Bab 18

125 10 0
                                    

Arfan POV

"Hoamm" aku baru saja bangun dari tidur setelah datang dari Kairo tadi malam, rasanya badanku masih lelah, tapi hari ini aku harus ikut dengan Anna, karena hari ini Anna mengajakku pergi ke pernikahan sahabatnya.

Setelah selesai kamipun berangkat, tapi yang aku bingungkan saat ini....kenapa keluargaku juga ikut? Apa mereka diundang? Entahlah!

Beberapa jam menunggu kamipun sampai. Saat ini aku berada disebuah pernikahan sahabat Anna, aku tidak tahu dengannya, yang pastinya Anna memaksaku untuk pergi kepernikahan ini. Setelah pulang dari Kairo ia dikejutkan dengan paksaan Anna yang ingin tetap menemaninya kemanapun ia pergi. Aneh saja anak ini_batinku.

Flash back

"Abaanggg, temenin Anna besok ya bangg...Anna mau kerumah sahabat Anna...ya ya ya, mau yaaa... please"ucapnya memelas didepanku dengan wajah yang diimut imutkan nya.

"Iiisss Anna ngapain Abang kesana coba?? tuh Fitri kan ada, ajak dia aja..."sergahku.

"Eee, Abang ini, gimana seh!! orang diundang semua juga, keluarga kita pada dateng kesana, nanti Abang juga tahu siapa...jadi Abang harus ikut, titik!! Anna gak mau dengar penolakan lagi oke!! Cerocosnya.

Setelah mengucapkan kata-kata tadi iapun langsung berlalu meninggalkan aku yang masih kebingungan.

Flashback off

"Anna, Arfan, Ummi sama Abi mau kedalam dulu ya, gak sabar ingin ketemu Rahma ini..." Ucap Ummi Anna.

"Iya Ummi" ucap kami, lalu Ummi pun berlalu masuk kedalam rumah sang mempelai wanita,aku sudah biasa memanggilnya dengan sebutan Ummi karena itu permintaan nya diwaktu aku masih kecil.

Aku benar-benar bingung dengan semua ini kok bisa-bisanya gitu ummi akrab bangat dengan ibu sahabat Anna itu, ada hubungan apa gerangan? Dan lebih membingungkan lagi semua keluargaku ku ikut serta datang ke acara ini, ah ralat! Bukan semuanya seh cuma beberapa dari Abi dan ummi nya Anna, dan juga Fitri beserta Tante dan om.

"Bang inget lho, Abang harus ikut Anna, gak denger penolakan pokoknya!!! Ayoo..."

Belum lagi aku mengutarakan ucapanku, ia lebih dulu menarik tanganku, aku yang dipaksa hanya mengikuti dari belakang.

"Kemana Anna?? Tanyaku.

"Iiisss Abang ini banyak tanya, gak usah tanya tanya napa..."cerocosnya.

"Kamu ini dek kebiasaannya gak pernah hilang dari dulu.." tanganku pun sambil mengacak-acak kepalanya

"Iiiii Abang!! Nanti berantakan.." ucapnya kesel.

Aku sudah menganggap Anna sebagai adik kandungku sendiri, walaupun ia adalah sepupuku, tapi aku juga saudara sepersusuannya, dulu saat Ummi dan Abi pergi umrah saat aku masih kecil Ummi menitipkan ku kepada kedua orang tuanya Anna. Dan pada saat itu mereka tidak merasa tega melihat aku yang terus menangis, padahal dulu Ummi sudah metipkan aku bersama susu formula yang akan menjadi makananku saat itu, tapi ternyata saat itu aku menolak untuk meminumnya. Dan jadilah Ummi Anna yang memberikan Asi terhadapku.

"Ee Abang, inget ya ikutin terus Anna..." Ucapnya ngotot.

"Iya dekk...."

Lalu akupun berjalan mengiringi Anna, tapi aku bingung kenapa kesini, kelantai dua ngapain?_batinku.

"Anna...
Belum sempat melanjutkan kata selanjutnya tiba tiba Anna memotongnya.

"Sssttt, gak ada pertanyaan apapun itu, udah ikut aja..."sergah Anna.

Aku hanya pasrah mengikuti kemana ia ingin membawaku. Saat kulihat Anna masuk kekamar yang bernuansa pink itu. Aku tak berani kesana dan kuputuskan aku akn menunggunya diluar kamar ini.

Penantian HalalkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang