4. Keputusan Jennie

4.3K 362 115
                                    

Pagi nya, keluarga Maheveen sedang sarapan sebelum memulai aktivitas masing-masing, Jennie terus melirik sang putra yang tengah menikmati menu nya.


"Dadd, aku tak mau ini" ucap Jenno menyingkirkan tomat dari atas piring nya, Rio pun mengambil nya dengan sumpit dan memakan nya, Jennie cemburu, melihat keakraban suami dan anak nya itu.

"Jenno ke sekolah dengan mommy ne" rayu Jennie, Jenno menggeleng dengan mulut penuh nasi goreng.

"Jenno ikut daddy" jawab sang putra setelah menelan makanan nya.

"Daddy ada rapat hari ini, kita tidak searah boy" bohong Rio agar sang putra bersedia berangkat dengan sang mommy.

"Okey" sahut Jenno, Jennie akhir nya tersenyum senang.



Jenno bukan tak senang pada sang mommy, dia hanya tak ingin teman-teman nya tahu, ibu nya adalah artis ternama Korea, Jenno tak ingin memiliki banyak teman karena nama besar orang tua nya, itulah kenapa dia hanya berkawan dengan Jaemin saja, yang sudah dia kenal sejak di playgroup.


"Nanti siang ke kantor ya" pinta Rio pada sang istri yang sudah bersiap hendak berangkat shooting sekalian mengantar Jenno ke sekolah.

Cup

Jennie mengangguk, diakhiri kecupan dibibir sang suami, dia berangkat dengan sang supir, duduk dibangku belakang bersama sang putra.

Disekolah, Jenno langsung turun dari mobil tanpa pamit pada sang mommy, Jennie pun tak hilang akal, dengan iseng nya dia membuka kaca jendela mobil nya.

"Jenno-ahh" teriak nya memanggil sang putra, yang dipanggil mengerang kesal karena sekarang, seluruh siswa jadi memperhatikan nya, takjub melihat siapa sosok yang memanggil salah satu murid disekolah nya itu.


"Yes momm?" Lesu Jenno menghampiri kembali mobil sang ibu.


Cup

Jennie mencium kening sang putra, sambil berpesan "jangan nakal ne" , Jenno mengangguk lemah, dia kemudian berjalan cepat menuju ke ruang kelas nya.


Jennie terkikik senang, merasa berhasil menjahili putra nya.


Siang nya, selesai shooting, Jennie pun menuju ke kantor Rio, dia langsung menuju ke ruangan sang suami yang sedang sibuk dengan tumpukan kertas di meja nya.

"Yeobo" rengek Jennie karena sudah lebih dari 5 menit dia masuk ke ruangan Rio, tapi suami nya itu masih mengabaikan nya.

"Huh?" Kaget Rio yang spontan mendongak mencari sumber suara yang memanggilnya.

"Kertas itu lebih menarik dari pada aku rupa nya" sungut Jennie, Rio tersenyum, dia berdiri untuk menyambut sang istri, melingkarkan lengan nya di pinggang Jennie lalu mengecup bibir nya.


"Tapi kertas-kertas itu tak lebih indah dari mu" bisik Rio tepat di depan wajah Jennie yang langsung merona, tersenyum malu dengan debaran jantung tak karuan, meski sudah belasan tahun menikah, tapi perasaan mereka masih seperti dulu, masih membara di hati masing-masing.

Rio membawa sang istri duduk di kursi kerja  nya dengan posisi Jennie duduk dipangkuan Rio yang memeluk nya dari belakang.

"Ini adalah model yang harus kamu pilih untuk iklan produk baru perusahaanku bulan depan" jelas Rio memperlihatkan foto dan biodata gadis-gadis rekomendasi dari pegawai nya, yaa, Rio hanya akan memilih model yang ditunjuk oleh Jennie, yang begitu selektif mengenai pemilihan model, karena dia takut model yang dipilih nya akan menggoda sang suami, siapa yang tak tertarik dengan pria mapan, berkelas, dan tampan seperti Rio.


My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang