tentang jati diri

4.1K 566 3
                                    

.
.

.
.
.
.

Hari sudah memasuki musim dingin, namun si putih belum juga turun. Bahkan sudah 20 tahun belakangan ini, tak pernah ada musim dingin dengan salju. Bunga-bunga tetap bermekaran pada musim semi, hari tetap sangat panas di musim panas dan dedaunan tetap menguning pada musim gugur. Lalu kenapa tak ada salju dimusim dingin?

"Hah" nafas pria yang sebentar lagi menginjak usia 20 tahun itu mengembun. Kim Taehyung. Kepalanya sangat pusing karena banyak ditimbun oleh banyak keanehan dan pertanyaan. Beruntung kampusnya sedang libur karena memang ini sudah akhir tahun. Ia mengacak Surai putihnya lalu mengusak kasar wajahnya.

Ia tidak bisa memberitahu keadaannya pada ibunya karena pasti ibunya sedang sibuk dengan Justin. Dia tak menyalahkan Justin karena memang itu tanggungjawab seorang dokter dan juga ibunya sudah dibayar oleh itu.  Selama 4 hari belakangan ini ia banyak menghabiskan waktu dengan duduk dibawah pohon maple di samping rumahnya. Setiap rasa pusing yang melanda akibat banyak keadaan aneh yang terjadi padanya, ia selalu datang ke pohon maple dan beristirahat disana. Pohon itu sangat besar, mungkin karena sudah tua? Batangnya dua kali tubuh Taehyung dan tingginya melebihi rumahnya. Dedaunan dipohon itu sudah habis karena sekarang sudah memasuki musim dingin. Tapi tetap saja Taehyung nyaman berada dibawah pohon itu.

Tanpa disadari, dua pasang mata tengah memperhatikannya dari tadi.

"Bahkan sebelum dia tau jati dirinya, dia sudah sangat dekat dengan pohon itu. Bagaimana menurutmu Hyung?" Yang lebih tua menoleh ke yang lebih muda. Iris Mata kekuningan milik yang lebih muda menatap lembut ke pria yang sedang duduk di bawah pohon maple. Yang lebih tua kembali menatap ke arah yang sama dengan yang muda. Kali ini Taehyung sudah tertidur lagi disana.

"Yaps kookie, beruang musim dingin itu sudah tertidur. Lakukan tugasmu, bukankah sekarang jadwal mu?"

"Hmm Araseo Hoseok Hyung. Kau tak perlu mengingatkan ku." Jungkook langsung berjalan kearah pohon maple dan mengangkat si beruang musim dingin yang sedang tertidur. Hal mudah bagi Jungkook mengangkat Taehyung, karena pada dasarnya tubuh Jungkook dilapisi oleh otot-otot yang sudah terbentuk selama ia berada di dunia manusia.

Jungkook membawa Taehyung kekamarnya, menyelimuti nya lalu membiarkannya terlelap. Hari memang sudah sore, dan kemungkinan Taehyung akan terbangun esok pagi. Jungkook pergi dari kamar setelah memastikan jika Taehyung sudah nyaman dengan kasurnya.

.
.
.
.
.
.

Taehyung terbangun dari tidurnya karena merasa jika ia sekarang harus pergi kekamar mandi. Matanya masih setengah terpejam dan berjalan atas bantuan instingnya. Setelah tuntas dengan urusannya, ia bermaksud ingin kembali kekamar. Namun, mendadak ia berhenti tepat di depan pintu halaman belakang. Ia melihat butiran putih berjatuhan dari langit. Ia sebentar mematung, cukup lama dia diposisi itu dan akhirnya tersadar.

Plak!!!!

Taehyung menampar pipinya sendiri, bermaksud menyadarkan jika dia tidak sedang bermimpi.

Sakit??

Matanya melebar, senyum lebar terpatri dibibirnya. Akhirnya, setelah 20 tahun, tidak! Tepat diusianya yang ke 20 tahun. Salju turun!!. Segera dia berlari keluar tanpa menghiraukan dirinya yang masih tak menggunakan atasan dan tanpa sadar menjatuhkan gelas yang berada diatas nakas.

FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang