D||11

3 1 0
                                    

"Ehh Del,Han, untuk praktek ujian Penjas sama Kewirausahaan katanya sekolah kita mau adain di puncak Bogor loh" Ucap Zino sambil mengunyah nasi uduknya. Untuk makan siang mereka sekarang, mereka lebih memilih taman belakang sekolah karena suasana kelas Dela dan Hana sedang rame.

"Oh yah? kok kita nggak tau" Sahut Delima mengerutkan dahi di sertai anggukan dari Hana.

"Ya jelas lah, kan belum di umumin. Besok seluruh kelas 12 akan berkumpul dan meminta persetujuan mereka. Kata ketua osisnya sih acara kempingnya 3 hari 2 malam" ucap Zino. Zino memang adalah Anggota osis tapi bukan inti jadi wajarlah kalau dia tau masalah ini.

"Wah seru donk" Ucap Hana berbinar

"Apa lagi waktu praktek kewiraushaan kita masak masak, baku lawan kita" ucap Zino terkekeh sambil menunjuk dirinya dan Hana juga Delima secara bergantian.

"Emang lo bisa masak?" tanya Hana meragukan

"Ye ngeremehin gue dia Del" Ucap Zino sombong

"Iya deh, nanti kita liat pesona sang Zino Han" Tantang Delima sambil tersenyum jenaka.

"Okhay!"

*****

"Eh eh, Delima mana yah?" tanya Syila kepada Drako, ketua kelas di kelas milik Delima.

"nggak ada di kelas yah? biasanya si jam istirahat dia di kelas" Jelas Draco membuat syila mengigit bibir bawahnya "Terus kemana donk?" tanya syila gelisah

"Nyari gue?" tanya Delima tiba tiba dari belakang

"Ahh Del, si kisnan nyuruh gue manggil elo, ngak tau deh" ucap Syila menarik pergelangan tangan Delima

"Krisnan? mantanya Irin? kenapa?" Tanya Hana heran

"Gue ikut" lanjutnya kemudian mengikuti langkah Delima dan Syila menuju kelasnya

"Kenapa yah Syil? tumben krisnan manggil gue?"  Tanya Delima yang nampak masih bingung

"Tau juga, dia cuman maksa gue buat manggil elo. Gue nggak mau tapi dia ngancem" Jelas Syila tergesa gesa

"Ngancem?" Tukas Hana turut adil dalam perbicaraan. Langkah mereka berhenti tepat di depan kelas yang Syila maksud

"Masuk gih, paling dia ada di dalam.Gue udah nggak mau ikut campur. Gue cabut yah" pamitnya kemudian enyah dari hadapan Hana dan Delima. Delima menatap pintu coklat yang tertutup itu, terdengar riuh dari dalam membuat Delima merasa lega, setidaknya krisnan tidak akan berbuat apa apa di dalam sana.

"Han, lo ikut apa mau nunggu di sini?"

"Ikut lah, yuk" jawab Hana kemudian membuka knop pintu kelas itu.

"Anjay, kirain pak Josh" ucap   Diar mengusap dada, nampak wajah syok di wajahnya karena sepertinya ia barusaja mencoret coret papan tulis dengan Spidol di tangannya "Nyari siapa Del?"

"Katanya kris-"

"Sini" ucap seorang pria dingin dari pojok ruang tersebut. Krisnan

Delima berjalan santai di tengah kerumunan anak Xll Ipa 8 menuju kursi Krisnan

"Ada apa yah kris?" Tanya Delima heran

"gue nggak mau basa basi. Gue cuman mau minta lo suruh Marco jauhin Irin" Ucapnya dengan nada tidak santai

"Hah? nggak mungkin lah kris, secara mereka udah berstatus pacaran, gue nggak mau jadi PHO" ketus Delima menolak ucapan Krisnan.

"Gue belum putus sama Irin Del, gue masih cinta sama dia jadi plis cuman lo yang bisa bantu gue. Lo tinggal bilang sama Marco kalau lo masih sayang sama dia. Lo ajakin Marco balikan yah" Ucap Krisnan sedikit melembut

"No! Big no. gue bukan wanita murahan yang mau ngajak cowo balikan" Ucap Delima bersedekap dada

Krisnan tertunduk loyo "Gue masih sayang sama Irin, lo juga oasti masih sayang kan sama Marco? kita bisa sama sama untung Del" ucap Krisnan meyakinkan.

"Kenapa nggak lo aja sih yang ngajak Irin balikan? kan lebih Fair cowo ngajak cewe balikan" balas Hana tak terima

"Gue belum putus sama Irin,Hana! Cuman dia aja yang berpaling ninggalin gue" Balas Krisnan mengacak rambut

"Maaf Kris, gue nggak bisa bantu. Kalau jodoh pasti bakal di persatukan kembali" Ucap Delima mengahkiri kemudian menarik tangan  Hana keluar dari ruangan itu. jika boleh jujur, Delima memang masih menyukai Marco. Bahkan ia tak ingin terima kenyataan bahwa sekarang ia dan Marco sudah tak memiliki hubungan apa apa lagi. Tapi mungkin sudah garis takdir Delima. Yang Delima Fikir mungkin ini rencana Tuhan untuk Delima, Tuhan membiarkan orang sekeliling Delima membencinya agar jika Delima pergi nanti tak ada yang sedih. Itu pemikiran positif Delima saat ini.

"Del, kalau boleh gue bilang nih ya, krisnan ada benarnya tapi kebanyakan egoisnya" jelas Hana sambil berusaha menyamakan langkahnya dengan Delima "Yang benarnya krisnan mau memperjuangkan cintanya dan yang egoisnya nggak seharusnya dia ngelibatin elo dalam hal ini"

"Gue paham Han, itu juga haknya dia kok jadi wajar dia marah" tutur Delima tak mau menyalakan siapapun.

Halo halo gaes...
Ketemu lagi kita😅
Semoga part ini seru buat kalian baca yah.

Maaf ngaur soalnya ini flog pertama author jadi maklum lah kalau typo di mana mana.

Bantu Dukung Author dengan cara Vote and Koment.
Salam

Verlitaelgaparanna_

DelimaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang