Bab 23

108 9 0
                                    

Setelah selesai acara akupun ingin langsung bersih bersih, aku merasa badanku sangat lengket sekarang. Kulihat disekitar Arfan tidak ada dikamar, inilah kesempatanku untuk bersih bersih lebih dulu, sebelum Arfan masuk kedalam kamarku.

Baru ingin melangkahkan kaki ini ke kamar mandi tiba tiba aku mendengar pintu terbuka, akupun terlonjak, saat aku berbalik ternyata yang berada didepan ku ini Arfan, suamiku.

Hening...

Tak ada pembicaraan diantara aku dan Arfan, aku hanya diam dan menunduk seraya mengatur jantungku yang sudah melompat-lompat ingin keluar dari tempatnya.

Kudengar ada deru nafas yang panjang. Mungkin itu deru nafas Arfan_batinku. Aku tak berani memandangnya sekarang, aku hanya bisa berdiri mematung didepannya, ada apa dengan kaki ini, kenapa susah digerakkin sehh_aku menggerutui diriku yang sudah tidak bisa dikontrol ini.

'Ya Allah, kok aku jadi gugup begini seh..'gerutuku dalam hati.

"Hmm, kenapa diam disitu, gak mau bersih bersih? Apa mau aku yang anter kamu kedalam kamar mandi? Tanyanya yang membuatku membolatkan mataku, aku terkejut dengan perkataannya.

Blushh...
'Ya Allah malunya aku, ini juga kenapa pipiku tiba tiba panas? Bikin malu aja! Benar benar ini suami, ko bikin jantungku tak bisa berhenti melompat lompat seh, bisa bisa nanti punya penyakit jantung ini_gerutuku.

"Hey! Sayang..ko melamun.."
Aku makin terlonjak saat melihat ia yang kini sudah berada didepanku beberapa centi, kapan ia disini_batinku lagi.

"Em, anu...anu...gaaa...gakk...papa...iya gak papa..."ucapku terbata bata, kini aku sudah tak tahan lagi menahan jantungku yang sudah melompat-lompat ini, langsung aku lari terbirit-birit kekamar mandi dan langsung menguncinya.

Terdengar kekehan dari luar kamar mandi, sudah ku pastikan ia pasti tertawa melihat tingkah ku yang gelagapan seperti ini.

"Ehhh...dasar kaki ko gak gerak gerak seh tadi..."ucapku kesel, saking keselnya aku refleks mengibaskan kaki ku hingga mengenai pintu.

"Awww...ya Allah sakit nya..."ucapku kaget.

"Syifa kamu gak apa-apa kan didalam?? Tanya Arfan dari luar sambil menggedor-gedor pintu kamar mandi.

Aku yang mendengar ucapan nya refleks menutup mulutku, supaya jangan mengeluarkan suara.

"Syifa kamu gak apa-apa kan?

Tok tok tok

"Sayang...."

Sayang??

Blusss....

Apa? dia barusan panggil aku sayang??
Ya Allah!! Rasanya jantungku gak mau berhenti dari tadi, bisa bisa kena penyakit jantung nantinya aku kalau begini!_batinku.

"I..i..iya iya...Syifa gak apa-apa..."balasku gugup.

"Baiklah kalau begitu...hati hati didalam ya sayang..." Ucapnya menggoda.

Hah??!!

"Bener bener ni suami, bisa bisa nya dia memporak porandakan hatiku, kemarin aja udah bikin gundah gulana sekarang malah sebaliknya! Jantungku ya Allah!! Aku mohon jangan buat jantung ku bermasalah nantinya" cerocosku pelan, saking pelannya semut pun gak bakal dengar😆

Tanpa pikir panjang akupun langsung membersihkan diriku. Cukup lama aku berdiam didalam kamar mandi, rasanya kaki ini sulit untuk bergerak keluar dari sini.

"Keluar gak? Keluar gak?! Keluar atau gak yaa?? Ucapku bingung sambil menghitung dengan jari.

"Kalau aku keluar nanti malu...kalau gak keluar kan suamiku mau mandi pasti sudah nunggu lama itu didalam kamar..." Sambil mengetuk ngetuk jari telunjuk kedaguku.

Penantian HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang