Jennie memutuskan jika Rose lah yang dia mau untuk menjadi model iklan jam tangan seri terbaru milik perusahaan sang suami, dan kebetulan juga Rose akan mengadakan konser tunggal di Korea, jadi mereka pun janjian untuk bertemu.
Disebuah restauran mewah, Rio dan keluarga nya sedang menunggu kehadiran Rose, mereka akan bertemu untuk makan malam dan membicarakan kerja sama sebelum penandatanganan kontrak.
"Rosie" girang Jennie menyambut kedatangan sahabat lama nya itu.
"Unnie, senang bisa bertemu dengan unnie lagi" mereka pun berpelukan.
"Ayo kita temui Rio dan Jenno" Jennie menari tangan kanan Rose membawa nya masuk ke ruang vvip di restauran itu.
"Wah, Jenno juga ikut unnie?" Tanya Rose
"Iya, dia tak bisa jauh dari daddy nya, kamu tahu itu kan" jawab Jennie, Rose terkikik lucu.
"Aku merindukan nya, terakhir bertemu, dia masih belajar berjalan ya unnie" kenang Rose, mereka pun masuk.
"Rio" sapa Rose.
"Selamat datang di Korea Chaeng" sambut Rio, Rose terkekeh memukul lengan Rio.
"Oh ini kah Jenno sekarang unnie?" Tanya Rose menunjuk remaja yang berada di sebelah kiri Rio, Jennie mengangguk.
"Jenno-ahh, apa kamu mengingat aunty?" Tanya Rose merentangkan kedua tangan nya, Jenno menggeleng curiga, dia tak mengenali Rose yang pura-pura menangis."Dia Rosie aunty boy, sahabat mommy dan daddy, ayo beri salam" jelas Rio, Jenno pun berdiri, tapi Rose langsung memeluk nya.
"Aunty merindukan mu, dulu waktu kamu masih segini, aunty lah yang mengasuhmu" ujar Rose memperagakan tinggi Jenno dengan gerakan tangan nya, dia lalu memeluk tubuh tegap Jenno yang sekarang nyaris setinggi Rose.
Dan makan malam pun di mulai, Jennie dan Rose tak bisa berhenti mengoceh.
"Daddy" Jenno berbisik memanggil sang ayah
"Yess boy?" Rio menoleh pada sang putra
"Jenno mau itu dadd" bisik nya di kuping kiri sang ayah sambil menunjuk ke piring mandu yang berada di depan Rose, dua wanita itu melirik ke arah dua pria beda usia itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
Fanfickisah cinta dan rumah tangga Jenlisa yang diselipi orang ketiga, rasa cinta yang berlebihan, mampu kah menjadikan nya sebagai pegangan untuk mempertahankan biduk rumah tangga yang sudah mereka bina lebih dari satu dekade.