Bahagia...
bukan tentang sekedar
kata kata, tapi juga menyangkut
tentang perasaan.-CTikaS.
###
"Satyaaa!!!" teriak seseorang dari ruang tengah.
Suara itu tentu saja sudah tak asing lagi bagi Cantika, dengan cepat Cantika berlari ke arah ruang tengah. Terpampanglah dua manusia yang sedang berkelahi tanpa menghiraukan Cantika yang sudah melongo melihat mereka. Televisi terus saja menyala, menampilkan permainan PS yang sedang mereka mainkan.
"Ekhemm..." dehem Panji mengagetkan mereka bertiga, yaa termasuk Cantika.
Panji dengan setia menggandeng lengan Mawar, seperti sepasang kekasih yang baru saja menikah. Sangat mesra... lalu tangan satunya menenteng tas baju dan kresek yang berisi buah.
"Ehh tuan, nyonya, dan tuan putri sudah pulang..." cengir Hilmy melepas toyoran di kepala Satya.
"Kalian ini sudah besar, tapi masih seperti anak anak saja!" ucap Panji menggelengkan kepala.
Hilmy cengar cengir mendengar penuturan ayahnya, mengusap tengkuknya yang tidak gatal. Satya? Yaampun jangan ditanya orang ini, ia sedang sibuk merapikan bajunya yang berantakan karena Hilmy tadi.
Cantika berjalan ke arah sofa dan meletakkan kotak pizza yang ia tenteng tadi di atas meja. Satya dan Hilmy menatap heran ke arah Cantika.
Ada apa dengan anak ini? Bibir Cantika masih saja ia kerucutkan, bahkan saat melahap pizza saja ia masih menggerutu.
Satya mendekati Cantika, dan duduk di sebelahnya. Di elus lembut surai Cantika dengan tatapan penuh kasih sayang. Cantika menoleh ke arah abangnya, dan Satya membalas tatapan Cantika dengan tersenyum lembut kepadanya. Mood Cantika sekarang sedikit membaik berkat perlakuan abangnya. Ia menyenderkan kepalanya di bahu Satya, dan lengan kiri Satya melingkar di pundak Cantika.
Hilmy mendekat juga, ia tak boleh kalah mendapatkan hati adiknya yang sedang kesal ini!
"Darling kamu kenapa?" tanya Hilmy menatap Cantika genit dengan tangan kanan menumpu wajahnya.
Cantika bergidik geli melihat kelakuan abangnya yang satu ini. Tangan Cantika menyambar lengan Satya yang melingkar di bahunya dan menggoyangkannya di depan Hilmy, seperti mengisyaratkan 'hush hush sana'.
"Lho kenapa?" tanya Hilmy tak terima jika ia di usir.
"Mungkin lu ada salah sama Cantika, secarakan lu ngeselin" ucap Satya membenarkan perlakuan Cantika.
Cantika hanya mengangguk mendengar ucapan Satya. Memang abang yang pengertian, itulah pikirnya.
"Baiklah jika kakanda ada salah pada adinda Cantika ku yang satu ini, maka kakanda ingin meminta maaf" ucap Hilmy memegang jemari Cantika, berlutut di depannya layaknya seorang lelaki yang sedang melamar sang kekasih tercinta.
Sebenarnya Cantika tidak bermaksud untuk abangnya- Hilmy melakukan hal yang cringe seperti ini.
Cantika mendekat ke arah Hilmy yang sedang berlutut di depannya. Di peluk dengan erat abangnya, Hilmy pun terkejut mendapat perlakuan Cantika sekarang. Tapi kemudian kesadarannya kembali dan membalas pelukan Cantika tak kalah erat. Menyalurkan segala kasih sayangnya pada Cantika. Satya tersenyum memandang dua manusia di depannya ini, sudah seperti dua sejoli yang sedang kasmaran saja!
"Makanya jangan ngeselin" ucap Cantika di telinga abangnya- Hilmy.
Satya menahan tawanya saat melihat ekspresi Hilmy yang terkejut. Mungkin Hilmy kira suasananya sedang haru.
"What?! Darling, are you kidding me?!" ucap Hilmy melepas pelukannya dan memegang erat kedua bahu Cantika.
Cantika menggeleng dan tersenyum lebar, ia berhasil mengerjai abangnya yang satu ini. Hilmy menggerutu kesal dan mencomot salah satu pizza di atas meja. Cantika berdiri dan bertos ria pada Satya, mungkin mereka bersekongkol.
Tapi setelah bertos Cantika duduk di sebelah Hilmy, duduk di bawah lesehan seraya mencomot pizza di atas meja. Sekarang Satya yang menggerutu kesal, ia kira Cantika akan duduk di sebelahnya lagi, ternyata tidak.
Waktu terus berjalan. Satya, Hilmy, dan Cantika sedang asik menonton film resident evil. Tanpa menyadari waktu sudah bergulir menjadi sore.
¤...StongGirl.
Abii sedang menyusuri koridor sekolah saat ini, awan mendung masih menyelimuti. Ia terbangun dari pingsannya tadi, saat jam dua siang. Selama itu dia pingsan?! Bahkan tidak ada yang mencarinya, Kelvin juga tidak mencarinya. Entah kemana manusia itu.
Sekarang sekolah nampak sepi, memang sudah jamnya pulang sekarang. Ia berjalan menuju kelasnya 12 Mia 5, yang berada di lantai dua. Di sambarnya tas yang terletak di laci. Abii memang selalu menaruh tasnya di dalam laci setiap berada di kelas.
Lalu ia keluar kelas menuju lokernya di lantai satu. Ia mengambil kaos hitam, serupa dengan yang sekarang ia pakai. Jika kalian bertanya mengapa? Itu karena kaosnya yang sekarang sudah penuh dengan darah kering di bagian depan. Memang tidak terlalu keliatan, tapi itu sangat menggangu dirinya.
Abii kembali berjalan menuju toilet wanita. Di gantinya kaos tadi dengan yang baru, seragam putihnya ia lipat dan ia taruh di dalam tas. Sekarang Abii hanya mengenakan kaos hitam seperempat lengan, rok abu abu dan tas. Ia tak peduli sekarang dengan penampilannya, toh sekolah juga sudah sepi paling hanya tersisa satpam atau beberapa siswa siswi yang menunggu jemputan. Itupun kalau ada.
Kakinya kembali melangkah, keluar sekolah. Parkiran sudah kosong sekarang, bahkan halte pun tidak ada yang menunggu hanya ada satpam yang sedang menonton televisi di dalam pos jaganya.
Abii tak mempedulikannya, ia terus dan terus berjalan. Gerimis mulai menetes dari langit, seolah menemaninya pulang.
Wajahnya yang sayu, pucat, dan tatapan kosong milik Abii mampu membuat siapa saja merasa iba kepadanya. Pakaiannya sekarang sudah basah kuyup, karena gerimis turun lebih deras dari sebelumnya.
'Apa yang akan terjadi jika aku pulang? Seberapa sakit pula nanti yang akan aku dapatkan? Atau hukuman apa yang akan ayah berikan lagi kepadaku?' pikiran Abii berjelajah, memikirkan kemungkinan apa yang akan ayahnya berikan kepadanya, yang selama tiga hari ini tidak pulang kerumah.
-----------------------------
-----------------------------------@ulpisang._ // "paus-theblue.
Oohhayyooo! gimana ceritanya? gajel yak? wkwkk maap.
Go follow my partner: Nobocin_
Thanks buat yang udah baca, jadi zheyenk deh. Ayo dong voment voment, jangan lupa tinggalkan jejak kalian ya!^^
------------------------------------------
KAMU SEDANG MEMBACA
Strong Girl.
Teen FictionCassandra Abiitrosh Sajidan adalah wanita dengan segudang impian, harapan dan kekuatan. Terabaikan oleh keluarga dan orang sekitar sudah biasa baginya. Ia di kenal dengan sebutan 'Bee', Lebah. Ia tak akan mengusik hidup orang lain jika mereka tak me...