Refulgence 13

5K 265 9
                                    

"Kak lo juga hapus no Mang Asep? Sopir gue?" tanya Aletea di perjalanan.

Terlihat Gavin mengangguk, mengiyakan.

"Kenapa?"

"Biar lo pulang bareng gue." jawaban itu meluncur dari bibir seorang Gavin.

***

Aletea turun dari motor Gavin saat sudah sampai di depan rumahnya. Ia melepas jaket Gavin lalu memberikan pada kakak kelasnya itu.

"Makasi kak." ujar Aletea.

Gavin hanya mengangguk, cowok itu masih berada di atas motornya.

"Mau mampir dulu kak?" tanya gadis itu.

"Lain kali." jawab Gavin.

"Gue pulang." pamit cowok itu dan langsung menjalankan motornya tanpa menunggu jawaban dari Aletea.

Aletea mengelus dadanya, lega. Karena sedari tadi jantungnya berdegup kencang. Ia berbalik badan berjalan menuju pintu rumahnya.

Ia membuka pintu lalu bergegas menuju ke kamarnya.

"Ale." ucap Alisha yang membuat Aletea kaget.

"Astaga!" Aletea mengusap dadanya lalu menoleh ke arah ruang keluarga. Di sana terlihat Alisha yang sedang menonton tv.

Alisha menggeleng. "Kamu ini kebiasaan gak salam!" tegurnya.

Aletea menyengir. "Assalamualaikum." tangan Aletea terulur untuk menyalimi Alisha.

"Kira Ale gak ada siapa-siapa. Soalnya sepi." lanjutnya.

"Waalaikumsalam, pulang sama siapa? Tadi Mama nanya Mang Asep kamu gak minta jemput?" tanya Alisha, biasanya putrinya itu mengabari dirinya atau Mang Asep sebelum pulang, tapi tadi tidak membuat Alisha khawatir takut kejadian kemarin terulang lagi.

Aletea gelagapan, ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Ouh itu tadi Ale pulang bareng Dela."

Alisha memicingkan matanya, curiga. "Bener?"

"Iya mah." balas Ale mencoba meyakinkan meski dalam hatinya terus meminta maaf karena berkali-kali bohongi Mamanya itu.

"Ya udah kamu sekarang bersih-bersih."

"Iya Ma, Ale ke kamar dulu ya." Aletea berdiri lalu melangkah menuju tangga.

Aletea memasuki kamarnya dan menyimpan tas di kursi belajar, lalu ia bergegas ke kamar mandi yang ada di kamarnya.

Setelah selesai bersih-bersih gadis itu langsung merebahkan tubuhnya di atas kasur. Pukul tujuh ia ke bawah untuk makan malam, namun setelah selesai makan malam ia kembali ke kamar untuk menonton film.

Sampai waktu menunjukkan pukul sembilan malam, Aletea masih asik menonton serial film barat di laptopnya.

Ting...

Dentingan handphone berbunyi, itu handphone miliknya, menandakan ada sebuah pesan masuk. Aletea mem-pause dulu lalu melihat handphonenya, ternyata nomor tidak dikenal. Aletea mengernyit.

RefulgenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang