Prolog

21 4 0
                                    

"Delima! Sudah papa bilang berapa kali sama kamu, kamu itu cuman numpang di rumah ini jadi saya mohon janga sikap kamu untuk tidak pulang terlalu malam!" Teriak seorang lelaki paruh baya yang menghembuskan nafas lelah setelah puas memukuli seorang gadis yang sudah diam tak berdaya di bawah lantai.

"Sudahlah mas, Delima udah kesakitan!" Tamara seorang wanita yang terpaud lebih muda dari lelaki dihadapannya.

"Papa kenapa selalu mukulin Delima? sedangkan papah nggak perna nanya alasan Delima selalu pulang larut malam. Delima sakit pah....." Ucap Delima dengan suara parau. sekujur tubuhnya lebam dan perih hanya mampu ia ungkapkan lewat tangisan dan airmatanya.

"Nggak usah bilang sakit sakit segala, siapa suruh kamu jadi anak nggak tau diri" umpat lelaki itu kemudian pergi dari hadapan Delima tanpa berniat menolong tubuh Delima yang kini di penuhi rasa sakit.

"Untung ada saya yang menolong kamu, kalau nggak bisa mati kamu di hajar sama papah kamu" ucap seorang wanita tadi dengan senyum kejinya kemudian pergi berjalan menaiki tangga.

DelimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang