Pasangan Jennie dan Rio memang sudah sangat dikenal di lingkungan kampus Seoul International Univercity, pasangan paling bucin yang bikin siapa pun iri melihat nya, Rio yang meski lebih muda, tapi begitu sabar menghadapi Jennie yang pencemburu akut, serta sang gadis yang sangat manja dan posesif, meski Rio punya banyak penggemar rahasia, tapi tak ada satu pun yang berani mencoba menunjukan kekaguman nya pada sang idola kampus, takut akan amukan Jennie yang akan berubah garang jika milik nya ada yang mengusik.
Mereka adalah pasangan yang cocok, sama-sama berasal dari keluarga kaya raya, yang otomatis akan langsung merestui hubungan kedua nya yang akan berpengaruh pada bisnis keluarga masing-masing.
Rio sedang berbincang dengan Mina, di depan ruang kelas mereka, saat istirahat setelah jam pelajaran mr Lee Teuk, sebagai ketua kelas, Rio lah yang berkewajiban untuk mengumpulkan seluruh tugas teman-teman nya lalu diserahkan pada sang dosen.
"Rio" panggil Mina pada sang ketua kelas yang sedang membawa tumpukan kertas menuju ke ruang dosen.
"Ne Mina-yaa" jawab Rio menoleh pada teman sekelas nya, Mina pun tergopoh-gopoh menghampiri Rio sambil membawa lembaran kertas tugas nya.
"Ini tugas ku" Mina menyerahkan kertas ditangan kanan nya pada Rio.
"Kenapa semua dosen memberi tugas hari ini" keluh Mina, Rio terkekeh
Dan di gedung seberang, Jennie juga baru keluar dari kelas nya bersama Rose sang sahabat dan juga Wendy, serta Joy, dia menatap tajam ke arah kekasih nya yang sedang berbicara sambil tertawa dengan gadis lain, para sahabat Jennie hanya saling menatap dan memutar malas kedua mata mereka karena sudah bisa ditebak dengan apa yang akan terjadi selanjut nya.
Jennie memasang wajah dingin nya, berjalan tergesa menuju ke tempat Rio berada.
"Siapa yang mengijinkan mu mengobrol terlalu lama dengan Rio?" Hardik Jennie pada Mina karena cemburu.
"Eenng. . . Maaf unnie aku hanya sedang menyerahkan tugas ku pada ketua kelas" gugup Mina takut pada Jennie.
"Dan kamu memanfaatkan kesempatan itu untuk bisa mengobrol dengan Rio kan?" Tuduh Jennie, Mina menunduk, menggeleng lemah.
"Sayang" Rio menarik tangan kanan Jennie
"Apa yang dikatakan Mina itu benar, jangan salah paham" Rio berusaha untuk menjelaskan.
"Tapi dia. . ." Jennie masih ingin memarahi Mina, tapi Rio segera mengalihkan perhatian sang kekasih.
"Aku sudah lapar, ayo kita ke kantin, tugas yang mr Lee berikan benar-benar menguras tenaga ku" rengek Rio menarik tangan kanan Jennie untuk menjauh dari Mina.
"Oh maafkan aku sayang, aku lupa jika kamu pasti sudah kelaparan" meski Jennie begitu posesif, dan temperamen, tapi dengan mudah Rio selalu mampu untuk memutar balik kan mood sang kekasih yang tak pernah bisa marah pada Rio langsung.
Saat mereka berjalan menjauh dari mina, Rio menoleh pada teman sekelas nya itu lalu berkata "sorry" dengan gerakan bibir nya, wajah nya penuh penyesalan melihat Mina yang hampir menangis.
Sana dan Dahyun pun menghampiri sahabat nya itu untuk menghibur sahabat mereka itu, sementara di tempat lain, Baekhyun dan yang lain terbahak-bahak melihat adegan tadi.
"Astaga, bagaimana bocah itu bisa bertahan dengan Jennie yang begitu posesif" ucap nya, dan salah satu teman Baekhyun hanya diam menatap pasangan Rio dan Jennie memasuki kantin.
Setelah mengantar Rio ke kelas nya, Jennie berjalan menuju kelas nya bersama Rose, Wendy dan Joy.
"Kamu terlalu pencemburu unnie" protes Rose yang merasa iba dengan Rio.
"Aku tidak pencemburu, aku hanya melindungi apa yang sudah menjadi milik ku untuk tidak di rebut wanita lain" elak Jennie yang menolak jika dianggap terlalu pencemburu atau posesif.
"Aku ingatkan pada mu Jennie-ahh, rasa mu yang terlalu berlebihan itu lah yang nanti akan membunuhmu sendiri" nasehat Wendy, disaat mereka tengah membahas Jennie, seseorang berteriak memanggil.
"Jennie" langkah keempat gadis itu pun terhenti, menoleh ke sumber suara.
"Jongin oppa" jawab Jennie tersenyum menatap si pemanggil.
"Ini untukmu, seperti nya kamu haus" ucap nya menyodorkan minuman kaleng pada Jennie, gadis itu tersenyum sumringah menerima pemberian Jongin.
"Wah, gumawo oppa" balas Jennie, Jongin hanya tersenyum sambil mengangguk, lalu pergi begitu saja.
"Kamu egois Jen, melarang Rio berbicara dengan gadis mana pun, tapi kamu sendiri malah menerima pemberian pria lain" protes Joy.
"Ini hanya minuman, tak ada arti nya" bela Jennie
"Rio juga cuma bicara, tapi bukan berarti mereka ada apa-apa" kali ini Rose yang mendebat.
"Dari saling bicara lah yang akhir nya akan menimbulkan rasa, mulai dari perhatian kecil dan lain-lain" Jennie terus membela diri
"TERSERAH" kompak Wendy, Rose dan Joy yang langsung meninggalkan Jennie karena kesal.
"Hey, ayolah, kalian sahabat ku kan, tapi kenapa kalian malah berada dipihak Rio?" Jennie berlari kecil menyusul ketiga sahabat nya yang tetap mengabaikan ocehan Jennie.
Tak jauh dari dari sana, Jongin ternyata belum lah pergi, dia hanya bersandar dibalik tembok terdekat untuk mendengar perdebatan Jennie dengan sahabat-sahabat nya.
"Kita lihat Jennie-ahh, siapa nanti yang benar-benar mampu memenangkan hati mu? Bocah ingusan itu, atau aku?" Batin Jongin tersenyum miring.
Sepulang kuliah, Rio duduk diatas kap mobil nya menunggu sang kekasih keluar dari kelas nya, tapi pemandangan yang dia dapati, mungkin menyakiti hati nya, Jennie berjalan sambil berbincang akrab dengan sunbae kampus mereka, Jongin, Jennie bahkan tak segan untuk menunjukan senyum nya pada pria itu, Rose, Wendy dan Joy yang sudah berdiri di dekat Rio pun hanya memasang wajah kesal pada Jennie.
"Sudah lama babby" sapa Jennie begitu dia sampai diparkiran, dan menghampiri Rio.
"Belum" sambut Rio memasang senyum dibibir nya, Jennie melirik ketiga sahabat nya bergantian, dia tahu mereka marah, dan untuk menjelaskan pada mereka, Jennie pun bertanya pada Rio.
"Sayang, apa kamu tadi melihatku dengan Jongin oppa?" Tanya Jennie, Rio mengangguk masih dengan senyum yang tersungging di bibir nya.
"Kamu tidak cemburu kan?" Selidik Jennie, Rio menggeleng.
"Aku hanya berteman dengan nya, tidak lebih" jelas Jennie
"Iya aku tahu, karena aku mencintaimu, aku percaya pada mu" jawab Rio yang kemudian berdiri lalu membuka kan pintu mobil untuk sang kekasih, Jennie menggedikan kedua bahu nya seolah berkata "lihat kan, semua nya baik-baik saja" pada sahabat-sahabat nya.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
Fanfictionkisah cinta dan rumah tangga Jenlisa yang diselipi orang ketiga, rasa cinta yang berlebihan, mampu kah menjadikan nya sebagai pegangan untuk mempertahankan biduk rumah tangga yang sudah mereka bina lebih dari satu dekade.