Rio baru saja datang Italy, untuk menyaksikan sebuah acara fashion week yang juga menampilkan produk nya untuk ikut dipamerkan, dia berjalan keluar bandara dari gerbang kedatangan dengan wajah sunringah nya karena anak-anak dan istri nya sudah menunggu nya di luar, Rio tersenyum lucu melihat putra kedua nya William yang ikut menjemput nya dengan memakai celana jeans yang sama dengan sang daddy.
"Hi babby Willy" nama panggilan William adik Jenno yang baru berusia enam bulan, bocah itu meloncat-loncat dalam gendongan sang mama.
Rio mengambil alih putra kedua nya itu dari gendongan sang istri, ayah dan anak itu saling pandang dengan tatapan riang.
"Tiga hari tak melihatmu dan sekarang kamu sudah sebesar ini babby" Rio mengangkat tinggi-tinggi tubuh bayi nya, sampai babby Willy menjerit, Rio terkekeh, dia kemudian menciumi pipi gembul sang putra.
"Hi boy" sapa Rio pada Jenno lalu mencium kepala nya.
"Bagaimana sekolah mu? Tidak merepotkan mama kan, selama daddy tinggal?" Tanya Rio pada putra sulung nya.
"No dadd, Jenno menuruti apa pesan daddy" jawab Jenno bangga.
"Benar begitu mamm?" Tanya Rio menatap Rose sang istri, yang ditanya tersenyum sambil mengangguk.
Cup
Rio mengecup singkat bibir sang istri yang sangat dia rindukan selama 3 hari berjauhan.
"Jenno bisa diandalkan yeobo, dia membantuku menjaga babby Willy saat aku sibuk" jelas Rose.
"Goodboy" Rio mengacak rambut Jenno dengan tangan kanan nya, karena tangan kiri nya menggendong babby Willy.
"Ayo kita pulang, daddy rindu masakan mama kalian" ajak Rio, Rose tersenyum malu pada kejujuran Rio yang tak canggung meski ada Jenno yang mulai beranjak remaja.
Bagai tak kenal lelah, sepulang dari Italy, Rio mengasuh babby Willy bersama Jenno dan Rose di dapur menyiapkan makan malam untuk mereka.
"Makan malam sudah siap!" Seru Rose dari dapur, Rio segera beranjak menggendong sang bayi untuk dibawa nya ke ruang makan yang menyatu dengan dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Love Story
Fanfictionkisah cinta dan rumah tangga Jenlisa yang diselipi orang ketiga, rasa cinta yang berlebihan, mampu kah menjadikan nya sebagai pegangan untuk mempertahankan biduk rumah tangga yang sudah mereka bina lebih dari satu dekade.