.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
💜 Happy reading 💜
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
."KAU BERHASIL!!!!"
Mendengar teriakan kedua hyungnya, Taehyung membuka kedua kelopak matanya. Dan benar saja, buku yang semula tak memiliki tulisan menjadi penuh akan tulisan. Ia mendengus berat kala melihat banyak tulisan di buku itu. Bahkan disetiap lembar penuh akan tulisan dan sangat rapat. Taehyung sebenarnya bukan anak yang pemalas, bahkan dia sering mendapat juara. Hanya saja, ia benar-benar tak memiliki mood untuk membaca sekarang.
"Wae? Kau tampak tak senang?" Taehyung menoleh ke Seokjin dan tersenyum.
"Aku belum mendapatkan mood untuk membaca Hyung. Buku setebal ini aku tak tau kapan bisa menghabiskannya. Kita hanya memiliki waktu yang sedikit sebelum Jisung tau dimana keberadaan kita"
"Yak! Kau tak menggangap kami? Kami disini selalu ada untukmu Tae. Kami akan selalu menemanimu berlatih atau sekedar membaca buku tebal itu" Seokjin mengganguk membenarkan perkataan Jungkook. Mendengar itu, kali ini Taehyung memasang senyum lebar. Senyum yang menjadi ciri khasnya.
"Gomawo" setelah mengatakan itu, Taehyung memeluk Jungkook dan Seokjin.
"Eum....Tae......"
"Ya?"
"Ini dingin"
"Hatchi!!!"
____________________________________
"Kau tau? Sepandai-pandainya tupai melompat, maka ia akan jatuh juga. Sepintar-pintarnya mereka bersembunyi dariku, mereka tetap akan tertangkap akhirnya. Anakmu sungguh manis Heecul-ah. Aku ingin menciumnya dan menikahinya rasanya"
"Tutup mulutmu keparat!!!!" Jisung tertawa lebar mendengar perkataan peri yang ada di kurungan.
"Oh Heecul-ah, andai kau lebih memilih diriku dari pada DIA!! Aku tak akan begini padamu, pada istanamu dan juga Rakyatmu" mata Jisung memelotot tajam pada peri Yeoja yang berada disamping Heecul. Ia mengelus pelan pipi Heecul laku menciumnya.
"Jika aku tak bisa mendapatkan mu, maka anakmu yang akan menjadi milikku. Bagaimana? Tenang saja, aku tak akan membunuhnya. Ia terlalu manis untuk kubunuh"
"JANGAN SENTUH ANAKKU BAJINGAN!!!"
PLAK!!!!!
"Berani kau membentakku JALANG! wanita lemah sepertimu tak pantas menjadi permaisurinya" Heecul memeluk istrinya untuk menenangkannya. Sungguh, ia juga khawatir dengan anak semata wayangnya. Tubuh istrinya gemetar hebat, mungkin masih syok karena tamparan Jisung.
"Seharusnya kau sadar diri Jisung. Kau harus tau siapa dirimu dan dimana kau seharusnya" pria bertubuh tinggi tegap dengan Surai Abu buka suara. Sorot mata abunya menusuk tajam menahan amarah.
"Woobin-ah, jadi kau membela jalang itu?"
"Apa yang dikatakan woobin benar, aku menyetujuinya. Lupakan ambisi mu Jisung" Peri disamping Woobin ikut angkat bicara. Iris coklatnya menatap tajam ke Jisung.
"KIM WOOBIN!! JUNG SEO WOO!! TUTUP MULUT KALIAN!!!!" Habis sudah kesabaran Jisung. Segera dia melangkahi kakinya keluar dari penjara itu, sebelum emosi membuat dia membunuh semua peri disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fairy
Fantasypernah dengar tentang peri? Makhluk mitos kecil yang bertanggung jawab atas musim-musim yang terjadi didunia. tak pernah tersentuh oleh manusia dan juga tak pernah terlihat. "kau Vegetarian?" "Ada apa dengan Rambutmu?" "siapa Kalian?" "Mwo?! jangan...