19. First Kiss?

19 2 11
                                    

Gue harap...
lo gak ngeruntuhin
kepercayaan gue yang
ada di diri lo.

-CAbiiS.

~~~

Setelah memarkirkan mobilnya dengan baik dan mematikan mesin mobil. Kelvin turun dari mobil dan memutari mobilnya.

Membukakan pintu yang terletak di samping kemudi yang di duduki oleh Abii. Mengulurkan tangan untuk kesekian kalinya. Memperlakukan Abii layaknya seorang ratu.

Abii menerima uluran tangan Kelvin. Hatinya selalu menghangat jika Kelvin memperlakukannya dengan penuh perhatian.

Banyak sorot mata yang melihat ke arah mereka. Entah itu karena ketampanan dan kecantikannya, atau karena mereka seperti sepasang kekasih yang di idamkan banyak orang.

Selama menuju pekarangan expo mereka tak henti hentinya untuk bercanda tawa. Dan baru kali ini Abii merasa seperti ini, selama ini ia hanya diam dan dingin pada orang lain.

"Jadi kita mau kemana dulu nih?" tanya Kelvin bingung akan berkelana mulai dari titik mana.

Expo terlihat ramai malam ini, banyak pemuda pemudi yang berjalan kesana kemari.

"Beli es krim aja dulu yuk, gue lagi mau ice cream nih" pinta Abii saat melihat kedai mini ice cream yang tak jauh dari mereka.

Kelvin hanya menyetujuinya, dan berjalan beriringan menuju kedai ice cream tersebut. Kelvin selalu mengeratkan genggaman tangannya.

Bahaya jika Abii menghilang di tengah kerumunan seperti ini. Bahaya? Sangat di ragukan.

"Mau rasa apa?" tanya Kelvin menatap Abii.

Sedangkan yang di tatap sedang melihat lihat list rasa yang tersedia di kedai ice cream. Abii tak kunjung menjawab ia masih menimang ice cream rasa apa yang akan ia beli.

"A..."

"Vanilla aja deh" belum sempat Kelvin memanggil namanya, Abii sudah menjawabnya duluan.

Hah! Dasar betina. Milihnya lama tapi yang di pilih juga itu!

Kelvin tersenyum gemaz menatap Abii, Abii membalasnya dengan cengiran khas orang bingung serta tangan yang mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

"Bang, ice cream vanillanya satu yang jumbo yaa" pinta Kelvin pada sang penjual.

"Topingnya mau yang mana kak?" si penjual menunjuk papan toping yang tertera di kedai tersebut.

"Yang paling banyak di minati pembeli aja kak!" kali ini bukan Kelvin yang menjawab melainkan Abii.

Abii bingung harus memilih toping apa, semuanya terlihat menggiurkan. Dari pada ia yang memilih, nanti bisa lama lagi atau mungkin mereka tidak jadi berkeliling expo hanya karena Abii memilih topingnya lama. Akhirnya ia memilih untuk meminta si penjual memberi toping yang banyak di minati pelanggan. Kelvin hanya mengiyakan apa yang Abii mau, karena memang dari awal Abii yang mau, bukan? Kelvin memberi uang pada penjual saat pesanan mereka telah tersaji.

"Terus mau kemana lagi?" tanya Kelvin saat Abii telah menerima ice creamnya dan memakannya dengan lahap.

"Kamu mau?" Abii tak menjawab pertanyaan Kelvin, ia malah bertanya balik padanya.

Kelvin membuka mulutnya sebagai jawaban 'iya'. Abii menyendokkan ice cream ke dalam mulut Kelvin dan menyuapinya.

"Keliling aja dulu yuk" ajak Abii menggandeng lengan Kelvin, karena kedua tangannya sibuk memegang dan menyendokkan ice cream ke mulutnya.

Strong Girl.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang