Chapter 4

572 14 2
                                    

SHIT HAPPENS ??


"Ihhh jelek dasar, godain aku mulu deh. Awas yah kalo ketangkep aku gigit." Teriak Khansa sambil tertawa lepas, saat aku menggodanya ketika kami sedang bermain di tepi pantai.

"Hahahaha. Coba aja kalo bisa." Balasku yang berlari menghindarinya.

Suasana pantai yang tenang, dengan deburan ombak yang terlihat pelan, cuaca yang cerah namun tidak terik, menambah keindahan pemandangan yang menenangkan mata dan pikiran. Ditambah lagi dengan kehadiran seorang bidadari cantik yang sedang bercanda ria denganku, aku benar-benar merasakan yang namanya surga.

Cipratan air laut telah membasahi tubuh kami berdua. Apalagi ketika Khansa berlari untuk mengejarku, hingga kami berdua terjatuh di tepi pantai dengan posisi tubuh Khansa yang berada di atas tubuhku.

Aku terus menatap wajahnya yang sangat cantik, tanpa pernah merasa bosan. Tanganku dengan lembut membelai rambutnya yang basah oleh air laut, serta membersihkan bibirnya yang terlihat imut dari pasir-pasir pantai yang nakal.

Deburan-deburan ombak kecil menerpa tubuh kami berdua hingga benar-benar telah membasahi seluruh tubuh kami. Namun kami tidak memperdulikannya, dan terus saling menatap satu sama lain, seolah sedang saling memandangi buah karya Yang Maha Kuasa dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang.

"Damn, you beautiful." Desisku sambil membelai pipinya yang basah.

"I love you." Desis Khansa sambil tersenyum lembut.

Dan tanpa aku duga, wajahnya kemudian turun mendekati wajahku hingga akhirnya bibirnya yang merah merekah menempel di bibirku. Aku yang terkejut seolah tidak tahu harus berbuat apa saat itu. Namun dengan lembut bibir Khansa langsung melumat bibirku perlahan-lahan.

Dan secara naluriah, aku pun membalas lumatannya dengan penuh rasa syukur dan kasih sayang. Tidak pernah aku merasakan hal yang begini indah. Ini jauh lebih indah daripada aku terus membayangkan bercinta dengan Kaoru-san.

Kedua tanganku mulai membelai lembut punggung Khansa. Bahkan dengan nakalnya mulai menyusup ke balik kaus yang dikenakannya dan langsung merasakan halusnya kulit tubuhnya. Gairahku mulai meningkat seiring ciuman kami yang juga semakin intens.

"Ryuzaki-kun..." Desisnya saat ia melepaskan ciuman kami untuk sesaat.

Kami pun kembali saling berpandangan satu sama lain. Tangan Khansa dengan perlahan menyusup ke dalam celanaku dan membuatku menggelinjang geli. Namun membuat jantungku berdebar semakin cepat.

"Ryuzaki-kun..." Desisnya lagi terdengar lebih keras. Sepertinya gairahnya pun sudah mulai meningkat dan lepas kendali. Wajah Khansa terlihat sayu dan seksi sekali saat gairah sedang menguasai tubuhnya.

"Ryu...zakii..." Suaranya pun terdengar lebih keras lagi. Khansa mungkin benar-benar sudah di puncak gairahnya sendiri pikirku.

"Zakiiii.....udah sianggg!!!" Seru suaranya kali ini benar-benar melengking.

Tapi....suara itu....bukankah itu suara.....

"ZAKIIIII!!"

Tante Irene!!!

Dan aku pun langsung membuka mataku, dan melihat tante Irene berada di samping tempat tidurku. Rupanya yang tadi itu suara tante Irene. Semangatku langsung turun kembali.

"Iya tante...bentar dulu." Ujarku bermalas-malasan.

"Heran tante ama kamu Zak. Tidur aja masih sempet-sempetnya maenin itu kamu lagi."

Tubuhku seketika langsung membeku!!! What???

Aku langsung melihat ke arah bawah tubuhku, dan melihat tanganku sedang menggenggam kuat Zaki kecilku. Dan lagi posisinya ini lho....Zaki kecil sudah keluar dari dalam celanaku.

OrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang