Istirahat kali ini Dania memutuskan untuk pergi ke perpustakaan untuk mencari buku yang ingin ia pinjam. Sedangkan kedua sahabatnya tetap pergi ke kantin. Dania dan kedua sahabatnya berpisah menuju tujuan mereka masing-masing. Dania berjalan sambil memakai earphone yang ia pakai di telinganya.
Ia sudah sampai di perpustakaan, ia pun mengisi data siswa di meja penjaga. Lumayan terlihat sepi dan Dania langsung mencari buku yang ia butuhkan di bagian buku kelas sepuluh. Lumayan sulit di karenakan banyak sekali jenis buku yang embuat dirinya bingung dimana keberadaan buku yang ia cari.
"Permisi bu, buku sosiologi kelas sepuluh dimana ya bu?" tanya Dania kembali menuju meja guru penjaga perpustakaan
"Itu deket jendela," jawab gurunya menunjuk ke arah rak buku dekat jendela pling pojok
"Ohh baik terima kasih ya bu." Dania pergi menuju rak buku yang di tunjuk oleh guru disitu
Dania mencari satu persatu buku yang akan ia butuhkan. Dania pun menemukan buku yang ia butuhkan dan ia menari tempat duduk untuk membaca dan menyalin beberapa materi yang di buku cetak miliknya tidak ada. Tak lama pandangannya menangkap seorang pria yang duduk di hadapannya sekarang sambil memegang sebuah buku yang bisa di bilang adalah novel.
"Kak Verrel?" kaget Dania melihat keberadaan laki-laki yang sudah duduk di hadapannya
"Hai, gue boleh duduk disini?" tanya Verrel
"I-ya." Dania kembali fokus membaca buku yang ia pinjam
"Kalo boleh tau baca apa?" tanya Verrel
"Ohh ini- lagi baca buku sosiologi kak," jawab Dania menatap lelaki yang ada di hadapannya
"Anak IPS juga, gue kira anak IPA," ucap Verrel
"Gak kak. gue anak IPA cuman ya ini pelajaran lintas minat kelas gue kak,"
"Ohh, kalau boleh mau gue bantuin?" tawar Verrel yang berbaik hati ingin membantu Dania
"Gak usah kak. Lo kan lagi baca novel," tolak Dania
"Gue udah selesai kok,"
Dania terkekeh, "Iya udah kalo emang gak ngerepotin lo."
✴✴✴✴
Dimas sudah duduk bersama kedua sahabatnya menunggu perempuan yang ia cintai bersama dengan kedua sahabatnya itu. ketika orang yang ia tunggu masuk ke lingkungan kantin, Dimas tak melihat keberadaan perempuan yang ia tunggu melainkan hanya kedua sahabat perempuannya.
"Dania mana?" tanya Dimas
"Buset dah baru juga sampe kak udah di todong pertanyaan kayak gitu,"
"Ehh Neng Tamara calon istrinya Aa Arkan," celetuk Arkan yang di goda hanya terkekeh pelan
"Istri pala lo." Fero menjitak kepala Arkan keras
"Awww, kebiasaan lo ya jitak pala gue terus," kesel Arkan
"Dania mana?" Dimas mengulang pertanyaannya
"Dania ke perpus," jawab Lesya
"Guys... gue pergi dulu." Dimas pergi meninggalkan teman-temannya menuju perpustakaan
"Nah tuh bocah mau kemana dah tiba-tiba cabut begitu?" ucap Arkan bingung
"Paling juga nemuin si tuan putrinya," ucap Fero yang fokus pada ponsel yang ada di tangannya
"Coba aja gue punya cowok kayak kak Dimas," ucap Tamara pelan
"Lo ngomong apa tadi Mar?" tanya Lesya yang langsung menoleh ke arah Tamara dengan tatapan bingung
KAMU SEDANG MEMBACA
Dania
Roman pour Adolescents[FOLLOW DULU SEBELUM MEMBACA!!!] "Buang bunga itu jauh-jauh gue gak mau liat bunga itu lagi!" pekik gadis itu sambil menunjuk-nunjuk arah lain "Tapi bukannya kamu suka bunga ini?" tanya lelaki itu yang memegang lima tangkai bunga dandelion yang ia p...