Follow ig author @zhrasabil
Jangan lupa buat vote dan komen nya ya :)
Pagi ini sang punya cahaya telah mucul dari tempat persembunyiannya. Cahaya miliknya masuk melewati celah-celah jendela kamar Dania. Semalam Reno lah yang menjaga Dania himgga sekarang. Dan terlihat Reno sudah rapi dengan balutan seragam sekolahnya.
"Baru bangun lo kak," ucap Reno sambil memakai pomade di rambutnya
"Iya tumben lo jam segini udah bangun," ucap Dania bingung pasalnya Reno tidak pernah bangun sepagi ini
"Iya lah gue harus siap-siap sendiri. Untung aja gue dengar bunyi alarm di handphone gue, kalo gak bisa telat gue," ujar Reno
"Nanti gue agak telat kesininya masalahnya ada pelajaran tambahan di sekolah." Reno mengikat sepatu yang biasa menemani dirinya
"Iya bawel. Lo gak perlu khawatir, gue bisa kali ngelakuin semuanya sendiri," ucap Dania
"Assalamualaikum," sapa seseoramg dari arah pintu. Orang itu seketika diam tak bergeming. Tangannya masih ia letakkan di atas knop pintu. Siapa lagi kalo bukan Dimas
"Kak Dimas ngapain kesini?" tanya Dania yang melihat kehadiran Dimas
"Saya kan sudah bilang sama kamu kemarin, kalau hari ini sebelum saya pergi ke sekolah saya bakal mampir dulu lihat keadaan kamu," ucap Dimas sambil melirik tidak suka pada Reno
"Apa lo lirik-lirik gue? Suka lo sama gue?" tanya Reno ketus
"Ya sudah saya gak bisa lama-lama takut telat. Saya pamit assalamualaikum." Dimas langsung membalikkan badan dan keluar dengan sedikit membanting pintu menandakan dia tidak suka dengan keberadaan Reno
"Hahaha," tawa Reno lepas
"Lo sih, marah kan dia," ucap Dania
"Benar kan kata gue kak, dia pasti bakal cemburu dan itu artinya dia suka sama lo, hahah," ucap Reno yang kembali tertawa
"Udah deh gak usah ngawur. Dia itu gak suka sama gue, dia udah punya pacar. Dan gue gak mau di cap sebagai pelakor!" tegas Dania
"Iya-iya yaudah gue berangkat ya, assalamualaikum," Reno pamit sambil mencium punggung tanga Dania
"Waalaikumsalam," jawab Dania
Setelah kepergian adiknya tak lama dokter masuk untuk memeriksa rutin kesehatan Dania.
"Pagi Dania," sapa dokternya yang tak lain adalah dokter keluarga mereka yaitu om Jaya
"Pagi om," jawab Dania
"Gimana udah enakan?" tanya om Jaya
"Udah kok om, besok aku udah boleh pulang kan om? Aku gak betah lama-lama di rumah sakit," ujar Dania
"Iya Dania keadaan kamu sudah membaik, jadi besok kamu sudah boleh pulang, tapi jangan lupa obatnya harus diminum rutin ya," nasihat om Jaya
"Iya om itu pasti," ucap Dania sambil tersenyum
"Iya sudah om tinggal ya, karena masih banyak pasien yang harus om periksa," om Jaya memegang pucuk kepala Dania dan setelah itu keluar dari ruangan Dania
✴✴✴✴
Di tempat lain, lelaki itu baru sampai sekolahannya. Ia memarkirkan motornya dengan rapi. Ia berjalan melewati koridor yang masih cukup ramai. Sapaan-sapaan manja dari siswi yang melihat kedatangan dirinya. Ia tidak peduli dengan sapaan itu, karena hatinya sedang sakit.
Dimas tetap berjalan, tetapi tidak ada aura hidup di dalam dirinya. Tatapannya kosong dan jalannya pun tak segairah biasanya. Hanya satu hal yang membuatnya seperti ini. Yaitu Dania.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dania
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] "Buang bunga itu jauh-jauh gue gak mau liat bunga itu lagi!" pekik gadis itu sambil menunjuk-nunjuk arah lain "Tapi bukannya kamu suka bunga ini?" tanya lelaki itu yang memegang lima tangkai bunga dandelion yang ia p...