10. Senja

24 5 4
                                    

Senja dan pelangi itu berbeda...
kamu harus menjadi senja yang
selalu menepati janjinya jika
esok hari ia akan datang kembali.
Jangan menjadi pelangi yang tak
bisa menepati janji, bahkan tak
tau kapan ia akan kembali.

-KelvinAB.

¤¤¤

"Bukit, semoga lo suka" jawab Kelvin masih dengan senyum manisnya.

Berjalan pada jalanan setapak, dengan tangan yang saling menggenggam dan mengeratkan satu sama lain. Cadaan ringan yang ikut serta menggiring mereka.

"Indah..." satu kata yang terucap pada bibir ranum seorang gadis yang tegah memandang kagum sang senja di depannya. Selama hidupnya, dia tak pernah melihat senja semenarik ini. Yang ia pandang hanyalah senja yang datang sesaat namun menyisakan kepedihan karena pergi meninggalkan.

"Kamu tau?" tanya Kelvin memecahkan keheningan di antara mereka.

"Apaa?" Abii yang masih sibuk mengagumi senja terlihat enggan untuk menatap pemuda yang memberinya penuh perhatian hari ini.

"Perbedaan senja dengan pelangi?" tatap Kelvin sayu kepada Abii. Abii menggeleng sebagai jawabannya tanpa mengalihkan perhatiannya.

"Mereka memang sama sama indah, dan sama sama diagumkan banyak orang tapi sebenarnya mereka berbeda. Pelangi hanya datang sesaat, memang sama seperti senja yang datang hanya sesaat. Tapi senja berbeda" rumit Kelvin menjeda kalimatnya.

"Senja memang datang sesaat namun ia menepati janjinya untuk kembali di esok hari, tidak seperti pelangi yang datang hanya sesaat namun tak tau kapan ia akan kembali" ucap Kelvin tulus.

Abii yang mendengarnya hanya terkekeh geli.

"Kok tiba tiba kamu jadi puitis gini?" ejek Abii menatap Kelvin karena tiba tiba Kelvin berkata demikian.

"Iyaa, sekali kali lah aku gombal kamu dan lagi aku mau bikin hati kamu hangat cuman gara gara aku" jawab Kelvin seraya tersenyum manis.

Abii menjawabnya dengan berekspresi bergidik geli. Keheningan mulai datang kembali. Mereka sibuk dengen pemikiran masing masing.

"Kamu adalah satu satunya orang yang membuat hati ku menghangat setelah bunda" lirih Abii tiba tiba menatap Kelvin sayu.

Ia tak mau menangis saat ini, tapi entah mengapa air matanya turun dari pelupuk matanya begitu saja.

"Ssttt! udah jangan nangis" Kelvin menarik Abii ke dalam dekapannya.

Saat ia merasa Abii sudah baikkan, Kelvin melepas pelukannya dan menghapus sisa air mata yang ada pada paras Abii.

'Jangan nangis lagi Abii, hati ku terasa sakit jika melihat kamu menangis' batin Kelvin tersenyum tipis.

"Udah baikkan?" Abii hanya mengangguk walaupun masih sesegukan sekali.

"Abii..." panggil Kelvin lembut seraya mengeratkan genggaman tangannya.

Abii yang melihat Kelvin yang sedang dilanda kegugupan merubah ekpresinya menjadi sirat kebingungan.

"Apa?" jawab Abii tak kalah lembut dan tangan yang mulai mengusap lembut pipi Kelvin.

Kelvin terkejut karena tiba tiba saja ia mendapat 'serangan' dari Abii. Kelvin memegang tangan Abii yang berada di pipinya, mencari dukungan disana.

"Do you be my girlfriend?" tutur Kelvin tiba tiba dan membuat Abii terkejut atas pernyataannya barusan.

Abii menatap manik Kelvin lekat mencari keraguan dan kebohongan, tapi nihil! Hanya sirat kejujuran dan permohonan yang ia dapatkan. Abii merasa pipinya mulai memanas. Hatinya terasa hangat dan ia merasa bahwa ia adalah satu satunya wanita yang paling beruntung jika berada dekat dengan pemuda di depannya ini.

Strong Girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang