Bagian 17

20 5 0
                                    

Dua hari berlalu setelah nonton bioskop, Dania sudah berada di depan gerbang sekolah. Entah mengapa ia selalu ingin berangkat pagi. Cuaca di pagi ini sangat mendukung, Dimana memang mood Dania sedang tidak bagus akibat perbincangan dirinya dengan seseorang di telepon semalam. Kicauan burung membuat Dania ingin bersenandung melupakan kejadian yang menyakitkan dalam hidupnya. Meratapi semua kejadian demi kejadian yang membuat dirinya semakin lemah.

Dania masih terus berjalan menyusuri koridor sekolah dengan keadaan mata kosong. Gairah semangat dalam dirinya seketika hilang. Sesampainya di kelas, entah mengapa air mata ini tiba-tiba membasahi pipinya. Dania benar-benar down dan selalu lemah dalam keadaan seperti ini. keadaan dimana Dania selalu merasa lemah dan tidak bisa melupakan kejadian itu. Waktu terus berjalan anak kelas satu demi satu datang dan Dania segera menghapus air mata dan kembali menampilkan kembali senyumnya.

"Fisika udah Dan?" ucap Lesya yang sama sekali belum duduk di bangkunya

"Astaga lo ini, belum juga duduk udah nanyain tugas," ucap Dania

"Ya lo tau kan gue kayak gimana," ucap Lesya, "Btw, lo gak marah sama gue kan gara-gara omongan gue pas makan hari Sabtu kemaren?"

"Lo mau gue marah emangnya?"

"Ya gak dong, nanti kalau lo marah gue dapet contekan darimana," ucap Lesya sambil nyengir

"Ohh jadi lo selama ini cuman manfaatin gue doang," ucap Dania

"Gak gitu juga Dania. Lo mah salah mengartikan,"

"Terus apa?" Tanya Dania pura-pura kesel

"Ya gue temenan sama lo tulus dari hati yang palinggggggg dalam dan gue gak ada manfaatin lo, cuman kalau lagi kepepet mah gue manfaatin lo," ucap Lesya sambil nyengir

"Itu sama aja Lesya. Kok lo lama-lama bikin gue kesel terus ya," ucap Dania

"Yakin lo kesel sama gue? Nanti gak bakal ada lagi loh yang mau datang di saat lo mau curhat,"

"Auu ah males gue debat sama lo, ujung-ujungnya juga gue yang ngalah,"

"Guys, hari ini gak upacara gara-gara guru pada rapat. Jadi kemungkinan pelajaran pertama kosong," ucap Radi sang ketua kelas

"Akhirnya kosong, tau aja tuh guru kalau gue belum ngerjain Fisika," ucap salah satu teman kelasnya

Anak-anak kelas X IPA 6, benar-benar bergembira ria.

✴✴✴

Kantin terlihat ramai sekali, Dania dan kedua sahabatnya sudah mendapatkan tempat duduk yang kosong. Di dominasikan oleh kakak kelas yang duduknya berkumpul dengan geng mereka. Tak lama datang seorang perempuan yang tiba-tiba menyiram Dania dengan minuman yang berada di tangannya.

Semua orang yang berada di kantin kaget melihat kejadian ini. Dania pun sama kagetnya saat melihat seragam dirinya sudah basah akibat minuman yang disiram ke dirinya. Kalian tau siapa orang yang menyiram dirinya dengan minuman itu? Ya benar Mellany. Kakak kelasnya itu tiba-tiba menyiram Dania dengan jus yang membuat tubuh Dania sekarang lengket.

"Lo emang mau main-main sama gue ya?" tanya Mellany sarkas

"Maksud kakak?" ucap Dania sambil mengelap bajunya dengan tissue

"Gak usah sok bego deh, lo udah janji sama gue buat jauhin Dimas. Tapi lo malah jalan sama dia Sabtu kemaren. Cabe banget sih lo"

"Sorry nih ya kak, Dania itu pergi gak berdua doang sama kak Dimas. Dia pergi sama kita berdua juga. Kak Dimas juga pergi sama kak Fero, Kak Arkan juga," ucap Lesya berani

DaniaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang