"Hai Delima" sapa Irin dengan senyum ramahnya. Delima yang pada dasarnya memang murah hati langsung merespon sapaan Irin tanpa ada kecurigaan.
"Hai Rin"
"Sini gue bantuin, kayaknya kamu kerepotan" Ujar Irin menawarkan bantuan dan mengambil beberapa buah piring dari tangan Delima.
"Huh, thanks yah Rin" ucap Delima merasa ringan karena beban pada tangannya berkurang.
"iyah, ini di bawa ke mana?" Tanya Irin menyeimbangkan langkahnya bersama Delima.
"Di bawa ke tenda anak Bahasa 1" ucap Delima yang di angguk saja oleh Irin.
Selepas mengantarkan beberapa piring ke tenda anak bahasa, Delima dan Irin kini berjalan santai hendak menuju tenda masing masing
"Del, tadi kan gue udah bantu elo nih" Ucap Irin membuat Delima mengerutkan Dahi Ni anak bantunya pamrih donk? pikir Delima
"So?" ucap Delima bingung
"sekarang giliran elo yang bantu gue" Ucap Irin ragu seraya mengigit bibir bawahnya.
"okey, gue bantu elo dalam hal apa yah?" Tanya Delima masih tanpa ragu
"Jadi gini, gara gara waktu masak tadi aku goreng ikannya sampai hangus, gue di hukum sama teman kelompok gue buat cari ranting kayu buat persiapan besok" Ucap Irin menceritakan masalahnya "Jadi gue minta tolong elo buat nemenin gue" Ucap Irin
"Sekarang?" Tanya Delima memastikan
"iyah kalau bisa sekarang, mumpung orang orang lagi sibuk makan, biar selanjutnya kita nggak ketinggalan materi gitu" ucap Irin semangat
"Ya udah kalau gitu, ayo" ucap Delima tanpa pikir panjang.
15 menit mereka berjalan, Delima dan Irin belum menemukan satupun ranting yang cocok dengan selera irin. Sebenarnya sedari tadi, Delima sudah banyak menjumpai ranting ranting yang banyak tapi Irin melarang untuk memungutnya dengan alasan bahwa ranting ranting yang Delima temukan pada jelek dan kecil. Nggak logis baget alasannya.
"Irin ranting yang kamu maksud itu gimana sih? kita udah jauh lo dari perkemahan" Ucap Delima mulai lelah.
"Ranting yang aku maksud itu kayak gini" ucap Irin memberhentikan langkah mereka "Keluar!" Perintah Irin membuat Delima Heran
Nampak 3 orang gadis keluar dari semak semak sambil memegang sebuah tali Goni di tangannya.
"Clodi, kamu udah bawa tali aja rantingnya belum terkumpul buat di ikat" Ucap Delima bercak pingang melihat Clodi, salah satu dari ketiga manusia yang keluar dari semak tadi
"Oh belum yah? kalau gitu sia sia donk aku bawa tali ini. Emm kalau gitu talinya buat ikat kamu aja bisa nggak?" Ucap Clodi membuka simpul tali Goni itu.
"Maksud lo? ohh kalian mau ngeroyok gue ceritanya?" Ucap Delima menyadari sesuatu.
Dengan cekatan, clodi mengoper ujung tali ke arah Cindy sedang ujung tali satunya di pegang oleh Renda sendiri. Kini Delima benar benar tak bisa menghindar kerena penyerangan yang tiba tiba ini. Di tambah lagi Irin dan juga Fika tengah memegang kedua tangan dan menyumpal mulutnya dengan kain yang baunya enek sekali. Saking tak enaknya bau kain tersebut membuat Delima pusing dan pingsan di tempat.
"Yey berhasil guys! ternyata ngejebak Delima tak sesulit masukin tikus ke dalam perangkap" Ucap Irin merasa merdeka karena rencananya berjalan mulus, bahkan sangat mulus.
"Tinggal kita buang aja dia ke dasar hutan, terus kita tinggalin deh" ucar Cindy mengikat rapi tangan Delimam
"Go!" perintah Irin langsung membopong tubuh Delima di ikuti ke 3 dayangnya.
Saat telah mendapat tempat yang cocok untuk menelantarkan Delima, Irin meletakkan tubuh Delima di atas rerumputan yang rimbun kemudian menyeka keringat yang sempat meluncuri dahinya. Tak sadar sesuatu berwarna gold terlepas dari pergelangan tangannya dan jatuh mengenai rumput.
"Kalian yakin kita bakal buang si kuyuk ini kedalam jurang?" Tanya Fika tak tega sambil menyenter jurang di hadapan mereka yang mumayan terjal
"Sekalian kita musnahin aja ni bocah. Takutnya kalau dia hidup dia bisa ngadu" saran Clodi yang di angguk ketiganya
"Ya udah gue jatuhin yah" Ucap Irin kemudian mendorong tubuh Delima dengan kakinya ke dalam jurang itu, samar samar dapat mereka dengar tubuh Delima yang mengelinding hebat ke dasar jurang
"Beres, yuk balik" ucap Irin kemudian cabut dari tempat Delima yang malang itu.
Halo halo gaes...
Ketemu lagi kita😅
Semoga part ini seru buat kalian baca yah.Maaf ngaur soalnya ini vlog pertama author jadi maklum lah kalau typo di mana mana.
Bantu Dukung Author dengan cara Vote and Koment.
SalamVerlitaelgaparanna_
KAMU SEDANG MEMBACA
Delima
De TodoTak berhak kah aku bahagia? hingga tangis selalu hadir tanpa jeda.