Kringg....
"Lo mau langsung pulang Te? Atau nunggu jemputan?" tanya gadis yang bernama Adela Putri, yang biasa disebut dengan Dela.
"Gue mau nunggu dulu jemputan, kalau lo mau duluan, duluan aja. Gue bisa tunggu di pos satpam." jawab gadis berambut agak kecoklatan sambil memasukkan buku ke dalam tasnya.
"Bener nih, gak mau gue tungguin dulu?" tanya Adel sambil menatap Aletea Nessa G, si cewek berambut coklat panjang.
"Iya, lagian bentar lagi Mang Asep datang kok, lo duluan aja, udah mau hujan, apalagi lo naik motor."
"Ya udah gue duluan ya, lo hati-hati. Kalau ada apa-apa langsung kabarin gue!" Dela menatap Tea dengan pandangan mengingatkan.
Kalau sudah seperti ini, Aletea merasa kalau Dela lebih mirip mamah nya saja.
Tea berjalan ke arah pos satpam, lalu duduk di bangku yang tersedia disana. Tiba-tiba ada satu chat masuk dari Abangnya.
👿👻
Ale, kamu dimana?
Mang Asep udah datang belum?Ale lagi ada di pos satpam,
belum.Mau di temenin gak?
Gak usah, lagian nanti takut ketauan.
Ya udah, kalau gitu hati-hati ya.
Iya.
Setelah membalas chat terakhir dari seseorang, Tea memasukkan ponsel ke dalam saku seragamnya, lalu mengamati siswa siswi yang berbondong-bondong keluar dari gerbang.
Tin tin.
Tea mengalihkan pandangan ke arah mobil yang sangat ia kenali, lalu ia berjalan ke arah mobil itu dan langsung duduk di kursi bagian belakang.
"Mang Asep, nanti berhenti dulu di apotek depan komplek ya." pinta Tea.
"Siap non." balas Mang Asep.
Tea tersenyum, lalu mengalihkan pandangan ke jendela mobil, melihat jalanan yang padat dipenuhi kendaraan. Terlintas satu pertanyaan dipikiran Tea, apakah dia masih bisa untuk bertahan?
"Sudah sampai non." lamunan Tea seketika buyar, lalu ia melihat sekelilingnya, ternyata dia sudah sampai di depan apotik.
"Bentar ya mang, Tea masuk dulu." ucap Tea sambil membuka pintu mobil.
Mang Asep hanya tersenyum dan mengangguk.
Tea berjalan menuju pintu apotik. Setelah didalam Tea langsung menanyakan obat yang dicarinya.
"Ini obatnya, cepat sembuh ya dek," ucap penjaga apotik itu sambil tersenyum.
Tea tersenyum. "Makasih mbak." balas Tea sambil memasukan kantong kresek berisi obat kedalam tasnya, lalu melenggang pergi menuju mobilnya.
"Sudah beres non?" tanya Mang Asep.
"Udah Mang, langsung pulang ke rumah aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
Refulgence
أدب المراهقين[Follow Sebelum Membaca Yaa!! Gracias!!] Kehidupan seorang Gavin itu penuh misteri. Di hidupnya tidak ada warna lain selain hitam dan abu-abu. Semuanya semu semenjak kematian orang terpenting dalam hidupnya. Aletea adalah seorang gadis biasa, hidupn...