Lelaki itu sudah rapih dengan seragam yang terbalut di tubuhnya. Mata tajamnya menatap bayangan dirinya di kaca sambil tangannya dengan terampil memasang dasi di kerah seragamnya.
Muka datar yang tak biasa ia tunjukkan, terlihat di wajahnya yang terstruktur dengan indah. Setelah selesai, kakinya bergerak keluar dan mengarah menuju meja makan yang sudah terlihat dua perempuan yang sangat ia cintai.
"Dia udah berangkat?" tanya lelaki itu yang tak melihat sosok lelaki yang tak menyebut kata 'papa'
"Dimas kamu gak boleh gitu. Ada Ica jangan ajarin adek kamu kayak gitu," nasehat perempuan paruh baya yang sudah ada di hadapannya
"Dimas langsung berangkat," ucap Dimas yang langsung pergi meninggalkan meja makan tanpa pamit
'Ya tuhan jangan buat putra ku membenci papanya sendiri' ucap Anita-mama Dimas dalam hati
"Mama bang Dimas kenapa gak sarapan?" tanya Ica
"Abang buru-buru sayang. Sekarang Ica sarapan ya nanti ke sekolahnya telat," ucap Anita pada putri kecilnya yang hanya menjawab dengan anggukan kepalanya
✴✴✴✴
Gadis itu melepas helm yang ia gunakan. Memberikannya pada lelaki yang bersama dirinya.
Membenarkan rambutnya yang sedikit berantakan dengan tangannya dan berdiri sebentar menghadap lelaki di hadapannya.
"Nanti lo paskib kan?" tanya lelaki itu sambil yang sudah menggantung helm yang di berikan Dania di jok yang Dania duduki
"Gue udah gak paskib lagi," jawab Dania
"Nah kenapa? Bukannya itu malah mempergampang lo buat masuk akpol ya?" tanya lelaki itu heran
"Gue dilarang Kak Dimas buat ikut paskib lagi," ucap Dania
"Ohh iya udah nanti gue jemput kayak biasanya aja. Ohh iya kalau misalkan cowok sialan itu ganggu lo lagi, lo langsung hubungin gue," ucap lelaki itu khawatir. Iya lelaki itu Reno
"Iya bawel. Udah sana nanti lo telat lagi," ucap Dania
Reno menyalakan motornya, "Iya udah gue duluan ya. Ingat pesan gue!"
"Iya Reno." Setelah itu Reno menjalankan motornya menjauh dari kawasan sekolah DaniaSetelah dirasa Reno tidak terlihat lagi, Dania pun mengarahkan kakinya memasuki kawasan sekolah yang sudah ramai oleh murid-murid SMA Cendekia.
Senyumnya tak lupa ia keluarkan, memperlihatkan pada dunia bahwa masalah yang ia hadapi tidak akan pernah menghilangkan senyumnya walaupun sedikit berat untuk ia lakukan.
Dari kejauhan terdengar suara seseorang memanggil dirinya yang membuat dirinya memberhentikan sebentar langkahnya.
Tubuhnya ia putar menghadap belakang, terlihat seorang perempuan yang keluar dari dalam mobil.
"Dania," panggil seseorang itu sambil melambaikan tangannya. Seseorang itu berjalan mendekat ke arah Dania yang sudah diam di tempat dengan senyumnya yang tak hilang menghiasi wajahnya di pagi ini
"Tumben pagi," ucap orang itu sambil merangkul Dania
"Pagi salah, kesiangan salah. Mau lo apa sih Sya," ucap Dania malas
"Santai... santai bos haha,"
"Iya udah buru ke kelas, gue belum ngerjain PKN soalnya," Dania menarik lengan Lesya
✴✴✴✴
Di tempat lain lelaki itu terlihat tak bersemangat memperhatikan pelajaran yang sedang guru jelaskan di depan kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dania
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] "Buang bunga itu jauh-jauh gue gak mau liat bunga itu lagi!" pekik gadis itu sambil menunjuk-nunjuk arah lain "Tapi bukannya kamu suka bunga ini?" tanya lelaki itu yang memegang lima tangkai bunga dandelion yang ia p...