Chapter 36

542 19 2
                                    

Stay safe, stay healthy, stay clean and stay @ home. 

Have a nice weekend folks, and be good.


Karena hari ini merupakan awal hari pada minggu berikutnya, maka kali ini aku bangun pagi agar dapat menghadiri kuliahku pada hari ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena hari ini merupakan awal hari pada minggu berikutnya, maka kali ini aku bangun pagi agar dapat menghadiri kuliahku pada hari ini. Aku terbangun dengan tubuh yang cukup segar, walau sebenarnya semalam saat tidur hari sudah cukup larut.

Setelah mandi dan berpakaian rapih, aku menemukan tante Irene sedang berpose dengan berbagai gaya di depan cermin. Aku melihat cukup banyak dress, blouse, maupun model kemeja yang ia keluakan dari dalam lemari pakaiannya, dan ia letakkan begitu saja di atas tempat tidur.

"Kamu lagi ngapain, sayang?" Tanyaku sambil tersenyum melihatnya.

"Eh? Kamu udah rapih amat. Hehehe." Ia sedikit terhentak karena terkejut mendengar suaraku.

"Aku Zaki, bukan Rapih Amat. Kalo Rapih Amat mah lagi ngelonin Nagita sekarang." Godaku memplesetkan kata-katanya tadi sebagai gurauan receh di pagi hari.

Namun ia malah tidak menggubris gurauanku tersebut, dan malah memintaku untuk mendekatinya. "Ck...ihhh apaan siihhh. Sini liatin, aku lebih cantikan pake baju model yang mana?"

Aku berjalan mendekatinya sambil memperhatikannya.

"Yang ini aku keliatan cakep gak? Hihihi." Tanyanya lagi masih sambil berpose di hadapan cermin berukuran tubuh.

"Cakep kok kamu pake itu." Jawabku mengomentari pakaian dress lace sepaha berwarna biru langit. Dimana ada bagian lace yang transparan di bagian pahanya, sehingga lebih memperlihatkan kemulusan paha tante.

"Iya ya? Hihihi. Hm, coba aku ganti yang ini bentar deh. Masih cakep ga." Ujarnya kemudian melepaskan dress tersebut dan kembali memperlihatkan tubuh telanjangnya yang begitu seksi di hadapanku. Rupanya ia mencoba-coba baju tanpa mengenakan daleman kecuali celana dalamnya. Membuat imajinasi mesumku kembali bergolak.

Ia menggantinya dengan baju model mini dress dengan bahan woll, dimana bagian roknya terlihat lebih mengembang hingga ia terlihat seksi banget. Bahkan sampai membuatku menelan ludah. Entah mengapa aku selalu penasaran kepada wanita yang memakai mini dress seperti ini, rasanya ingin merendahkan kepalaku untuk melihat bagian bawahnya. Hahahaha.

"Kalao ini gimana, sayang? Cocok gak? Cantik gak?" Tanyanya dengan ekspresi riang bagaikan anak-anak yang sedang menujukkan mainan barunya.

"Hm....coba kamu ngadep kaca deh." Ujarku yang langsung diturutinya.

Karena kali ini yang memakai pakaian model ini adalah tante Irene, maka spertinya aku akan dapat memuaskan hasrat terpendamku itu. aku berjalan ke belakangnya, dimana ia masih bergerak ke kiri maupun ke kanan sambil melihat ke arah kaca.

OrangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang