Refulgence 12

4.7K 271 1
                                    

Gavin masuk ke dalam kelas XI IPA 1 dan langsung menghampiri Aletea yang sedang memakan roti sambil baca novel.

Bisik-bisik mulai terdengar saat Gavin mulai memasuki kelas. Semuanya melihat Gavin heran.

Gavin berdiri di samping Aletea yang sedang duduk.

"Ikut gue!"

***

Gavin menarik lengan Aletea membuat gadis itu kaget.

"Eh?" Aletea linglung.

Semua yang ada di sana hanya melihat, tidak ada yang berani mencegah bahkan mengeluarkan suara.

Di sepanjang lorong pun banyak yang memandang keduanya. Menurut mereka, kejadian langka bila seorang Gavin memegang tangan perempuan apalagi sekarang ini Gavin menggenggam tangan Aletea.

Gavin membawa Aletea menuju rooftop. Setelah sampai di rooftop, Gavin langsung mengunci pintunya.

"Ada apa kak?" tanya Aletea.

Gavin tetap diam, cowok itu malah berjalan ke arah sofa lalu berbaring di sana. Aletea bingung. Ngapain gue di tarik-tarik ke sini kalau dianya mau tidur? ucapnya dalam hati.

Aletea teringat dengan handphone nya yang masih berada di Gavin, ia mengumpulkan keberaniannya untuk mendekati cowok itu.

"Kak?" dilihatnya cowok itu sedang menutup mata.

"Gue mau ngambil handphone."

Gavin membuka mata lalu duduk di situ sambil melirik Aletea dengan tatapan duduk di samping gue!

Namun Aletea tidak mengerti, apa dasarnya Aletea saja yang tidak terbiasa dengan orang seperti Gavin atau dianya saja yang lemot?

Gavin yang melihat Aletea bengong pun langsung menarik tangan gadis itu untuk duduk di sampingnya.

"Kak." panggil Aletea lagi.

"Hm." kali ini Gavin menjawab walaupun dengan berdeham.

"Handphone gue mana?"

"Jadi pacar gue!" bukannya menjawab, Gavin malah mengatakan hal yang membuat Aletea sangat terkejut.

"Hah?"

"Gak ada penolakan!" ujar Gavin tegas.

"Kok gitu?" balas Aletea.

Aletea memang suka Gavin udah lama, namun gadis itu tidak membayangkan bakal seperti ini, apalagi dengan cara seperti ini.

Gavin menyodorkan handphone Aletea. "Semua no cowok gue hapus."

"Hah?" Aletea kaget untuk kedua kalinya.

Memang sesampainya Gavin di rumah setelah mengantar Aletea, cowok itu langsung memainkan handphone Aletea. Ia mengecek semua sosial media milik gadis itu tak terkecuali kontak. Gavin itu tahu bahwa yang di perbuatanya melanggar privasi seseorang, namun apa peduli Gavin?

"Nomor Papa sama bang Leo juga di hapus?" Gavin menggeleng.

Aletea menghela napas. "Ya udah sini mana handphone gue."

Kali ini Gavin memberikan pada Aletea, Aletea langsung mengecek handphone nya. Dan benar saja semua kontak cowok hanya menyisakan papa dan abangnya.

RefulgenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang