24. Penalty

4.2K 363 176
                                    

Jongin tak bisa berbuat apa-apa saat pengacara dari sebuah rumah produksi dan polisi menyita semua aset nya, termasuk rumah miliknya, sebagai kompensasi karena dia tidak bisa melanjutkan shooting nya yang sudah dimulai, produser merasa di rugikan oleh Jongin, dan tak hanya 1 drama, produser dari drama lain yang sudah menandatangani kontrak dengan Jongin pun juga menuntut hal yang sama, harta Jongin yang tak seberapa banyak itu belum mampu menutup semua ganti rugi yang diinginkan oleh beberapa rumah produksi, karena Jongin hanya artis yang belum memiliki nama, jadi dia belum banyak memiliki harta  benda.

"Oppa, kita akan tinggal dimana?" Tanya Irene mendorong kursi roda yang di duduki Jongin, yaa, pria itu mengalami kelumpuhan effek dari pukulan Rio kala itu, dan Jongin tak berani menuntut Rio, karena tahu, di rumah itu ada cctv, yang bisa-bisa malah dia yang akan mendapat hukuman dengan tuduhan penyerangan pada anak dibawah umur, Irene memang tinggal di rumah Jongin, untuk mulai merintis karir sebagai artis, mereka dulu adalah pasangan one night stand yang keji karena ulah mereka menghancurkan hati seorang Kang Seulgi, Irene dijanjikan akan dijadikan artis terkenal oleh Jongin, jika dia mau membantu nya menghancurkan rumah tangga Jennie dan Rio.

"Aku juga belum tahu Irene-ahh" sahut Jongin, mereka berjalan menyusuri trotoar dengan tujuan tak pasti.

Di rumah Rio.
"Ayo boy" ajak Rio pada sang putra, mereka akan ke mall untuk memangkas rambut sang putra yang mulai memanjang, mobil yang Rio naiki bersama Jenno, Rose dan Seulgi pun melaju meninggalkan rumah, mereka tak menyadari jika ada mobil lain yang mengikuti nya dari belakang.

Sampai di mall

Rio mengikuti langkah Jenno dan Seulgi menuju ke salon yang biasa dikunjungi Jenoo dengan sang ayah, mobil yang mengikuti mereka tadi, ternyata adalah Jennie, dia mengikuti Rio dan yang lain karena merasa rindu tak tertahankan pada sang putra, yang Jennie perhatikan nampak begitu bahagia sekarang, luka-luka di wajah nya juga berangsur mulai pudar.

"Dia semakin tampan sekarang" batin Jennie sendu.

Sampai di salon, bocah itu langsung duduk di depan cermin.

"Aunty" panggil Jenno pada Rose tanpa menoleh, karena dia sibuk menyisir dan menata rambut nya sendiri dengan tangan.

"Ya boy" jawab Rose.

"Aunty yang tentu kan ya, model rambut terbaru Jenno" pinta sang bocah, Rio dan Rose saling bertatapan terkejut, biasanya Jenno sendiri yang akan memilih model rambut nya, tapi sekarang, dia tiba-tiba meminta pada Rose untuk memilihkan model nya.

"Okey" semangat Rose, dan rambut Jenno pun mulai di rapikan, Seulgi tak mau kalah, dia juga duduk di kursi sebelah Jenno untuk dipangkas rambut nya, dua pria yang memiliki sifat hampir sama itu pun saling mengejek.

"Okey" semangat Rose, dan rambut Jenno pun mulai di rapikan, Seulgi tak mau kalah, dia juga duduk di kursi sebelah Jenno untuk dipangkas rambut nya, dua pria yang memiliki sifat hampir sama itu pun saling mengejek

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Jenno pasti lebih tampan dari hyung" ejek sang bocah

"Percuma tampan kalau kamu tak memiliki kekasih" cibir Seulgi membalas ejekan Jenno.

"Bukan nya seumuran hyung itu harus nya menikah ya, bukan hanya berkencan?" Tanya Jenno polos, Seulgi terdiam, karena kalah, dalam hati dia ingin mengumpat rasanya, dibelakang mereka, Rose dan Rio menertawakan kekalahan Seulgi.

Selesai memangkas rambut, Jenno tersenyum puas melihat hasil nya.

"Gumawo aunty" senyum Jenno mengembang menatap Rose dari pantulan cermin, mereka pun keluar hendak makan ke foodcourt.

"Dia belum pernah pergi pangkas rambut dengan mommy nya" beritahu Rio pada Rose, keduanya jalan sambil bergandengan tangan.

"Dia belum pernah pergi pangkas rambut dengan mommy nya" beritahu Rio pada Rose, keduanya jalan sambil bergandengan tangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose menyamar tak ingin menjadi pusat perhatian fans nya kala tengah menghabiskan waktu dengan Rio dan Jenno.

"Benarkah?" Kaget Rose.

"Uhum" jawab Rio mengangguk.

"Padahal dia sangat ingin, pergi dengan sang mommy dan meminta untuk dipilihkan model nya" lanjut Rio.

Dan Jenno, dia tiba-tiba menghentikan langkah nya, reflek tangan kiri nya mencengkeram lengan kanan Seulgi yang ikut menghentikan langkah nya.

"Boy" cemas Seulgi melihat perubahan raut wajah bocah yang tadi nya begitu girang itu.

Jenno menggeleng menatap wanita yang berdiri menghadang jalan nya itu.

"MOMMY JAHAT" teriak Jenno sebelum akhir nya dia berbalik dan lari dengan kencang meninggalkan Rio, Rose dan Seulgi yang kaget, juga bingung, Seulgi lah yang akhir nya mengejar sang bocah.

Rio dan Rose menoleh cemas pada Jenno, sementara Jennie yang muncul tiba-tiba, hanya bisa menangis melihat sang putra begitu membenci nya, kini pasangan itu menatap iba juga kesal pada Jennie.

"Biar aku yang menyusul Jenno" pamit Rose memberi ruang pada Rio dan Jennie untuk berbicara tentang putra mereka.

Kedua nya duduk berhadapan disebuah restauran dengan segelas minuman dihadapan masing-masing.

"Aku hanya ingin bertemu putra ku" ucap Jennie yang tak berani menunjukan wajah nya pada Rio, dia hanya bisa menunduk dan gelisah memainkan jari nya sendiri.

"Kamu sudah tahu kan bagaimana reaksinya tadi" balas Rio datar.

"Aku mohon pada mu Rio, bantu aku bertemu dengan nya" melas Jennie.

"Aku tidak bisa memberi janji apa-apa, karena aku tak ingin menekan atau memaksa Jenno, perpisahan kita sudah cukup menyiksa batin nya" jawab Rio

"Bagaimana pun dia juga putra ku Rio, penyemangat hidup ku" bujuk Jennie, Rio berdiri lalu segera meninggalkan mantan istri nya itu tanpa mengatakan apa-apa.

Jenno menangis dipelukan Rose, mereka berada di mobil bersama Seulgi yang duduk di balik kemudi.

"Jenno benci mommy, aunty, mommy jahat" rancau sang bocah dalam dekapan Rose

Jenno membenci sang mommy, karena selama ini, yang sang putra tahu, sang ayah lah yang berbuat curang, karena Jennie terus mengatakan itu, padahal nyata nya sang mommy lah yang memasuk kan pria lain ke dalam rumah, Jenno tak paham dengan masalah orang tua nya, tapi insting nya mengatakan bahwa dia tak suka ada laki-laki lain di rumah nya selain sang ayah, ditambah laki-laki itu sangat dekat dengan Jennie, Jenno jadi cemburu.

Lelah menangis, Jenno pun tertidur, hingga Rio lah yang menggendong nya masuk ke kamar dan membaringkan diatas kasur.

#TBC

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang