25. Pengumuman

3.9K 348 96
                                    

Klik

Rio mematikan tv di ruang kerja nya, yang menayangkan berita pengumuman pengunduran diri Jennie dari dunia hiburan, tak lama Seulgi masuk ke dalam ruang kerja Rio sambil membawa 2 cangkir kopi, untuk nya sendiri dan untuk sang boss.

"Kenapa melamun?" Tegur Seulgi, Rio tak menjawab, dia meraih gelas yang Seulgi sodorkan, lalu meminum nya.

"Memikirkan Rose?" goda Seulgi terkekeh.

"Kapan kamu akan menikahi nya?" Tanya Seulgi yang memang sudah mengetahui hubungan kedua nya.

"Aku belum tahu" jawab Rio

"Kamu belum memberitahu Jenno?" Selidik Seulgi

"Belum" jawab Rio

"Mau sampai kapan kalian akan bersembunyi dari Jenno?" Penasaran Seulgi.

"Entahlah, aku belum siap Seul, perceraian kami, kekerasan yang dia terima dan kehadiran Jennie yang tiba-tiba, membuat emosi nya jadi tak stabil, aku takut dengan memberitahu dia tentang hubungan ku dengan Chaeng akan berpengaruh pada kesehatan mental nya" jawab Rio menjabarkan tentang kekhawatiran nya pada sang putra.

"Tapi Jenno sudah begitu percaya pada Rose, mungkin tak akan sulit bagi nya menerima kehadiran Rose sebagai ibu sambung nya" tutur Seulgi, Rio terkekeh mengingat kedekatan Jenno dan sang kekasih yang apa ada nya, dan tercipta begitu saja tanpa ada nya drama.


Jenno tersenyum simpul saat Yuna melambaikan tangan pada nya sepulang sekolah, dia jadi salah tingkah sendiri, berjalan menuju mobil yang menjemput nya, dengan rona merah di pipi, Rose terkikik lucu melihat tingkah Jenno.

"Aunty" Jenno mengawali obrolan nya dengan Rose.

"Hm?" Rose melirik pria muda disamping nya itu.

"Menurut aunty, apa daddy akan marah jika Jenno jujur menyukai Yuna?" Tanya sang bocah.

"Coba kita tanya daddy boy, karena aunty juga tidak tahu jawaban nya" sahut Rose.

"Bagaimana kalau daddy marah? Jenno takut lihat daddy marah" gumam sang bocah.

"Ada aunty, nanti akan aunty marahi daddy jika dia berani memarahi mu" yakin Rose, Jenno tersenyum senang, karena ada yang akan membela nya.

Rose sedang memasak menyiapkan makan malam untuk orang rumah, Seulgi sedang mandi dan Jenno mengerjakan tugas nya dikamar sang ayah.

Set

Rio memeluk Rose dari belakang, menopangkan dagu nya diatas bahu kanan Rose.

"Hhmm. . . Wangi sekali" gumam Rio

"Tentu saja, tak hanya wangi, tapi juga enak" sahut Rose yang mengira Rio mengomentari masakan nya.

"Kamu yang wangi" balas Rio mengendus leher jenjang sang kekasih, dan. . .

"Aunty" Jenno tiba-tiba muncul dari balik pintu dapur, spontan Rio mengangkat kedua tangan nya ke atas, membuka lemari kabinet, pura-pura mengambil gelas .

"Yes babby boy" sahut Rose menoleh pada calon putra sambung nya itu.

"Jenno lapar" adu sang bocah manja.

"Tunggu sebentar ne, daging nya sebentar lagi matang" jawab Rose, Jenno pun langsung duduk di meja makan, yang kemudian disusul Seulgi, Rio mengambil air minum di kulkas dengan debaran jantung tak karuan, berharap sang putra tak melihat dia memeluk Rose dari belakang.

Makan malam pun dimulai, Rio duduk berdampingan dengan Rose, wanita itu beberapa kali menambahkan daging ke mangkuk Jenno yang duduk di hadapan nya.

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang