment, jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya!^^

------------------------------------------

Strong Girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang