Dimas menghampiri Dania yang tadi berpisah dengan dirinya. Melihat dari kejauhan Dimas menyipitkan matanya demi memfokuskan pandangannya, terlihat lelaki yang berada di hadapan Dania. Dimas menghampiri Dania dengan langkah yang cepat, takut gadisnya itu di lukai.
"Dania," panggil Dimas, membuat yang punya nama menoleh
"Gue mau pulang." Dania melepaskan tangannya dengan kasar dari genggaman lelaki itu dan berjalan menuju Dimas
"Dania dia siapa?" tanya Dimas bingung
"Gue mau pulang," ucap Dania yang tiba-tiba memegang pergelangan tangan Dimas
"Yaudah, tapi saya ke kasir dulu," ucap Dimas
Dimas dan Dania pun sudah sampai di kasir. Dimas juga sudah membayar buku yang ia pilih tadi. Mereka berdua akhirmya meninggalkan toko buku itu dan menuju basement dengan Dania menarik Dimas agar langkahnya lebih cepat.
Sesampainya di basement Dania dan Dimas menuju mobil yang Dimas parkir. Dimas yang melihat perubahan Dania ingin bertanya, namun ia takut Dania marah pada dirinya.
"Ayo kak buru, gue pengen cepet-cepet dirumah," ucap Dania yang sudah duduk di kursi yang berada di samping pengemudi
"Iya," ucap Dimas
Mobil Dimas pun sekarang sudah sampai diluar mall. Dimas ingin sekali menanyakan siapa laki-laki yang tadi bersama Dania, namun Dania terlihat sangat marah setelah melihat laki-laki itu. Dimas mencoba membuka suara agar Dania bisa melupakan kemarahannya.
"Dania," panggil Dimas
"Hem," jawab Dania yang enggan melihat ke arah Dimas
"Saya laper, kamu mau kan temanin saya makan dulu?" ucap Dimas sambil melihat ke arah depan
"Harus banget? Gak bisa ditahan kak?" tanya Dania
"Saya laper banget,tadi sebelum pergi saya sengaja gak makan karena biar bisa makan sama kamu di mall, tapi kamu malah ngajakk saya pulang," ucap Dimas
"Yaudah terserah lo aja, ini kan mobil lo,"
"Kamu gak terpaksa kan mau nemenin saya makan?"
"Iya mau gak mau,"
Dimas pun bingung harus berekspresi seperti apa mendengar jawaban perempuan yang ada di sampingnya itu. Dimas pun melajukan mobilnya menuju restoran yang biasa ia datangi bersama keluarganya pada saat keluarga mereka dinner.
Sesampainya di restoran, Dimas langsung menggenggam tangan Dania menuntun dirinya masuk. Dania sontak kaget dengan perlakuan Dimas yang menurutnya berlebihan ini.
"Ruang VVIP masih ada?" tanya Dimas pada salah satu waiters yang berada di depan pintu yang membukakan pintu untuk mereka berdua
"Masih ada mas, mari saya antarkan," jawab waiters sambil mengarahkan mereka berdua ke lantai dua
"Silahkan mas," ucap waiters. Dania dan Dimas masuk ke ruangan tertutup dengan desain mewah yang diatasnya dilapisi oleh kaca sehingga mereka bisa melihat indahnya langit malam
"Terimakasih," ucap Dimas
"Mau sekalian pesan atau bagaimana?" tanya waitersnya sopan
"Kamu mau pesan apa Dan?" tanya Dimas yang memegang buku menu di tangannya
"Kan lo yang mau makan kak," ucap Dania
"Yaudah kalau gak minum aja. Masa kamu cuman liatin saya makan doang,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Dania
Novela Juvenil[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] "Buang bunga itu jauh-jauh gue gak mau liat bunga itu lagi!" pekik gadis itu sambil menunjuk-nunjuk arah lain "Tapi bukannya kamu suka bunga ini?" tanya lelaki itu yang memegang lima tangkai bunga dandelion yang ia p...