perencanaan malam natal

4.4K 537 10
                                    

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
💜 Happy reading 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.


"Annyeong Taehyungie. Ah!!!,aku rindu ngampus" sudah Minggu ke 2 sejak perubahan warna mata Taehyung. Tak seperti yang dia takutkan, Iris matanya hanya berubah warna dan itu sama sekali tak mempengaruhi kesehatan matanya. Hoseok dan Namjoon juga sudah mulai masuk kuliah lagi. Hari sudah memasuki musim dingin. hari ini tanggal 24 Desember dan besok adalah malam Natal. Ah semoga tahun ini salju turun. Itu yang selalu Taehyung harapkan. Sungguh, dia sering membaca artikel atau menonton film dan juga membaca buku tentang betapa cantik dan lembutnya sebuah butiran putih itu.

"Annyeonghaseo Hoseok Hyung, Namjoon Hyung" Taehyung membalas dengan senyuman kotak dan menampikan rentetan gigi putihnya. Tak lupa menunduk sopan karena Hoseok dan Namjoon lebih tua darinya.

"Ah, apakah urusan disana sudah selesai?" Taehyung bertanya. Namjoon menaikan sebelah alisnya. Menatap heran Taehyung, dia belum mengerti maksud Taehyung jika mereka pergi ke luar kota karena ada urusan keluarga. Jimin dan jungkook sebelumnya sudah memberitahu, hanya saja mungkin Namjoon dan Hoseok lupa.

"Maksudku urusan diluar kota, bukan kah kalian pergi selama ini karena ada urusan mendesak?" Namjoon melebarkan matanya, mulutnya terbuka menutupi kebohongan. Memberi ekspresi seolah-olah berkata oh iya aku lupa.

"Ne!, Mereka juga menitip pesan pada yang lain agar tetap sehat. Ah, bagaimana kabarmu Taehyungie?" Namjoon mengganti topik agar Taehyung tidak membahas hal itu lagi dan menghentikan aksi berbohong nya. Karena dia tau, banyak berbohong bukan hal yang bagus.

"Ah, tubuhku agak berasa aneh. Hanya saja itu bukan masalah besar" Hoseok dan Namjoon mengganguk paham. Mereka tentu sudah tau maksud dari taehyung karena Yoongi dan Seokjin sudah memberitahu mereka sebelumnya jika kekuatan Taehyung perlahan keluar dan dari itu mereka semakin mengawasi Taehyung. Salah satu dari mereka pasti bergiliran untuk berada di dekat dengan Taehyung.

"Gwaenchana, cuaca memang sedang dingin. Kau harus banyak beristirahat. Kudengar kalian sedang perang ujian akhir?" Taehyung mengganguk lesu. Perkataan Hoseok seratus persen benar. Pasalnya dia memang sangat kelelahan karena belajar untuk tugas akhir. Jadi anak kedokteran memang menguji mental dan fisik mereka. Taehyung bahkan sering tak tidur selama 1 Minggu belakangan.

"Aku tau kau ingin yang terbaik untuk nilaimu, tapi perhatikan juga kesehatan mu. Kim Ahjumma pasti sedih jika tau kau sakit" Namjoon mengusak kepala Taehyung memberi pengertian dan semangat padanya. Anak itu memang terlalu membebani dirinya sendiri.

Setelah selesai mengobrol dengan Namjoon dan Hoseok, Taehyung pamit untuk pergi ke kelas. Dia harus tiba dikelas 10 menit sebelum jam dimulai. Datang lebih cepat lebih baik dari pada terlambat. Tapi terlambat lebih baik dari pada tidak datang sama sekali. Ya itu motto Taehyung.

Taehyung duduk dikursi dibaris paling depan. Dengan duduk didepan, pandangannya hanya akan fokus pada dosen yang sedang mengajar dan pastinya dia akan lebih konsentrasi untuk belajar. Seorang pria dewasa dengan rambut yang setengah botak datang memasuki kelas mereka. Kaca mata bulatnya menambah kesan genius untuk pria itu. Ah, Taehyung sempat berpikir jika orang ini mirip dengan Albert Einstein. Hanya saja, rambut orang ini tidak putih melainkan masih hitam.

"Baiklah, sebelum kita akan memulai materi, saya akan memberitahu pada kalian jika kita sedang mengadakan donor darah. Jadi bagi para mahasiswa yang ingin mendonorkan nya, besok datang ke basecamp PMI didekat aula gedung utama. Mohon cek kesehatan dahulu agar proses donor lebih aman. Ini tak wajib, bagi yang ingin saja."

FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang