28. Menikah(lagi)

6.2K 370 201
                                    

Tak dipungkiri, jika malam konser itu, menjadi hari paling membahagiakan bagi pasangan Rio dan Rose, senyum terus terukir di bibir kedua nya, mereka pulang bersama dengan Jenno yang sudah tertidur dipelukan sang ayah.

Seulgi membelokan mobil nya untuk mengisi bahan bakar, saat hendak keluar dari area stasiun pengisian bahan bakar, sebuah kursi roda melintas di hadapan mobil mereka, Seulgi dan Rio saling bertatapan terkejut, melihat siapa yang duduk diatas kursi roda, dan siapa yang mendorong nya dari belakang, dua orang itu juga menatap pada mobil Rio, yang langsung membuka kaca jendela nya dengan sengaja, Seulgi turun menghampiri kedua orang itu, Jongin yang duduk di kursi roda itu pun menunduk tak berani menatap Seulgi yang berdiri di hadapan nya, Rio dan Rose hanya menyaksikan dari dalam mobil.

"Pulanglah ke Daegu, jangan sia-siakan waktumu untuk pria yang tak bisa memberi mu apa-apa" ucap Seulgi membuka dompet nya dan memberi Irene uang beberapa ratus ribu ₩on untuk biaya pulang ke kampung halaman nya.

"S-seul" Irene merasa canggung dan bersalah pada mantan tunangan nya itu.

"Kesempatan tak akan datang dua kali Irene-ahh" ucap Seulgi sebelum pergi dengan mobil nya.

Irene menggenggam erat uang pemberian Seulgi itu, sudah dua hari dia tak makan setelah hidup menggelandang bersama Jongin, pria itu menatap cemas pada Irene, gadis yang kini jadi tumpuan hidup nya, tempat dia bergantung.

"Maafkan aku oppa" lirih Irene yang kemudian pergi begitu saja meninggalkan Jongin diatas kursi roda nya.

"Irene-ahh" panggil Jongin berusaha menahan kepergian sang gadis.

"Irene-ahh, jangan tinggalkan aku" mohon nya memelas, tapi Irene seolah tuli, dia setuju dengan pemikiran Seulgi yang menyuruh nya pulang, karena masa depan nya di Seoul juga tak jelas, Jongin mulai menangis memanggil nama Irene yang sudah hilang dari pandangan nya.

Rio menepuk-nepuk bahu kiri Seulgi dalam perjalanan pulang ke rumah, setelah tanpa sengaja bertemu dengan mantan tunangan nya, mereka tak bermaksud jahat, Jongin memang pantas menerima nya, dendam? Iya, karena apa yang dilakukan Jongin justru lebih keji dan kejam dibanding pembalasan yang dia terima sekarang, belum lagi luka batin yang Jenno terima meski dia terlihat baik-baik saja di luar.

Kedua pria itu sedang minum soju di teras belakang rumah Rio, Jenno sudah tidur di kamar sang ayah bersama Rose.

"Kapan kamu akan menikahi Sunmi noona?" Tanya Rio

"Aku ingin melihat mu menikahi Rose terlebih dahulu" tantang Seulgi, Rio terbahak.

"Minggu depan" sahut Rio enteng.

"Apa menurut mu, aku jahat menyuruh Irene meninggalkan Jongin?" Seulgi meminta pendapat sahabat nya itu.

"Aku percaya Irene tak sepenuh nya salah waktu itu, dia hanya termakan omongan Jongin, akan terlihat jahat jika kamu tak menyelamatkan Irene dari pria itu, karena masa depan nya masih panjang Seul" jawab Rio yang tak tahu jika kelumpuhan Jongin adalah karena ulah nya.

"Kamu sendiri tak ingin membalas nya?" Selidik Seulgi.

"Tidak, melihat nya kehilangan harga diri tadi, sudah cukup memuaskan bagi ku" jawab Rio santai.

"Perasaanmu pada Jennie?" Iseng Seulgi

"Jennie siapa?" Sahut Rio, Seulgi yang kesal pun memukul kepala Rio dengan bantal sofa.

"Sudahlah, aku mau menyusul calon istri ku dulu" pamit Rio cekikikan.

"Awas ya, sampai aku mendengar suara aneh dari kamar kalian, aku gedor pintu nya" ancam Seulgi, yang diancam malah terbahak.

My Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang