"Jangan pikirkan apa yang dikata Jenno" dia hanya belum bisa menilai mana yang benar dan mana yang salah" hibur Rose malam itu, mereka sedang menikmatin makan malam di rumah Rio bersama dengan Seulgi.
"Mulai besok, datang lah ke kantor, pekerjaan mu menyita waktu ku, tunangan ku mengomel karena kami tak bisa makan siang bersama" dumel Seulgi kesal, Rose terbahak mendengar keluhan Seulgi, Rio hanya tersenyum tipis.
"Bagaiamana dengan karir menyanyi mu Rose? Kamu populer tapi kenapa malah tersesat disini" ejek Seulgi.
"Aku sedang dalam masa hiatus, tapi masih ada satu konser besar yang akan aku helat disini" jawab Rose menyuapkan makanan kedalam mulut nya.
"Tak ingin kembali menetap di Korea Chaeng? Menemani ku" Tanya Rio setengah meminta.
"I'll think about it" kekeh Rose
Rio menuruti kata Seulgi, dia mulai kembali bekerja, setelah suasana hati nya kembali membaik, di kantor, Rio seolah mulai bisa melupakan Jennie, dia mulai belajar untuk melapas wanita yang sudah bukan lagi menjadi miliknya itu dan memilih untuk fokus mengembalikan kepercayaan sang putra.
Disekolah, Jenno berubah jadi murid yang pemurung dan pemarah, Jaemin pun jadi menjauhi nya, Jenno kurang perhatian dari Jennie, sementara satu-satu nya orang yang menjadi tempat bergantung bagi Jenno, telah mengkhianati kepercayaan nya, yaitu Rio, sang ayah.
"Hey Jenno, ku dengar ayah mu memiliki wanita simpanan, itulah kenapa orang tua mu bercerai, dimana dia menyimpan nya selama ini? Apakah dilemari baju mu?" Bully Bobby, murid paling nakal di sekolah Jenno saat jam istirahat, pria kecil itu marah, dia langsung menghampiri Bobby dan. . .
Bugh
Jenno meninju rahang kiri Bobby dengan tangan kanan nya, sampai tumbang, sekolah pun heboh, orang tua masing-masing dipanggil untuk menghadap ke kepala sekolah.
Rio datang bersama Rose, wajah mereka panik mendengar Jenno berkelahi, Jennie tak bisa datang karena sedang pemotretan, jadi dia meminta Jongin untuk mewakili nya, tapi pihak sekolah menolak, karena Jongin tak memiliki hubungan darah apa-apa dengan Jenno, jadi sekolah akhir nya menghubungi Rio.
Jongin duduk diluar kantor kepala sekolah bersama Jenno, menunggu kedatangan Rio, dan begitu melihat sang ayah datang, Jenno langsung mendahului masuk ke ruang kepala sekolah sambil menunduk, Rose bersandar pada pilar penyangga atap di lorong ruang kepala sekolah, Jongin menatapnya dengan senyuman mengejek.
"Sudah kau dapatkan apa yang kau inginkan selama ini?" Remeh Rose, Jongin mengangguk.
"Dia sangat menggairahkan dan nikmat" balas Jongin bangga, seolah ingin meledek Rose.
"Nikmati lah sepuasmu, Jennie sudah tak ada arti nya lagi di mata Rio, dia tak lagi menjadi prioritas utama nya sekarang" balas Rose tak mau kalah
Duar
Jantung Jennie terasa disambar petir mendengar penuturan Rose, dia baru datang dari lokasi shooting untuk menyusul Jongin dan menjemput Jenno, hancur dan semakin hancur hati Jennie sekarang, Rose masih tak tahu jika Jennie sudah berdiri dibelakang nya.
Ceklek
Rio membuka pintu ruang kepala sekolah, setelah bernegosiasi dengan orang tua Bobby, masalah pun selesai dengan damai, tak ada hukuman untuk Jenno, kecuali dia harus meminta maaf pada Bobby dan Jenno sudah melakukan nya.
"Ayo boy" Rio mengulurkan tangan kanan nya pada Jenno, tapi sang putra malah menatap nya nyalang.
"Ini semua karena daddy, ini salah daddy!" Teriak Jenno marah menepis kasar tangan sang ayah, dan lebih memilih menggandeng tangan Jongin.
Rio mengepalkan kedua tangan nya menahan amarah dan sakit di hati nya setelah kembali mendapatkan penolakan dari putra kandung nya sendiri.
"Aaarrgghh. . ." Rio menjambak sendiri rambut nya, dia frustasi dengan Jenno yang membenci nya.
"Sabar Rio, tenang kan diri mu, jangan menyerah dulu, kamu pasti bisa meluluhkan kebekuan hati Jenno" Rose berusaha meyakinkan sang sahabat dengan mengusap-usap punggung nya.
Jika Rio nyaris putus asa dalam menghadapi Jenno, Jennie baru menyadari sesuatu, semalaman dia tak tidur memikirkan perasaan nya yang aneh, Jennie baru sadar, dia akan merasa biasa saja saat mendengar nama Jongin disebut, berbeda jika dia mendengar, menyebut, atau membaca nama Rio, jantung nya akan berdebar, hati nya menjadi gelisah diserang rasa rindu yang hebat, ini arti nya, Jongin memang lah tidak berada di hati Jennie, wanita itu tak mencintai nya, cinta nya masihlah dan hanya pada Rio, disaat Jennie sedang sibuk melamun, ponsel nya tiba-tiba berdering.
Kriing. . .
Jongin oppa is calling
Jennie hanya melirik sebentar tanpa berniat untuk mengangkat nya, tapi Jongin tak berhenti untuk terus menelpon nya, Jennie yang tak punya pilihan lain pun akhirnya menjawab panggilan Jongin
"Hallo"
"Yak Jennie, dari mana saja kamu baru menjawab telponku sekarang?" Hardik Jongin kesal, Jennie terhenyak mendengar bentakan dari Jongin, seumur-umur mau semarah apa pun Rio pada nya, sang mantan suami belum pernah sekalipun membentak nya.
"Aku dari kamar mandi" jawab Jennie datar
"Besok temuilah sutradara Park di studio 5, rekomendasikan aku untuk membintangi drama terbaru nya nanti ne" perintah Jongin tak tahu diri.
"Ne" jawab Jennie lirih
Dan di hari yang berbeda, Jongin kembali meminta Jennie untuk merekomendasikan diri nya pada sutradara yang berbeda untuk membintangi drama mereka, dan Jennie selalu menurut, suara Jongin memang terdengar lebih mendominasi, jadi setiap dia bicara, Jennie akan merasa seperti di hipnotis, dan selalu melakukan apa yang Jongin perintahkan atau Jongin minta.
Dengan begitu, karir Jongin pun melesat naik, dia beberapa kali mendapatkan peran utama dalam sebuah drama, meski akting nya kurang mumpuni, tapi sutradara mau memakai nya karena mereka percaya dan sungkan pada Jennie yang merekimendasikan nya tanpa casting, nama Jennie memang sangat berpengaruh dalam dunia hiburan, karena pengalaman nya yang sudah lumayan lama malang melintang di dunia pertelevisian, semenjak dia masih duduk dibangku SMU, karir nya di awali dari dunia model, yang akhir nya merambah ke akting, meski dia juga memiliki suara yang bagus, tapi Jennie menolak saat ada tawaran dari produser untuk menjadi penyanyi, karena dia tak mau dianggap aji mumpung.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
Fanfictionkisah cinta dan rumah tangga Jenlisa yang diselipi orang ketiga, rasa cinta yang berlebihan, mampu kah menjadikan nya sebagai pegangan untuk mempertahankan biduk rumah tangga yang sudah mereka bina lebih dari satu dekade.