Bagian 16

17 5 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENNYA!!😇

✳✳✳✳

Hari Sabtu kali ini Dania berniat untuk pergi bersama Lesya dan Tamara untuk menghabiskan waktu bersama di sebuah mall yang ada di daerah Jakarta. Yang biasanya hanya Dania dan Lesya saja yang pergi sekarang mereka mendapatkan teman baru siapa lagi kalau bukan Tamara. Mereka janjian untuk pergi sekitar jam sepuluh yang berarti masih ada waktu tiga jam lagi yang di miliki Dania.

Dania turun ke lantai bawah menuju ke meja makan karena sudah waktunya untuk sarapan. Dania masih menggunakan piyama tidurnya. Terlihat sudah ada ayah dan bundanya yang berada di meja makan. Entah Reno berada dimana, namun keadaan ini membuat Dania merasa canggung akibat kejadian semalam yang terjadi.

"Reno mana yah?" Tanya Dania sambil melihat kearah bundanya takut

"Masih ada di kamar, kamu bangunin dia sana sayang. Pasti masih tidur tuh anak," Jawab ayahnya

"Iya yah, Dania keatas dulu ya yah." Dania pergi menuju kamar Reno yang bersebelahan dengan kamarnya

Dania mengetuk kamar yang ada bertuliskan "RENO GANTENG" yang di gantungkan di pintu kamarnya. Tak ada jawaban dari sang pemilik kamar, Dania masuk kamar sang pemilik tanpa izin.

"Ren bangun, di tunggu sarapan di bawah sama ayah bunda." Dania menggoyang-goyangkan tubuh Reno pelan

"Apaan sih kak, gue ngantuk banget ini. Begadang gue semalam," ucap Reno sambil menarik selimut yang sekarang menutupi seluruh tubuhnya.

"Salah siapa begadang. Udah cepat bangun, kasian ayah sama bunda udah nungguin di bawah." Dania menarik selimut yang di gunakan Reno hingga kaki

"Ahh rusuh lo mah kak, yaudah sana duluan gue nyusul. Mau cuci muka dulu gue," ucap Reno sambil men-stretching kan tubuhnya

"Awas aja sampe tidur lagi," Dania mengarahkan kakinya pergi keluar dari kamar Reno menuju meja makan

Setelah menunggu hampir sepuluh menit, akhirnya keluarga ini melakukan rutinitas seperti biasa di setiap pagi sebelum beraktivitas di pagi hari. Dania kembali ke keadaan dimana kegugupan menyelimuti dirinya. Dimana pertanyaan yang tidak ingin Dania dengar akhirnya di pertanyakan oleh ayahnya tentang masalah semalam.

"Bagaimana sayang, kamu mau kan?" Tanya ayahnya. Dania bingung harus menjawab apa. Dimana di satu sisi ia tidak ingin mengecewakan ayah yang ia sangat sayang, tetapi di sisi lain Dania tidak ingin Reno semakin memiliki pemikiran bahwa ayah pilih kasih kepada mereka berdua.

"Gimana ya yah, Dania bukannya gak mau terima, cuman Dania merasa gak pantas aja untuk mendapatkan itu semua dari ayah," jawab Dania hati-hati

"Lo mau apa kak?" Tanya Reno buka suara

"Itu loh Reno sayang, kakak kamu disuruh ayah buat megang café yang ada di Bekasi," ucap bundanya yang membuat Dania menundukkan kepalanya

"Serius kak?" Tanya Reno tidak percaya

"Reno kamu gak usah iri pada kakak kamu. Ini keputusan ayah gak ada yang bisa ikut campur," ucap ayahnya yang tau bahwa putrinya tidak akan sanggup menjawab pertanyaan adiknya

"Maaf yah, kayaknya Dania gak bisa terima tawaran ayah. Maaf kalau Dania buat ayah kecewa sama keputusan Dania, cuman Dania ngerasa gak pantas untuk terima itu semua." Dania benar-benar bingung harus berada di posisi seperti ini

"Apa gara-gara bunda ngancam kamu?" Tanya ayahnya sambil melihat bunda yang terlihat kaget

"Kok kamu bawa-bawa aku mas, itu kan udah keputusan PUTRI KESAYANGAN kamu," tidak mau disalahkan bundanya menekankan kata PUTRI KESAYANGAN itu

DaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang