Follow IG author @zhrasabil
✴✴✴✴
Bel yang ditunggu-tunggu sudah bunyi Lesya dengan cepat memasukkan buku yang ia miliki dan juga buku Dania yang di tinggal. Rencananya ia ingin melihat keadaan Dania sekarang. Setelah ia selesai ia berlari menuju gerbang sekolah yang sudah di tunggu oleh abangnya dan juga temannya.
"Maaf bang Lesya lama," ucap Lesya
"Iya gpp," ucap Fero yang sudah menginjak pedal gas
Selama perjalanan Lesya berkomunikasi dengan Dimas lewat line.
LINE
Kak DimasLesya: Gimana kak keadaan Dania sekarang? Udah sadar apa belum?
Kak Dimas: Dia udah sadar, cuman sekarang lagi istirahat
Lesya: Kata dokter dia sakit apa?
Kak Dimas: Kata dokter dia cuman kecapean aja gak sampe parah.
Lesya: Syukur deh kalo gitu. Gue sama abang Fero mau kesitu
Dimas: Ok siap
Lesya:Lantai berapa kamarnya?
Kak Dimas: Lantai tiga no 456
Lesya:Ok sip, thanks kak
Kak Dimas: Iya sama-sama
Lesya langsung meninggalkan room chat dan menaruh ponselnya di samping dirinya. Perasaan khawatir terus melanda diri Lesya. Ia tidak mau ada suatu hal yang dapat membahayakan Dania.
"Cepet dong bang bawa mobilnya. Lelet amat sih." suruh Lesya
"Iya cerewet," ucap Fero menambah kecepatannya
Satu jam berlalu, akhirnya mobil yang di kendarai abang Fero sudah terparkir dengan rapi. Lesya segera turun dan berlari kecil mendahului abangnya.
Lesya benar-benar terlihat khawatir, sampai di depan lift pun ia masih menampakkan tampang yang sangat khawatir.
"Santai aja sih dek, Dania juga gpp," ucap Fero
"Iya dengerin kk ipar aku," ucap Arkan yang dapat hadiah jitakan dari Fero
"Apaan sih lo bang, sahabat gue lagi kayak gini lo suruh gue tenang. Aneh deh lo!" cerca Lesya yang tak menghiraukan omangan Arkan
KAMU SEDANG MEMBACA
Dania
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] "Buang bunga itu jauh-jauh gue gak mau liat bunga itu lagi!" pekik gadis itu sambil menunjuk-nunjuk arah lain "Tapi bukannya kamu suka bunga ini?" tanya lelaki itu yang memegang lima tangkai bunga dandelion yang ia p...