Chapter 42

450 14 2
                                    

Bagi yang melaksanakan ibadah puasa, selamat berbuka puasa yoo gaes.


Let's get started, shall we?


And don't forget to....


Stay safe, stay healthy, stay clean and stay @ home genkss


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sebenarnya aku tidak ada keperluan lain di kamar mandi selain hanya untuk cuci tangan dan kaki serta menggosok gigi. Karena aku sudah mandi bersama Tasya sebelumnya. Suasana mandi yang paling indah sepanjang hidupku. Aku jadi kembali membayangkan betapa bahagianya perasaanku tadi.

Bagaimana Tasya dengan penuh perhatian dan kelembutan menyabuni seluruh tubuhku. Sungguh pelayanan sempurna dari seorang wanita kepada seorang pria. Aku meyakini ia akan menjadi seorang istri yang luar biasa kelak. Dan untuk menjawab perasaannya kepadaku itu, aku pun harus dapat menjadi seorang suami yang sempurna untuknya kelak.

Khansa?

Khayalan bahagiaku terhenti untuk seketika saat nama itu terlintas tiba-tiba di benakku.

Mungkin benar perasaannya juga begitu dalam kepadaku. Aku memang mengenalnya. Mungkin hampir sama dekatnya dengan Tasya dulu. Tapi aku tidak dapat memberinya tempat untuknya di hatiku saat ini. Tidak setelah ingatanku telah kembali. Aku dapat mengingat cukup jelas apa yang sudah ia lakukan kepadaku. Kebohongan yang ia lakukan.

Cowo pertamanya? Apa dia kepikiran kaya gitu? Emang hubungan kita cukup deket waktu itu. Tapi dia yang bikin aku jauh ama Rei. Dan lagi aku gak pernah pacaran ama dia. Kenapa dia musti bohong sih?

Hatiku menjadi sedikit geram jadinya setelah mengingat itu. Walaupun aku cukup kesal dengan apa yang telah ia perbuat namun tetap saja aku sangat menghargai perasaannya kepadaku. Dan aku belum memahami sepenuhnya alasan mengapa ia sampai melakukan semua kebohongan itu dulu, dan juga sekarang.

Foto-foto yang ia tunjukan..... itu jelas foto-foto diriku bersama Rei. Mengapa ia melakukan itu? Padahal seingatku aku juga memiliki kenangan dan foto-foto bersamanya. Mungkin kah aku harus kembali ke...rumah yang tak pernah berani kuhampiri lagi, untuk mencari foto-foto lamaku bersamanya?

Merasa gundah sendiri aku pun segera mengganti pakaianku dan keluar dari kamar mandi agar aku tidak semakin terjerumus dalam perasaan negatif. Aku tidak ingin mencemari perasaannya itu dengan sebuah perasaan negatif yang disebut kebencian.

Saat keluar kamar mandi aku baru menyadari bahwa di luar hujan sedang turun membasahi daratan. Aku tergelitik ingin menghampiri Rei yang sedang berada di kamarku. Namun aku urungkan karena aku juga tidak ingin membuat kecewa wanitaku yang satu lagi, tante Irene.

Akhirnya aku memilih untuk memasuki kamar tante Irene untuk menemuinya. Aku ingin mengatakan sesuatu kepadanya. Karena ia memintaku untuk mengatakan kepadanya apabila aku menemukan wanita yang kuanggap tepat untuk kulabuhkan hatiku. Dan juga aku ingin menceritakan kepadanya masalah hubunganku dengan Khansa.

OrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang