6. Badai Pun Di Mulai

3.9K 342 102
                                    

"Jennie-ahh" Jongin menghampiri Jennie yang sedang menatap kepergian Rio dari lokasi shooting nya.

"Tolong jangan ganggu aku dulu oppa" dingin Jennie yang kemudian pergi menuju ke mobil nya untuk menenangkan pikiran.

Dan Rio, begitu sampai di rumah, sang putra sudah menyambut nya.

"Hi dadd" senyum sang bocah di depan tv, Rio yang tadi nya berwajah murung pun membalas senyuman sang putra.

"Kenapa belum tidur?" Tanya Rio perhatian sambil mengusap rambut Jenno.

"Menunggu mu dadd, Jenno ingin makan ramen buatan daddy" jawab sang putra.

"Ramen lagi?" Rio mengerutkan kening nya.

"Ayolah dadd, jenno sudah lama tidak makan ramen buatan daddy" rayu sang putra.

"Kalau ketahuan mommy bagaimana?" Tanya Rio berbisik seolah Jennie sedang ada di rumah, dia hanya menggoda sang putra.

"Jangan sampai mommy tahu dadd" mohon Jenno dengan wajah lucu nya, Rio tertawa lebar dengan ekspresi Jenno.

"Lets go" ajak nya, Jenno langsung melompat ke punggung sang ayah yang akan membawa nya ke dapur.

Bocah itu duduk di meja bar, menunggui sang ayah yang sedang memasak ramen untuk nya dengan posisi membelakangi Jenno, sambil terus mengoceh.

"Dadd" panggil Jenno

"Yess boy?" Jawab Rio tanpa menoleh

"Seseorang memberi ku coklat tadi di sekolah" Jenno mulai mengoceh ini dan itu, bahkan saat ramen sudah siap sekali pun, Rio duduk dihadapan sang putra dengan semangkuk ramen panas di hadapan masing-masing.

"Seseorang memberi ku coklat tadi di sekolah" Jenno mulai mengoceh ini dan itu, bahkan saat ramen sudah siap sekali pun, Rio duduk dihadapan sang putra dengan semangkuk ramen panas di hadapan masing-masing

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Woah" mata Jenno berbinar menatap hidangan di hadapan nya.

Sluuurrppp. . .

Jenno menyeruput kuah ramen dari sendok nya, lalu tersenyum lebar menatap sang ayah.

"Selalu enak seperti biasanya" puji Jenno, mereka pun lalu makan bersama sambil bercerita, atau lebih tepat nya Jenno yang lebih banyak bicara.

Tap. . . Tap. . . Tap. . .

Suara high heels beradu dengan lantai pun terdengar memasuki dapur rumah keluarga Maheveen, Rio menatap sang istri yang berdiri di balik punggung sang putra, dia telah kembali dari shooting nya, dia membalas tatapan Rio dengan senyuman manis.

"Sudah kenyang?" Tanya Rio pada sang putra, Jenno mengangguk puas, setelah meminum air putih milik sang ayah.

"Sekarang naik lah ke kamar mu" perintah Rio pada sang putra

"Ne dadd" Jenno melompat turun dari kursi bar yang lumayan tinggi untuk anak seusia nya.

"H-hi momm" kaget Jenno mendapati sang mommy sudah berada dibelakang nya, dia takut ketahuan makan ramen.

"Its okey, kali ini mommy memaafkan mu" ujar Jennie yang menyadari ketakutan sang putra.

"Gumawo mommy, hehe. . . " Jenno tersenyum garing, lalu berlari ke lantai atas dimana kamar nya berada, Rio kembali melanjutkan memakan ramen nya, dan mengabaikan sang istri.

Jennie berlahan mendekat pada sang suami, dan memeluk Rio dari belakang, tapi dia masih acuh, Jennie menggesekan hidung nya ke leher kanan Rio yang masih duduk dikursi nya.

"Maafkan aku" bisik Jennie tanpa menghentikan aktivitas nya pada sang suami.

"Kamu tak pernah mengatakan pada ku jika dia adalah lawan main mu di drama terbaru" dingin Rio

"Kamu tahu kan, satu-satu nya pria di dunia yang tidak aku percayai adalah dia" Rio masih dengan suara datar nya.

"Aku tahu, maafkan aku, ku pikir ini bukan masalah besar karena dia hanya muncul dalam 5 episode saja" jelas Jennie.

"Aku cemburu" ungkap Rio, Jennie tersenyum mendengar pengakuan sang suami, dia lalu menggigit kecil leher Rio yang memejamkan kedua matanya menikmati sentuhan sang istri.

"Aku hanya mencintai mu, hati dan tubuh ini milikmu seutuh nya, hanya kamu yang boleh menjamah ku, tak ada tempat lagi untuk orang asing, kamu percaya itu kan sayang" tutur Jennie yang tangan kanan nya meremas lembut selangkangan Rio dari belakang, pria itu mendongak dengan nafas yang mulai memburu, mereka pun melakukan aktivitas suami istri di dapur.

Keesokan hari nya.

Brak

Jenno membuka kasar pintu kamar orang tua nya yang belum terbangun pagi itu, dengan posisi Jennie memeluk perut sang suami yang tidur terlentang, kedua nya masih dalam kondisi polos tanpa sehelai benang pun di bawah selimut setelah pergumulan panas semalam.

"Momm. . . Dadd. . . Ini sudah siang, Jenno bisa telat nanti" seru sang putra dari ambang pintu, membangunkan kedua orang tua nya.

"Yess boy, daddy bangun" jawab Rio masih setengah terpejam.

"Tutup pintu nya, daddy mandi dulu sebentar" titah Rio pada sang putra yang begitu penurut, Rio pun bangkit dengan menyingkirkan tangan sang istri terlebih dahulu, dari atas perut nya.

Dengan tubuh polos nya, Rio mencium kepala sang istri "morning wifey" ucap nya sebelum beranjak ke kamar mandi.

Rio sarapan berdua dengan sang putra, Jennie yang kelelahan masih tertidur karena hari ini dia libur shooting.

"Dadd, dimana mommy?" Tanya Jenno

"Mommy libur shooting hari ini, jadi biarkan dia istirahat" jawab Rio, Jenno mengangguk, mereka pun bersiap untuk berangkat bersama.

"Pamit mommy dulu" perintah Rio, Jenno pun kembali memasuki kamar orang tua nya.

Cup

Mencium pipi kanan sang mommy yang masih tertidur.

"Bye momm, see you letter" pamit Jenno tak mendapat respon.

Menjelang siang Jennie terbangun, dia merasa lapar, beranjak dari kasur nya, untuk membersihkan diri.

Kriing. . .

Ponsel Jennie berdering nyaring, dia melihat nama sang penelpon.

Jongin oppa is calling

"Hallo"

"Jennie-ahh, apa kamu ada acara siang ini?"

"Tidak oppa, selain menjemput Jenno jam 4 sore nanti"

"Bagus, ayo kita makan siang bersama"

"Tidak oppa, aku akan makan siang dengan Rio di kantor nya"

"Ayolah Jennie-ahh, ini untuk drama terbaru kita nanti, untuk menciptakan cemistry diantara kita saat shooting nanti"

Jennie tak menjawab, dia bimbang antara ingin mengiyakan atau menolak, sementara alasan yang Jongin berikan cukup masuk akal.

"Tapi oppa, aku terlanjur janji dengan Rio"

"Batal kan saja, dia pasti tak masalah, jika dia benar-benar mendukung karir istri nya"

Jennie pun termakan bujukan Jongin untuk membatalkan acara makan siang nya bersama Rio, pria itu menghela nafas menatap ponsel yang berisi pesan singkat dari sang istri yang mengatakan bahwa dia harus menghadiri acara makan siang bagi seluruh kru dan artis untuk drama terbaru nya yang sudah mulai shooting.

Terlalu cinta pada sang istri membuat Rio mempercayai apa pun yang dikatakan oleh Jennie.

#TBC

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang